Lompat ke isi

Benteng Fengguiwei: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Fengguiwei Fort"
 
k Syadthabigo memindahkan halaman Fengguiwei Fort ke Benteng Fengguiwei: Judul lama belum diterjemahkan
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 15 Mei 2022 16.04

Benteng Fengguiwei (Hanzi: 風櫃尾城堡; Pinyin: Fēngguìwěi Chéngbǎo) adalah bekas benteng Belanda yang terletak di Magong, Penghu, Taiwan . Benteng itu berada di atas sebuah bukit kecil di semenanjung di seberang teluk di mana Pelabuhan Magong berada. Kini hanya sedikit dari struktur asli benteng tersebut yang tersisa.[1]

Struktur

Benteng Fengguiwei dibangun menggunakan tanah yang dipadatkan dan kemudian diletakkan pada sebuah persegi berukuran 55 m dan tinggi 7 m. Di sisi barat laut benteng yang menghadap ke semenanjung, dinding benteng dilapisi batu, sementara pada ketiga sisi lainnya hanya dilapisi kayu. Terdapat pula galian sumur di sisi barat laut tersebut. Masing-masing dari keempat sudut benteng dilengkapi dengan selekoh.[2]

Sejarah

Pada tahun 1622, Belanda, yang kala itu berbasis di Batavia, berusaha untuk membangun kehadiran yang lebih kuat di Asia Timur dengan mengirim enam kapalnya yang dipandu oleh Cornelis Reijersen untuk merebut Makau dengan tujuan mengganggu perdagangan menguntungkan Makau-Nagasaki yang dikuasai Portugal. Meski jumlah awak Reijersen lebih banyak daripada Portugal, mereka kalah dan memutuskan mundur. Dia lantas beralih ke Pescadores (kini disebut Penghu) untuk mendirikan markas di sana dan memaksa orang Tiongkok untuk berdagang dengan mereka.[3]

Reijersen membangun bentengnya di atas bukit yang disebut sebagai Gunung Shetou (蛇頭山). Dia memaksa 1.500 penduduk setempat untuk terlibat dalam pembangunan benteng tersebut. Diduga, 1.300 pekerja tersebut tewas akibat kelaparan.[4]

Dari benteng tersebut, Belanda mulai menyerbu kapal-kapal dagang Tiongkok dengan tujuan "membujuk orang Tiongkok untuk berdagang dengan Belanda, baik karena secara terpaksa atau karena ketakutan." [5]

Namun, Belanda tidak bertahan lama di Pescadores. Tiongkok memutuskan untuk menyerang benteng tersebut pada Agustus 1624. Belanda dan Tiongkok akhirnya sepakat untuk menghancurkan Benteng Fengguiwei. Belanda kemudian pindah ke Pulau Formosa, di mana mereka kemudian membangun Benteng Zeelandia dan berhasil bertahan selama 38 tahun.[6][7][8]

Pada tahun 1895, Laksamana Jepang Itō Sukeyuki memanfaatkan situs tersebut dengan baterai artileri untuk melakukan invasi ke Taiwan. Meriam-meriam tersebut baru dipindahkan pada tahun 1945 setelahJepang menyerah pada Perang Dunia II .[2]

Referensi

  1. ^ "Google Maps". Google Maps. Diakses tanggal 2022-05-15. 
  2. ^ a b "馬公風櫃尾荷蘭城堡". National Cultural Heritage Database Management System (dalam bahasa Tionghoa). Bureau of Cultural Heritage. Diakses tanggal November 7, 2019.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "heritage" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ Boxer, C. R., Fidalgos in the Far East, 1550–1770. Martinus Nijhoff (The Hague), 1948. p. 72
  4. ^ Davidson, James Wheeler (1903). The island of Formosa, past and present. History, people, resources, and commercial prospects. Tea, camphor, sugar, gold, coal, sulphur, economical plants, and other productions. Macmillan & Co. hlm. 11. Diakses tanggal November 7, 2019. 
  5. ^ Shepherd, John-Robert (1993). Statecraft and Political Economy on the Taiwan Frontier, 1600-1800. Stanford University Press. hlm. 49. ISBN 9780804720663. Diakses tanggal November 7, 2019. 
  6. ^ Goodrich, L. Carrington (1976). Dictionary of Ming Biography, 1368-1644, Volume 2. Columbia University Press. hlm. 1087. ISBN 9780231038331. Diakses tanggal November 7, 2019. 
  7. ^ Wright, Arnold (1908). Twentieth Century Impressions of Hongkong, Shanghai, and Other Treaty Ports of China. Lloyd's Greater Britain. hlm. 917. Diakses tanggal November 7, 2019. 
  8. ^ Covell, Ralph (1998). Pentecost of the Hills in Taiwan: The Christian Faith Among the Original Inhabitants. Hope Publishing House. hlm. 70. ISBN 9780932727909. Diakses tanggal November 7, 2019.