Lompat ke isi

Budiman (militer, lahir 1956): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raja Nine to Five (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21074649 oleh 36.75.56.214 (bicara) Redundan! LTA 180.248.208.37
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35: Baris 35:
|residence =
|residence =
|alma_mater = [[Akademi Militer]] (1978)
|alma_mater = [[Akademi Militer]] (1978)
|occupation =
|occupation = TNI
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
}}
}}

Revisi per 10 Mei 2022 02.18

Budiman
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29
Masa jabatan
30 Agustus 2013 – 25 Juli 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Panglima TNIAgus Suhartono (2013)
Moeldoko (2013-14)
Pangdam IV/Diponegoro
Masa jabatan
Oktober 2009 – Juni 2010
Informasi pribadi
Lahir25 September 1956 (umur 67)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriWanti Mirzanti
Alma materAkademi Militer (1978)
PekerjaanTNI
Penghargaan sipilAdhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama (1978)
Wira Adi Nugraha (2001)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1978–2014
Pangkat Jenderal TNI
SatuanZeni (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Purn.) Budiman (lahir 25 September 1956) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29, ia menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang diangkat menjadi Panglima TNI. Ia berasal dari Korps Zeni.

Budiman merupakan lulusan terbaik Akabri tahun 1978 dan penerima Adhi Makayasa. Ia lulus dari Seskoad tahun 1994 dan Sesko TNI tahun 2001. Ia menjadi KSAD dari tanggal 30 Agustus 2013 sampai 25 Juli 2014,[1][2][3] dan ia digantikan oleh Gatot Nurmantyo. Jenderal Budiman lahir di Jakarta dan menikah dengan Wanti Mirzanti. Budiman merupakan KSAD ketiga yang berasal dari korps zeni, sebelumnya ada G.P.H. Djatikusumo yang merupakan KSAD pertama dan Try Sutrisno yang menjadi KSAD pada 1986-1988.

Pendidikan militer

  1. Akabri 1978 (Lulusan Terbaik - Adhi Makayasa & Tri Sakti Wiratama)
  2. Seskoad 1994 (Lulusan Terbaik)
  3. Sesko TNI 2001 (Lulusan Terbaik - Wira Adi Nugraha)

Karier militer

Letnan Dua s/d Kapten
  • Danton Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi (1979)
  • Danki-A Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi (1981)
  • Dankitar Akabri Darat (1983)
  • Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil (1984)
  • Dan Kotakta Yontar Remaja (1988)
Mayor
  • Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad (1989)
  • Danden Zipur-6/Kodam VI/Tanjungpura (1990)
  • Kazi Kopassus (1994)
Letnan Kolonel
  • Danyon Zipur-10 Kostrad (1995)
  • Pabandya 2/Latgab Paban II/Sopsad (1996)
  • Sespri Wakasad (1997)
  • Sespri Kasad (1998)
  • Koorspri Kasad (1998)
Kolonel
  • Danpusdikzi Bogor (1999)
  • Paban II/Bindik Spersad (2002)
  • Danrem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi (2003)
Brigadir Jenderal
  • Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan (2008)
Mayor Jenderal
  • Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas dan Sesmil Setneg (2008)
  • Pangdam IV/Diponegoro (2009)
Letnan Jenderal
  • Dankodiklat TNI AD (2010)
  • Wakasad tahun (2011)
  • Sekjen Kemenhan (2013)
Jenderal
  • Kasad (2013)

Kerjasama Riset

Jend. Budiman bersama Prof. Yohanes Surya Ph.D. dalam pemamaparan Kerjasama Riset di Surya University, Tangerang

Pada April 2014, Jenderal TNI Budiman menginisiasi riset bersama TNI-AD dan pihak akademis (Surya University). Tujuan utama riset tersebut adalah untuk mewujudkan kemandirian pengadaan alutsista dalam negeri. Hasil riset pengembangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) berbasis teknologi tinggi yang digarap bersama Surya University tersebut memakan waktu beragam yaitu berkisar enam bulan hingga satu tahun.[4][5][6][7] Sedikitnya ada 15 program riset teknologi alutsista yang dibuat. Diantaranya adalah:

  1. Superdrone, yakni pesawat tanpa awak untuk pemantauan suatu daerah. Dibeberapa negara digunakan sebagai pesawat pembom.
  2. Alat konvensi BBM ke BBG, dengan ini sepeda motor TNI AD akan menggunakan bahan bakar hibrid; bensin dan gas. Subsidi gas lebih murah dibandingkan subsidi bensin. Motor menggunakan gas 3 kg bisa menempuh jarak 240–300 km.
  3. Bioetanol dari sorgum, dilengkapi dengan genset yang sudah dimodifikasi sehingga cocok dengan bioetanol ini. Harganya lebih murah dan memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri bahan bakar tuk rumahan.
  4. Laser gun, senjata untuk latihan menembak. Tetapi pelurunya diganti dengan berkas sinar laser. Komputer membuat tembakannya seperti tembakan peluru. Hal ini untuk menghemat penggunaan peluru.
  5. Open BTS. Dengan BTS ini, TNI AD bisa membuat jaringan seluler sendiri. Alat ini cocok untuk daerah-daerah pedalaman.
  6. VOIP Based MESH network, sistem jaringan yang tidak tergantung pada salah satu point (self healing).
  7. APRS and MESH Network, sistem untuk mengatur alutsista dan tentara ketika berada dilapangan. Dilengkapi dengan sistem tracking GPS.
  8. Nanosatelit, satelit yang beratnya hanya 1 kg. Untuk tahap ini baru bisa dipakai untuk komunikasi saja.
  9. Integrated Optronic Defense System, sistem pertahanan dengan memanfaatkan sistem optik dan elektronika.
  10. Simulasi komputer 1, software yang dikembangkan untuk menganalisis tank atau alat perang lainnya dan mempelajari kekurangan dan kelemahan Tank tersebut.
  11. Simulasi komputer 2, software untuk menganalisis berbagai senapan.
  12. Gyrocopter, prototipe motor terbang, diharapkan dapat membantu transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.
  13. IPv6.
  14. Multirotor, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.
  15. Frapping bird, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.

Penghargaan

Tanda Jasa

Baris ke-1 Bintang Jasa Utama (11 Oktober 2014)[8] Bintang Dharma (21 Juni 2011)[9]
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Utama (14 November 2013)[10] Bintang Yudha Dharma Pratama (10 Mei 2010)[11] Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Nararya (24 April 2009)[12] Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Satyalancana Kesetiaan XXXII Tahun
Baris ke-4 Satyalancana Dharma Bantala Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Kesetiaan VIII Tahun Satyalancana Dharma Nusa Satyalancana Wira Nusa
Baris ke-6 Satyalancana Wira Dharma Satyalancana Wira Siaga Satyalancana Ksatria Yudha
Baris ke-7 Satyalancana Seroja Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Santi Dharma
Baris ke-8 Satyalancana Wira Karya Satyalancana Kebhaktian Sosial United Nations Iraq–Kuwait Observation Mission (UNIKOM) Medal

Brevet kualifikasi

  • Brevet Komando Kopassus
  • Brevet Para Dasar
  • Brevet Jihandak Zeni
  • Brevet Nubika Zeni
  • Brevet Intai Tempur
  • Brevet Kavaleri Kuda
  • Wing Penerbad
  • Wing Penerbang TNI AU
  • Brevet Hiu Kencana
  • Brevet Komando Paskhas

Referensi

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Haryadi Soetanto
Pangdam IV/Diponegoro
2009–2010
Diteruskan oleh:
Langgeng Sulistiyono
Didahului oleh:
Moeldoko
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2013–2014
Diteruskan oleh:
Gatot Nurmantyo