Lompat ke isi

Agama di Afrika Selatan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Agama di Afrika''' Selatan didominasi oleh berbagai cabang agama Kristen . Afrika Selatan adalah negara sekuler dengan populasi agama yang beragam. Konstitusinya menjamin kebebasan beragama . Banyak agama terwakili dalam keragaman etnis dan wilayah penduduk.{{Pie chart|thumb=right|caption=Agama di Afrika Selatan (2020)<ref name="RELIGION"/>|label1=<small>Protestan</small>|value1=55.4|color1=DarkBlue|label2=<small>...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Agama di Afrika''' Selatan didominasi oleh berbagai cabang agama [[Kekristenan|Kristen]] . Afrika Selatan adalah [[negara sekuler]] dengan populasi [[agama]] yang beragam. Konstitusinya menjamin kebebasan beragama . Banyak agama terwakili dalam keragaman [[Kelompok etnik|etnis]] dan wilayah penduduk.{{Pie chart|thumb=right|caption=Agama di Afrika Selatan (2020)<ref name="RELIGION"/>|label1=<small>[[Protestan]]</small>|value1=55.4|color1=DarkBlue|label2=<small>[[Kekristenan|Kristen lainnya]]</small>|value2=15.8|color2=DodgerBlue|label3=<small>[[Gereja Katolik Roma|Kristen Katolik]]</small>|value3=6.8|color3=LightBlue|label4=<small>Kristen non-denominasi</small>|value4=4.5|color4=Blue|label5=<small>[[Hindu]]</small>|value5=1.0|color5=Yellow|label6=<small>[[Islam]]</small>|value6=1.6|color6=Green|label7=<small>[[Atheis|Tidak beragama]]</small>|value7=10.9|color7=Black|label8=<small>Tradisional</small>|value8=4.4|color8=Gold|label9=<small>Lainnya</small>|value9=0.3|color9=LightGreen}}
'''Agama di Afrika''' Selatan didominasi oleh berbagai cabang agama [[Kekristenan|Kristen]] . Afrika Selatan adalah [[negara sekuler]] dengan populasi [[agama]] yang beragam. Konstitusinya menjamin kebebasan beragama . Banyak agama terwakili dalam keragaman [[Kelompok etnik|etnis]] dan wilayah penduduk.{{Pie chart|thumb=right|caption=Agama di Afrika Selatan (2020)<name="RELIGION"/>|label1=<small>[[Protestan]]</small>|value1=55.4|color1=DarkBlue|label2=<small>[[Kekristenan|Kristen lainnya]]</small>|value2=15.8|color2=DodgerBlue|label3=<small>[[Gereja Katolik Roma|Kristen Katolik]]</small>|value3=6.8|color3=LightBlue|label4=<small>Kristen non-denominasi</small>|value4=4.5|color4=Blue|label5=<small>[[Hindu]]</small>|value5=1.0|color5=Yellow|label6=<small>[[Islam]]</small>|value6=1.6|color6=Green|label7=<small>[[Atheis|Tidak beragama]]</small>|value7=10.9|color7=Black|label8=<small>Tradisional</small>|value8=4.4|color8=Gold|label9=<small>Lainnya</small>|value9=0.3|color9=LightGreen}}
<references />
<references />


Baris 8: Baris 8:


Akibat Kekristenan yang berkembang semakin pesat, para penganut Agama Tradisional Afrika terpinggirkan secara [[sosial]] dan telah menjadi lebih sedikit serta terorganisir secara publik di Afrika Selatan karena [[Apartheid|pasca-apartheid]] yang demokratis menjadikan penganut Agama Tradisional hanya berkisar 3% persen dari populasi.<ref>{{Cite web|date=2013-04-21|title=ResearchSpace@UKZN: Invalid Identifier|url=https://archive.ph/0r7DI|website=archive.ph|access-date=2022-05-26}}</ref>
Akibat Kekristenan yang berkembang semakin pesat, para penganut Agama Tradisional Afrika terpinggirkan secara [[sosial]] dan telah menjadi lebih sedikit serta terorganisir secara publik di Afrika Selatan karena [[Apartheid|pasca-apartheid]] yang demokratis menjadikan penganut Agama Tradisional hanya berkisar 3% persen dari populasi.<ref>{{Cite web|date=2013-04-21|title=ResearchSpace@UKZN: Invalid Identifier|url=https://archive.ph/0r7DI|website=archive.ph|access-date=2022-05-26}}</ref>

== Referensi ==

{{Reflist}}

[[Kategori:Afrika Selatan]]
[[Kategori:Agama]]
[[Kategori:Agama di Afrika Selatan]]

Revisi per 26 Mei 2022 12.33

Agama di Afrika Selatan didominasi oleh berbagai cabang agama Kristen . Afrika Selatan adalah negara sekuler dengan populasi agama yang beragam. Konstitusinya menjamin kebebasan beragama . Banyak agama terwakili dalam keragaman etnis dan wilayah penduduk.

Agama di Afrika Selatan (2020)<name="RELIGION"/>

  Protestan (55.4%)
  Kristen lainnya (15.8%)
  Kristen Katolik (6.8%)
  Kristen non-denominasi (4.5%)
  Hindu (1.0%)
  Islam (1.6%)
  Tidak beragama (10.9%)
  Tradisional (4.4%)
  Lainnya (0.3%)


Sejarah

Beragam agama Tradisional Afrika dari Khoisan awal dan penutur bantu kemudian dipraktikkan di wilayah tersebut sebelum kontak dengan pelaut dan pemukim Eropa. Simbol pertama Kekristenan di Afrika bagian selatan berupa salib yang ditanam di sepanjang pantai oleh para pelaut Portugis awal. Dengan pendirian pos perdagangan di Tanjung Harapan oleh Belanda pada tahun 1652, dan pada saat itu agama Kristen memperoleh pijakan permanen dan memperoleh anggota baru di antara penduduk asli. Hal ini diperkuat dengan kedatangan Huguenot Prancis tak lama kemudian. Setelah pendudukan Inggris di Tanjung pada tahun 1795 dan 1806, tradisi Kristen ini berlaku.

Iman Baháʼí diperkenalkan di Afrika Selatan pada tahun 1911.[1] Namun keanggotaan mereka dibatasi akibat warna kulit orang Afrika pada umumnya berwarna hitam tidak sesuai dengan ciri khas agama Baháʼí yang mendominasi warna kulit putih.[2][3]

Akibat Kekristenan yang berkembang semakin pesat, para penganut Agama Tradisional Afrika terpinggirkan secara sosial dan telah menjadi lebih sedikit serta terorganisir secara publik di Afrika Selatan karena pasca-apartheid yang demokratis menjadikan penganut Agama Tradisional hanya berkisar 3% persen dari populasi.[4]

Referensi

  1. ^ "The Early Years in South Africa". web.archive.org. 2017-09-22. Diakses tanggal 2022-05-26. 
  2. ^ "The Early Years in South Africa". web.archive.org. 2017-09-22. Diakses tanggal 2022-05-26. 
  3. ^ "Most Baha'i Nations (2010) | QuickLists | The Association of Religion Data Archives". www.thearda.com. Diakses tanggal 2022-05-26. 
  4. ^ "ResearchSpace@UKZN: Invalid Identifier". archive.ph. 2013-04-21. Diakses tanggal 2022-05-26.