Tema: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reverted to revision 18651316 by HsfBot (talk): Gambar terlalu besar dan tidak relevan dengan tema narasi (TwinkleGlobal)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
'''Tema''' merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu [[tulisan]]. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam [[menulis]] [[cerpen]], [[puisi]], [[novel]], [[karya tulis]], dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
'''Tema''' merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu [[tulisan]]. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam [[menulis]] [[cerpen]], [[puisi]], [[teks]], [[karya tulis]], dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.


Pada karya sastra tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit.<ref>{{Cite book|title=Teori Pengkajian Fiksi|last=Nurgiyantoro|first=Burhan|publisher=Gajah Mada University Press|year=2015|isbn=9789794203408|location=Yogyakarta|pages=115}}</ref> Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul.<ref>{{Cite book|title=Telaah Sastra|last=Fananie|first=Zainuddin|publisher=Muhammadiyah University Press|year=2000|isbn=9796360179|location=Surakarta|pages=84}}</ref>
Pada karya sastra tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit.<ref>{{Cite book|title=Teori Pengkajian Fiksi|last=Nurgiyantoro|first=Burhan|publisher=Gajah Mada University Press|year=2015|isbn=9789794203408|location=Yogyakarta|pages=115}}</ref> Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul.<ref>{{Cite book|title=Telaah Sastra|last=Fananie|first=Zainuddin|publisher=Muhammadiyah University Press|year=2000|isbn=9796360179|location=Surakarta|pages=84}}</ref>

Revisi per 8 Mei 2022 02.34

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, teks, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

Pada karya sastra tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit.[1] Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul.[2]

Referensi

  1. ^ Nurgiyantoro, Burhan (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hlm. 115. ISBN 9789794203408. 
  2. ^ Fananie, Zainuddin (2000). Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. hlm. 84. ISBN 9796360179.