Lompat ke isi

Kompyang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alwisamah92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Halonita (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada 1563, pahlawan [[Dinasti Ming]], [[Qi Jiguang]] memimpin pasukannya ke [[Fujian|Provinsi Fujian]] untuk berperang dengan perompak dari [[Jepang]]. Qi Jiguang melihat bahwa para perompak [[Jepang]] selalu bisa melacak di mana pasukannya berkemah karena asap yang naik ke langit ketika prajurit menyiapkan makanan mereka. Sedangkan dia mengetahui bahwa para perompak Jepang tidak punya masalah seperti itu karena mereka membawa [[onigiri]] untuk kebutuhan makanan mereka, sehingga dia membuat sebuah jenis kue untuk mendukung para pasukannya. Mayoritas orang yang berada di pasukannya adalah masyarakat yang tinggal di pesisir Provinsi Fujian. Supaya mudah dibawa saat perang, masing-masing kue diberi lubang di bagian tengah supaya bisa diuntai bersama. Akhirnya pasukan Qi Jiguang berhasil memenangkan pertempuran itu, dan untuk mengenang Qi Jiguang (戚继光), kue ini diberi nama ''guang bing'' ("光饼") sedangkan ''bing''' (饼) sendiri artinya kue.
Pada tahun 1563, pahlawan [[Dinasti Ming]], [[Qi Jiguang]] memimpin pasukannya ke [[Fujian|Provinsi Fujian]] untuk berperang dengan perompak dari [[Jepang]]. Qi Jiguang melihat bahwa para perompak [[Jepang]] selalu bisa melacak di mana pasukannya berkemah karena asap yang naik ke langit ketika prajurit menyiapkan makanan mereka. Sedangkan dia mengetahui bahwa para perompak Jepang tidak punya masalah seperti itu karena mereka membawa [[onigiri]] untuk kebutuhan makanan mereka, sehingga dia membuat sebuah jenis kue untuk mendukung para pasukannya. Mayoritas orang yang berada di pasukannya adalah masyarakat yang tinggal di pesisir Provinsi Fujian. Supaya mudah dibawa saat perang, masing-masing kue diberi lubang di bagian tengah supaya bisa diuntai bersama. Akhirnya pasukan Qi Jiguang berhasil memenangkan pertempuran itu, dan untuk mengenang Qi Jiguang (戚继光), kue ini diberi nama ''guang bing'' ("光饼") sedangkan ''bing''' (饼) sendiri artinya kue.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 4 Juni 2022 07.31

Kompia dari Fuzhou.

Kompia (光 饼; diucapkan Kom-pyang; Jian'ou dialek: Guang-biang), adalah sejenis roti atau kue di negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. [1] [2] Kompia berasal dari Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok.

Sejarah

Pada tahun 1563, pahlawan Dinasti Ming, Qi Jiguang memimpin pasukannya ke Provinsi Fujian untuk berperang dengan perompak dari Jepang. Qi Jiguang melihat bahwa para perompak Jepang selalu bisa melacak di mana pasukannya berkemah karena asap yang naik ke langit ketika prajurit menyiapkan makanan mereka. Sedangkan dia mengetahui bahwa para perompak Jepang tidak punya masalah seperti itu karena mereka membawa onigiri untuk kebutuhan makanan mereka, sehingga dia membuat sebuah jenis kue untuk mendukung para pasukannya. Mayoritas orang yang berada di pasukannya adalah masyarakat yang tinggal di pesisir Provinsi Fujian. Supaya mudah dibawa saat perang, masing-masing kue diberi lubang di bagian tengah supaya bisa diuntai bersama. Akhirnya pasukan Qi Jiguang berhasil memenangkan pertempuran itu, dan untuk mengenang Qi Jiguang (戚继光), kue ini diberi nama guang bing ("光饼") sedangkan bing' (饼) sendiri artinya kue.

Referensi

  1. ^ "Roti Kompyang, Bekal Saudagar China Jadi Makanan Khas Indonesia". merdeka.com. 1 September 2021. Diakses tanggal 4 Mei 2022. 
  2. ^ "Mengenal Kompyang, Kuliner Tradisional Mirip Roti Burger". liputan6.com. 5 November 2019. Diakses tanggal 4 Mei 2022.