Lompat ke isi

Lokomotif CC205: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan menghilangkan bagian [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 61: Baris 61:
== Galeri ==
== Galeri ==
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Depo lokomotif]]
* Depo lokomotif
* [[Diesel elektrik]]
* Diesel elektrik
* [[Industri Kereta Api]] [[Madiun]]
* Industri Kereta Api Madiun
* [[Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia]]
* Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
* [[Kereta Api Indonesia]]
* Kereta Api Indonesia
* [[CC202|CC 202]]
* CC 202


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 7 Juni 2022 09.20

Lokomotif CC205 adalah lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan Electro-Motive Diesel,

CC205 adalah lokomotif terberat kedua di Indonesia, yakni seberat 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas Lokomotif CC202 yang sudah berumur dan dalam hal ini 2 lokomotif CC202 bisa diganti dengan 1 lokomotif CC205. Lokomotif ini tiba di Indonesia, tepatnya di Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya dikhususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batu bara (Babaranjang) di Divisi Regional III Palembang dan Divisi Regional IV Tanjungkarang. Lokomotif CC205 merupakan salah satu lokomotif berteknologi modern di Indonesia. Saat ini ada total 91 unit lokomotif CC205 yang beroperasi di Sumatra.

Lokomotif ini memiliki nomor seri GT38ACe, yang berarti lokomotif ini bisa digunakan untuk keperluan penumpang atau barang dan memiliki mesin V8 turbo, motor AC dan berkonfigurasi Co'Co'. Berikut ini makna GT38ACe:

  • G = desain standar roadswitcher EMD untuk pasar ekspor di luar Amerika
  • T = mesin dilengkapi turbocharger
  • 38 = mesin EMD seri 710G yang memiliki 8 silinder
  • AC = motor traksi AC
  • e = dilengkapi sistem injeksi bahan bakar elektronis sehingga mesin bertenaga besar, efisien, dan emisi gas buang telah memenuhi persyaratan Enviromental Protection Agency (EPA) Tier-2.

Kode seri mesin dan jumlah silinder lokomotif EMD export series

Sistem kerja lokomotif CC205

CC205 menggunakan sistem operasi berbasis mikroprosesor tipe EM2000 yang mengendalikan seluruh fungsi sistem kerja lokomotif, yaitu pengendalian semua komponen yang merupakan subsistem, seperti motor diesel, alternator, motor traksi, kompresor, dst. Semua fungsi dan kerja akan direkam dan dapat diunduh ke laptop. Sistem juga dapat melakukan self diagnostic bila terjadi gangguan pada lokomotif yang akan direkam dan dapat ditampilkan pada layar monitor, sehingga dapat diketahui penyebab gangguannya.

Mesin terbaru CC205

Mesin yang digunakan CC205 adalah EMD 710, salah satu mesin paling handal setelah EMD 645 dan EMD 567. Mesin seri 710 ini juga digunakan di lokomotif EMD GP22ECO, SD22ECO, SD32ECO, dan lokomotif-lokomotif yang di re-power oleh EMD. Mesin ini tidak seperti mesin EMD 567, EMD 645, dan GE 7FDL karena mesin ini menggunakan teknologi EFI dan exhaust terbaru, sehingga lolos uji emisi EPA Tier-2 dan hemat diesel hingga 25%. Lokomotif ini bisa menarik sampai 48 gerbong babaranjang.

Unit bonus dari EMD dan pemesanan ulang untuk PT KAI

Salah satu CC 205 bonus yang datang tahun 2014.

Pada tahun 2014, telah datang kembali 5 unit CC205 di Pelabuhan Panjang, Lampung. 5 unit ini merupakan bonus yang didapatkan secara cuma-cuma oleh PT KAI dari pabrik EMD. Bonus ini adalah bentuk tanggung jawab EMD yang terlambat mengirim 44 unit CC205 tahun 2013. Dengan demikian, lokomotif CC205 sudah berjumlah 55 buah dan siap menarik kereta api Babaranjang.

Pada 16 April 2020, PT Kereta Indonesia telah menandatangani kontrak untuk 36 lokomotif CC205 batch 3 tipe GT38ACe, memperluas armada CC205 batch 3 untuk Divisi Regional IV dan III di Pulau Sumatra. 36 lokomotif baru CC205 batch 3 akan digunakan untuk operasi pengangkutan batubara PT KAI di Lampung dan Sumatra Selatan yang sudah bergabung dengan lebih dari 50 lokomotif CC205 batch 1 dan 2 tipe GT38ACe lainnya yang telah beroperasi pada layanan ini sejak tahun 2011, 2013 dan 2014. Pengiriman lokomotif batch 3 telah dilaksanakan pada April 2021, dan telah tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung, pada tanggal 19 Juni, 26 Juni 2021,dan 22-24 September 2021.

Operator Lain

Pada bulan Februari 2015, Congo-Ocean Railway menerima pengiriman 10 lokomotif GT38AC yang memiliki spesifikasi serupa dengan lokomotif PT KAI kecuali untuk beberapa perbedaan teknis kecil, terutama pada sistem manajemen bahan bakarnya (Catatan: tipe lokomotif Indonesia adalah GT38ACe , sedangkan Kongo adalah GT38AC).

Populasi CC205 di Indonesia

Ada total 91 unit lokomotif CC205 yang beroperasi di Sumatra, dengan rincian 6 unit kedatangan tahun 2011, 44 unit kedatangan tahun 2013, 5 unit bonus kedatangan tahun 2014, dan 36 unit kedatangan tahun 2021. Semua lokomotif CC205 ditugaskan untuk menarik kereta api batu bara rangkaian panjang 60 gerbong.

Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC205 per 22 September 2021:

Depo induk Lokomotif
Tanjung Karang (TNK) CC 205 11 01 - CC 205 11 06

CC 205 13 01 - CC 205 13 44

CC 205 14 01 - CC 205 14 05

CC 205 21 01 - CC 205 21 36

Keterangan:

  • Semua lokomotif CC205 sudah menggunakan penomoran terbaru pada sisi samping kabin masinisnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM no 54 Tahun 2016. Mulai Februari 2021, bersamaan dengan lokomotif lainnya di Depo Lokomotif Tanjung Karang, plat nomor lama di dekat lampu kabutnya kini telah dihilangkan, kecuali seluruh lokomotif CC205 batch 2021 yang menggunakan plat nomor baru.
  • Semua lokomotif CC205 menggunakan livery Perumka, namun dengan logo PT KAI baru versi 2020.
  • Lokomotif CC 205 11 01 - CC 205 11 06 adalah lokomotif CC 205 yang tidak dipasangi lampu kabut.
  • Lokomotif CC 205 13 31 adalah lokomotif CC205 yang memiliki bentuk kaca samping seperti Lokomotif CC201 dan beberapa lokomotif CC202.
  • Lokomotif CC 205 13 15 dan CC 205 13 26 merupakan lokomotif yang berhasil menjalani perbaikan dan rehabilitasi secara besar-besaran di Progress Rail setelah mengalami kecelakaan hebat di Stasiun Negeri Agung pada 6 Oktober 2015. Pada 23 Oktober 2020, kedua lokomotif tersebut selesai menjalani perbaikan dan diangkut kembali menuju Indonesia menggunakan kapal via Korea Selatan, dan telah tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung, pada tanggal 30 November 2020.
  • Lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 (masih baru) saat ini tidak beroperasi sementara dikarenakan kedua lokomotif tersebut saat ini menjalani perbaikan dan rehabilitasi di Balai Yasa Lahat setelah mengalami kecelakaan hebat di Stasiun Penanggiran pada 11 Desember 2021.

Profil lokomotif CC205

Insiden

  • Pada tanggal 15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.
  • Pada tanggal 6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Rail pada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020.Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.
  • Pada 11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjang yaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.
  • Pada tanggal 4 Januari 2022, lokomotif KA Babaranjang dengan nomor KA 3021A anjlok di wesel Stasiun Gedungratu saat berangkat menuju Stasiun Tarahan. Proses evakuasi lokomotif CC 205 11 04 dan CC 205 13 03, yang masing-masing anjlok 1 as, berlangsung selama satu jam dengan menggunakan dongkrak. Tidak ada korban jiwa, tetapi perjalanan KA sempat terganggu selama dua jam dan mengakibatkan KA S12A Rajabasa tertunda hingga 110 menit.[1]

Galeri

Lihat pula

  • Depo lokomotif
  • Diesel elektrik
  • Industri Kereta Api Madiun
  • Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
  • Kereta Api Indonesia
  • CC 202

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Kereta Api Babaranjang Anjlok di Natar, Lampung Selatan". Kumparan. Diakses tanggal 04 Januari 2022.