Lompat ke isi

Bandul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Binks Naboo (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21057020 oleh 114.10.16.104 (bicara) Suntingan tidak terkait
Tag: Pembatalan
Dilansir McGill University, Ibnu Yunus muda menyaksikan penaklukan Dinasti Fatimiyah di Mesir dan pendirian kota baru Kairo pada 969.
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 60: Baris 60:
* Michael R. Matths, Arthur Stinner, Colin F. Gauld (2005) ''The Pendulum: Scientific, Historical, Philosophical and Educational Perspectives'', Springer
* Michael R. Matths, Arthur Stinner, Colin F. Gauld (2005) ''The Pendulum: Scientific, Historical, Philosophical and Educational Perspectives'', Springer
* Michael R. Matthews, Colin Gauld and Arthur Stinner (2005), The Pendulum: Its Place in Science, Culture and Pedagogy. ''Science & Education'', ''13'', 261-277.
* Michael R. Matthews, Colin Gauld and Arthur Stinner (2005), The Pendulum: Its Place in Science, Culture and Pedagogy. ''Science & Education'', ''13'', 261-277.
• Dilansir McGill University, Ibnu Yunus muda menyaksikan penaklukan Dinasti Fatimiyah di Mesir dan pendirian kota baru Kairo pada 969.

{{Authority control}}
{{Authority control}}



Revisi per 3 Mei 2022 15.59

Bandul yang mengalami osilasi ayunan.
Bandul yang mempunyai arah vektor kecepatan (v) dan percepatan (a)

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Sebuah riwayat menjelaskan bahwa Ibnu Yunus merupakan tokoh astronomi pertama yang menggunakan bandul sebagai alat ukur waktu pada abad ke-10.

Bandul atau pendulum tersebut merupakan temuan penting karena digunakan untuk mengukur detik-detik waktu dalam observasi benda-benda angkasa. Penemuannya ini 600 tahun sebelum Galileo Galilei dan C Huygens yang sekarang dianggap penemuannya. .Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti rumus:

di mana adalah panjang tali dan adalah percepatan gravitasi.

Periode berayun

Periode berayun menjadi lebih panjang ketika amplitudo θ0 (lebar ayunan) bertambah.
Periode berayun menjadi lebih panjang ketika amplitodo θ0 (lebar ayunan) bertambah. Periode dihitung dengan .

Periode berayun sebuah bandul ditentukan oleh panjang bandul, kekuatan gravitasi dan amplitudo θ0 (lebar ayunan).[1] Periode tidak tergantung kepada massa bandul. Jika amplitudo terbatas oleh ayunan yang kecil, periode T bandul sederhana, waktu yang diperlukan untuk satu siklus lengkap adalah:[2]

di mana L adalah panjang bandul, dan g adalah gaya gravitasi.

Referensi

  1. ^ Milham, Willis I. (1945). Time and Timekeepers. MacMillan. , p.188-194
  2. ^ Hall, David (1997). Fundamentals of Physics, 5th Ed. New York: John Wiley & Sons. hlm. 381. ISBN 0-471-14854-7. 
  • Michael R. Matths, Arthur Stinner, Colin F. Gauld (2005) The Pendulum: Scientific, Historical, Philosophical and Educational Perspectives, Springer
  • Michael R. Matthews, Colin Gauld and Arthur Stinner (2005), The Pendulum: Its Place in Science, Culture and Pedagogy. Science & Education, 13, 261-277.

• Dilansir McGill University, Ibnu Yunus muda menyaksikan penaklukan Dinasti Fatimiyah di Mesir dan pendirian kota baru Kairo pada 969.