Lompat ke isi

Teh hitam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Narasana (bicara | kontrib)
k Memperbaiki ejaan.
Rrunitis (bicara | kontrib)
Menyunting artikel
Baris 2: Baris 2:
{{Infobox drink/wd}}'''Teh hitam''' merupakan teh yang berasal dari ''[[Camellia sinensis]]'' sama seperti bahan [[teh hijau]]. Pengolahan teh hitam hampir mirip dengan teh hijau, tetapi daun teh hitam dibiarkan menjadi berwarna cokelat melalui proses [[oksidasi]]. Teh hitam lebih teroksidasi daripada [[teh hijau]], [[oolong|oolong,]] dan [[teh putih|putih]] meskipun keempat ragam ini terbuat dari daun ''Camellia sinensis.'' Teh hitam umumnya lebih pekat rasanya dan lebih banyak mengandung [[kafeina]] dibanding teh yang tidak teroksidasi.
{{Infobox drink/wd}}'''Teh hitam''' merupakan teh yang berasal dari ''[[Camellia sinensis]]'' sama seperti bahan [[teh hijau]]. Pengolahan teh hitam hampir mirip dengan teh hijau, tetapi daun teh hitam dibiarkan menjadi berwarna cokelat melalui proses [[oksidasi]]. Teh hitam lebih teroksidasi daripada [[teh hijau]], [[oolong|oolong,]] dan [[teh putih|putih]] meskipun keempat ragam ini terbuat dari daun ''Camellia sinensis.'' Teh hitam umumnya lebih pekat rasanya dan lebih banyak mengandung [[kafeina]] dibanding teh yang tidak teroksidasi.


Dalam [[bahasa Tionghoa]] dan bahasa-bahasa lain yang secara [[budaya Tionghoa|kultural]] dipengaruhi oleh Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah ([[wiktionary:紅|紅]][[wiktionary:茶|茶]], [[Bahasa Mandarin]] ''hóngchá''; [[bahasa Jepang]] ''kōcha''; [[bahasa Korea]] ''hongcha''), yang mungkin mendeskripsikan warna teh secara lebih akurat. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk [[teh pascafermentasi]], seperti [[teh Pu-erh|teh pu-erh]]. Namun, di dunia Barat teh merah biasanya merujuk ke [[tisane]] [[rooibos]] dari [[Afrika Selatan]].
Dalam [[bahasa Tionghoa]] dan bahasa-bahasa lain yang secara [[budaya Tionghoa|kultural]] dipengaruhi oleh Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah ([[wiktionary:紅|紅]][[wiktionary:茶|茶]], [[Bahasa Mandarin]] ''hóngchá''; [[bahasa Jepang]] ''kōcha''; [[bahasa Korea]] ''hongcha''), yang mungkin mendeskripsikan warna teh secara lebih akurat. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk [[teh pascafermentasi|teh pasca fermentasi]], seperti [[teh Pu-erh|teh pu-erh]]. Namun, di dunia Barat teh merah biasanya merujuk ke [[tisane]] [[rooibos]] dari [[Afrika Selatan]].


Teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, tetapi rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Oleh karena itu, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang ''de facto'' di [[Mongolia]], [[Tibet]] dan [[Siberia]] pada [[abad ke-19]].<ref>Ken Bressett "Tea Money of China" International Primitive Money Society Newsletter Number 44, Agustus 2001</ref>
Teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, tetapi rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Oleh karena itu, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang ''de facto'' di [[Mongolia]], [[Tibet]] dan [[Siberia]] pada [[abad ke-19]].<ref>Ken Bressett "Tea Money of China" International Primitive Money Society Newsletter Number 44, Agustus 2001</ref>

Revisi per 11 Juni 2022 02.40

Teh hitam
Jenisdaun teh, teh dan caffeinated drink (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AsalTiongkok Edit nilai pada Wikidata
KomposisiTheaflavin-3,3'-digallate (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Bagian dariteh Edit nilai pada Wikidata

Teh hitam merupakan teh yang berasal dari Camellia sinensis sama seperti bahan teh hijau. Pengolahan teh hitam hampir mirip dengan teh hijau, tetapi daun teh hitam dibiarkan menjadi berwarna cokelat melalui proses oksidasi. Teh hitam lebih teroksidasi daripada teh hijau, oolong, dan putih meskipun keempat ragam ini terbuat dari daun Camellia sinensis. Teh hitam umumnya lebih pekat rasanya dan lebih banyak mengandung kafeina dibanding teh yang tidak teroksidasi.

Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa lain yang secara kultural dipengaruhi oleh Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah (, Bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; bahasa Korea hongcha), yang mungkin mendeskripsikan warna teh secara lebih akurat. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk teh pasca fermentasi, seperti teh pu-erh. Namun, di dunia Barat teh merah biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.

Teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, tetapi rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Oleh karena itu, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19.[1]

Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan tanpa susu maupun krim. Di negara-negara Persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tetapi diberi susu.

Referensi

  1. ^ Ken Bressett "Tea Money of China" International Primitive Money Society Newsletter Number 44, Agustus 2001

Pranala luar