Bintaro: Perbedaan antara revisi
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}} |
k nambah 1 sumber |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
Penyebarannya secara alami di daerah tropis [[Indo Pasifik]], dari [[Seychelles]] hingga [[Polinesia Prancis]]. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem [[hutan mangrove]]. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota. |
Penyebarannya secara alami di daerah tropis [[Indo Pasifik]], dari [[Seychelles]] hingga [[Polinesia Prancis]]. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem [[hutan mangrove]]. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota. |
||
== |
== Keracunan == |
||
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi [[jantung]], suatu [[glikosida]] yang disebut [[cerberin]], yang sangat beracun. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun [[panah]]/[[tulup]] untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. |
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi [[jantung]], suatu [[glikosida]] yang disebut [[cerberin]], yang sangat be[[racun]] jika termakan.<ref>{{Cite web|last=Munda|first=Gresya|date=1 Juni 2022|title=Terlihat enak ternyata beracun|url=https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/foto/terlihat-enak-ternyata-beracun/|website=Biodiversity Warriors|access-date=1 Juni 2022}}</ref> Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun [[panah]]/[[tulup]] untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang.{{Butuh rujukan|date=Juni 2022}} |
||
Nama ilmiah ''Cerbera'' diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam [[mitologi Yunani]]. |
Nama ilmiah ''Cerbera'' diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam [[mitologi Yunani]]. |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
⚫ | |||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Cerbera manghas InflorescencesFlower BotGardBln0906a.jpg|Bintaro dengan bunga |
Berkas:Cerbera manghas InflorescencesFlower BotGardBln0906a.jpg|Bintaro dengan bunga |
||
Berkas:Cerbera manghas fruit.jpg|Buah bintaro yang belum |
Berkas:Cerbera manghas fruit.jpg|Buah bintaro yang belum matang |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Referensi == |
|||
⚫ | |||
{{reflist}} |
|||
{{buah-stub}} |
|||
{{Taxonbar|from=Q714955}} |
{{Taxonbar|from=Q714955}} |
||
Revisi per 1 Juni 2022 15.07
Bintaro | |
---|---|
Bintaro | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. manghas
|
Nama binomial | |
Cerbera manghas |
Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Dikenal di Pasifik dengan nama leva (Samoa), toto (Tonga), serta vasa (Fiji).
Pemerian
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3–5 cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5–10 cm, dan berwarna merah cerah jika masak.
Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Prancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Keracunan
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun jika termakan.[1] Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang.[butuh rujukan]
Nama ilmiah Cerbera diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam mitologi Yunani.
Galeri
-
Bintaro dengan bunga
-
Buah bintaro yang belum matang
Referensi
- ^ Munda, Gresya (1 Juni 2022). "Terlihat enak ternyata beracun". Biodiversity Warriors. Diakses tanggal 1 Juni 2022.