Basuki (pelawak): Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 124: | Baris 124: | ||
* ''[[Polytron]]'' ([[2003]] - [[2005]]) |
* ''[[Polytron]]'' ([[2003]] - [[2005]]) |
||
* ''[[Suzuki Smash]]'' ([[2003]]-[[2007]]) |
* ''[[Suzuki Smash]]'' ([[2003]]-[[2007]]) |
||
* ''[[Esia]]'' (2005) |
|||
* ''[[Suzuki Smash|Suzuki New Smash]]'' ([[2006]]-[[2007]]) |
* ''[[Suzuki Smash|Suzuki New Smash]]'' ([[2006]]-[[2007]]) |
||
* ''[[Pertamina|Pertamina Enduro 4T]]'' (2006) |
* ''[[Pertamina|Pertamina Enduro 4T]]'' (2006) |
Revisi per 20 Juni 2022 02.29
H. Basuki | |
---|---|
Lahir | H. Agus Basuki Bin Suwito Hadiwiryono 5 Maret 1956 Surakarta, Indonesia |
Meninggal | 12 Desember 2007 Jakarta, Indonesia | (umur 51)
Pekerjaan | Aktor, pelawak |
Tahun aktif | 1981 - 2007 |
Orang tua | Suwito Hadiwiryono Alias Pete |
H. Agus Basuki Bin Suwito Hadiwiryono (lebih dikenal sebagai Basuki; 5 Maret 1956 – 12 Desember 2007) adalah seorang pelawak Indonesia. Ia melewati masa kecilnya di Semarang. Ayahnya adalah Pete alias Suwito, seorang mantan anggota Srimulat. Dia juga terkenal karena menciptakan tagline yang disebut "Wes Ewes Ewes Bablas Angine" untuk iklan produk ramuan tradisional.
Riwayat Hidup
Awal Karier
Pete dan Basuki memang serupa tetapi tak sama. Yang satu bapak satunya lagi anak. Uniknya, dalam kancah wayang orang yang pada awalnya mereka ikuti, khususnya wayang orang (W.O.) Sri Wanito Semarang, keduanya sama-sama sering mendapat peran sebagai anggota punakawan Gareng. Kemiripan yang lain adalah keterampilan tari mereka ditambah dengan keluwesan ibu Basuki yang menjadi penari di Sriwedari Surakarta sehingga karena pintar menari sejak kecil, Basuki pun jadi punya tubuh lentur yang salah satunya ditampilkan dengan tambahan narasi "Wes-ewes-ewes" yang merupakan tagline iklan salah satu perusahaan jamu. Selain itu, Basuki mengidolakan bapaknya sendiri dan almarhum Benyamin S.
Karier di Srimulat
Usai berkarier di W.O. Sri Wanito, Basuki mencoba ikutan di Srimulat. Melalui proses penyesuaian dan belajar beberapa lama, akhirnya ia diterima di Srimulat. Maka, mulai 1981 hingga 1986, Basuki pun mengembangkan karier di gudang para pelawak itu.
Setelah keluar dari Srimulat, ia pernah membentuk grup sendiri bersama Kadir, Timbul, Nurbuat, dan Rohana yang tidak bertahan lama. Tiga orang yang tertinggal yaitu Basuki, Kadir, dan Timbul lalu membangun Batik Grup yang ternyata juga hanya bertahan 3 tahun.
Si Doel Anak Sekolahan
Pada tahun 1992, Tino Karno menyampaikan tawaran Rano Karno pada Basuki untuk mendukung serial Si Doel Anak Sekolahan sebagai tokoh bernama Karyo. Berawal sebagai bintang tamu hanya untuk 2 atau 3 episode dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan I, akhirnya pada Si Doel III dan IV ia dipercaya sebagai pemain tetap.
Meninggal Dunia
Basuki meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2007 karena serangan jantung saat bermain futsal dengan teman-temannya.[1]
Sinetron
- Si Doel Anak Sekolahan 1-6
- SAR
- Si Doel Anak Gedongan
- Iman
- Hidayah (Episode: Ibu Itu Membuang Anaknya)
- Hikayah
- Benci Jadi Cinta
- Ratapan Anak Tiri
- Gitu Aja Kok Repot!
Iklan
- Obat Nyamuk Tiga Roda (1995-2005)
- Balpirik (1999)
- STMIK Dian Nuswantoro (1999)
- Antangin JRG (1997-2007)
- New Era (1995)
- Pedrollo (1995)
- Honda Black Astrea bersama Mandra (1996)
- Ramayana Department Store (1994)
- Saus ABC (1994)
- Procold (1997)
- Samsung (1997)
- Sun Kara (1997-1998)
- WTC Mangga Dua (2004)
- Marimas (1998)
- Surya Mie (1996)
- ILM Ayo Sekolah (1998)
- Hore Minuman Serbuk bersama Mandra dan Suti Karno (2002)
- Sozzis (2003)
- Polytron (2003 - 2005)
- Suzuki Smash (2003-2007)
- Esia (2005)
- Suzuki New Smash (2006-2007)
- Pertamina Enduro 4T (2006)
- Kacang Garing Dua Kelinci (2006)
- Tic Tac (2006)
- Fitrus (2006-2007)
- Kacang Dua Kelinci Sukro (2007)
- Morning (2007)
Referensi
- ^ Berita kematian Basuki di Detik Diarsipkan 2007-12-13 di Wayback Machine.. URL Diakses 12 Desember 2007.
Pranala luar