Lompat ke isi

Singaraja (kota): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:
== Tempat-tempat menarik ==
== Tempat-tempat menarik ==
* [[Gedong Kirtya]] (perpustakaan lontar)
* [[Gedong Kirtya]] (perpustakaan lontar)
* [[Pantai Lovina]] (pantai dengan taman laut [[terumbu karang]] yang indah, dan habitat kawanan [[lumba-lumba]])
* [[Pelabuhan Singaraja]] (pelabuhan alami sejak jaman [[VOC]]).
* [[Air Sanih]] (kolam renang mata air tawar alami di pinggir pantai desa Yeh Sanih)
* [[Desa Penglatan]] (sentra pembuatan makanan tradisional [[Dodol Bali]]).
* [[Pantai Penimbangan]] (tempat wisata kuliner pinggir pantai dengan aneka pilihan dan kelas restoran).


== Tokoh kenamaan ==
== Tokoh kenamaan ==

Revisi per 10 Mei 2022 00.35

Patung Singaraja di prangko Indonesia.

Singaraja adalah ibu kota kabupaten Buleleng, Bali, Indonesia. Dahulu, Singaraja merupakan ibu kota Kerajaan Buleleng, dan pernah juga menjadi ibu kota Provinsi Kepulauan Sunda Kecil, hingga kemudian menjadi ibu kota Provinsi Bali, sebelum pada tahun 1958, ibu kota Provinsi Bali dipindahkan dari Singaraja ke Denpasar.

Suasana di Jl. Diponegoro, Singaraja.

Luasnya adalah 27,98 km² dan penduduknya berjumlah 80.500 jiwa. Kepadatan penduduknya adalah 2877 jiwa/km². Letaknya berada pada 08° 03’40” - 08° 23’00” LS 114° dan 25’ 55” - 115° 27’ 28” BT.

Sejarah

Pelabuhan Buleleng pada tahun 1892. Terlihat depan kapal penjelajah kelas Atjeh Hr. Ms. Van Speijk.

Pada abad ke-17 dan abad ke-18 Singaraja merupakan pusat kerajaan Buleleng, dulu ibu kota kerajaan berada di Sukasada. Pada saat itu I Gusti Anglurah Panji Sakti berpikir agar istana berkedudukan di tempat yang strategis, akhirnya dipilihlah kota Singaraja. Nama kota ini diambil dari kewibawaan sang raja I Gusti Anglurah Panji Sakti yang sangat berwibawa dan sakti layaknya seekor singa. Pada tahun 1846 bangsa Belanda menjajah bagian Bali utara, Kemudian Singaraja sempat menjadi ibu kota Kepulauan Sunda Kecil dan ibu kota Bali sampai tahun 1958.

Pada tahun 2000-an, wilayah kota secara resmi dibagi menjadi sejumlah kelurahan serta desa di dalam kecamatan Buleleng.

Tempat-tempat menarik

Tokoh kenamaan

Pranala luar

Panduan perjalanan Singaraja (kota) di Wikiwisata