Lompat ke isi

Basuki (pelawak): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: pengguna baru menambah pranala merah Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 57: Baris 57:
* ''[[Pedrollo]]'' ([[1995]])
* ''[[Pedrollo]]'' ([[1995]])
* ''[[Daftar sepeda motor Honda|Honda Black Astrea]]'' bersama [[Mandra]] ([[1996]])
* ''[[Daftar sepeda motor Honda|Honda Black Astrea]]'' bersama [[Mandra]] ([[1996]])
* ''[[Ramayana]]'' ([[1994]])
* ''[[Ramayana Lestari Santosa|Ramayana]]'' ([[1994]])
* ''[[Saus ABC]]'' ([[1994]])
* ''[[Saus ABC]]'' ([[1994]])
* ''[[Kalbe Farma|Procold]]'' ([[1997]])
* ''[[Kalbe Farma|Procold]]'' ([[1997]])

Revisi per 15 Mei 2022 13.33

Templat:Infobox artis indonesia H. Agus Basuki Bin Suwito Hadiwiryono (lebih dikenal sebagai Basuki; 5 Maret 1956 – 12 Desember 2007) adalah seorang pelawak Indonesia. Ia melewati masa kecilnya di Semarang. Ayahnya adalah Pete alias Suwito, seorang mantan anggota Srimulat. Dia juga terkenal karena menciptakan tagline yang disebut "Wes Ewes Ewes Bablas Angine" untuk iklan produk ramuan tradisional.

Riwayat Hidup

Awal Karier

Pete dan Basuki memang serupa tetapi tak sama. Yang satu bapak satunya lagi anak. Uniknya, dalam kancah wayang orang yang pada awalnya mereka ikuti, khususnya wayang orang (W.O.) Sri Wanito Semarang, keduanya sama-sama sering mendapat peran sebagai anggota punakawan Gareng. Kemiripan yang lain adalah keterampilan tari mereka ditambah dengan keluwesan ibu Basuki yang menjadi penari di Sriwedari Surakarta sehingga karena pintar menari sejak kecil, Basuki pun jadi punya tubuh lentur yang salah satunya ditampilkan dengan tambahan narasi "Wes-ewes-ewes" yang merupakan tagline iklan salah satu perusahaan jamu. Selain itu, Basuki mengidolakan bapaknya sendiri dan almarhum Benyamin S.

Karier di Srimulat

Usai berkarier di W.O. Sri Wanito, Basuki mencoba ikutan di Srimulat. Melalui proses penyesuaian dan belajar beberapa lama, akhirnya ia diterima di Srimulat. Maka, mulai 1981 hingga 1986, Basuki pun mengembangkan karier di gudang para pelawak itu.

Setelah keluar dari Srimulat, ia pernah membentuk grup sendiri bersama Kadir, Timbul, Nurbuat, dan Rohana yang tidak bertahan lama. Tiga orang yang tertinggal yaitu Basuki, Kadir, dan Timbul lalu membangun Batik Grup yang ternyata juga hanya bertahan 3 tahun.

Si Doel Anak Sekolahan

Pada tahun 1992, Tino Karno menyampaikan tawaran Rano Karno pada Basuki untuk mendukung serial Si Doel Anak Sekolahan sebagai tokoh bernama Karyo. Berawal sebagai bintang tamu hanya untuk 2 atau 3 episode dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan I, akhirnya pada Si Doel III dan IV ia dipercaya sebagai pemain tetap.

Meninggal Dunia

Basuki meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2007 karena serangan jantung saat bermain futsal dengan teman-temannya.[1]

Sinetron

Iklan

Referensi

Pranala luar