Lompat ke isi

Salman Aristo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k ganti infobox, replaced: Infobox artis indonesia → subst:infobox artis indonesia
k Perbaikan judul (via JWB)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 121: Baris 121:
|-
|-
| rowspan=2 |2006
| rowspan=2 |2006
| ''[[Foto Kotak dan Jendela]]''
| ''[[Foto, Kotak Jendela]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
| {{no}}
| {{no}}

Revisi per 21 Juni 2022 00.00

Salman Aristo
Lahir13 April 1976 (umur 48)
Indonesia Jakarta
Pekerjaanpenulis skenario, produser, sutradara
Tahun aktif2003 - sekarang
Suami/istriGina S. Noer
IMDB: nm2679404


Salman Aristo (lahir 13 April 1976) adalah seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara asal Indonesia.[1]

Karier

Salman Aristo yang berdarah Minang ini[2] mengambil jurusan jurnalistik di Universitas Padjajaran, Bandung. Setelah lulus sarjana, berkat saran seorang sahabatnya, Salman mulai menulis naskah skenario pertamanya "Tak Pernah Kembali Sama" setebal 90 halaman pada tahun 1999.[3] Salman kemudian berprofesi sebagai kolumnis untuk Majalah MTV Trax dan memegang rubrik film, karena itulah dia dapat berhubungan dengan orang-orang di dunia perfilman.

Awal mula keterlibatan Salman dengan dunia film adalah dalam film Brownies. Pada pertengahan tahun 2003, Hanung Bramantyo mengajukan cerita "Surakarta 1912" kepada studio SinemArt. Cerita tersebut berkisah tentang percintaan dua manusia yang berlainan budaya (Cina dan Jawa), yang mengambil latar belakang sejarah perkembangan industri batik tahun 1912. Tetapi produser SinemArt, Leo Sutanto menganggap skenario tersebut terlalu idealis dan berat. Produser Leo kemudian menyodorkan cerita lain kepada Hanung untuk dibaca. Cerita setebal 3 lembar karya Lina Nurmalina (yang juga senior Hanung di Institut Kesenian Jakarta) berjudul "Cinta ... Enggak ya?". Dalam blog-nya, Hanung mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan cerita tersebut, tetapi karena dia berhasrat untuk segera melakukan debut di layar lebar maka dia pun menerimanya. Hanung pun menemui Lina dan berdiskusi untuk melakukan perubahan pada cerita, tetapi mereka berdua menemui jalan buntu, hingga akhirnya Lina menyerahkan semuanya pada Hanung. Kemudian di tengah buntunya ide untuk perubahan cerita, pada suatu acara yang diadakan oleh Kine 28, Hanung bertemu dengan Salman, kemudian mereka merombak skenario, dan di luar dugaan, Leo Sutanto senang dengan cerita tersebut. Pada Januari 2004, Salman dan Hanung, dibantu oleh Erik Sasono mulai merombak cerita "Brownies" dengan mengambil plot dan tokoh dari cerita Lina Nurmalina tetapi konflik dan latar belakangnya dibuat baru. Film "Brownies" kemudian mengantarkan Hanung meraih Piala Citra untuk sutradara terbaik sementara Salman masuk nominasi sebagai penulis naskah terbaik.

Di tengah pengerjaan Brownies, Salman juga menulis skenario Catatan Akhir Sekolah, Cinta Silver, Jomblo, dan Alexandria. Dalam waktu 2 tahun tidak terasa lima skenario film telah dibuat.[2] Pada tahun 2005, Salman memutuskan untuk rehat sejenak dan menikah dengan Ginatri S. Noer, juga sesama penulis skenario. Akhir tahun 2006, Salman mendapatkan tawaran untuk menulis skenario film Ayat-Ayat Cinta, skenario yang dia tulis bersama dengan istrinya. Di tengah pembuatan Ayat-Ayat Cinta, Salman dipercaya untuk menulis skenario film Laskar Pelangi oleh Mira Lesmana. Di saat skenario Laskar Pelangi akan rampung, Salman dihubungi oleh Shanty Harmayn untuk menulis skenario Garuda di Dadaku, maka jadilah skenario ketiga film tersebut ditulis bersamaan.

Usai Garuda di Dadaku Salman memutuskan untuk menjadi produser dengan bendera Million Pictures. Sebelumnya, Salman sudah memulai jadi co-produser seperti dalam film Jelangkung 3. Pada tahun 2009, Salman melakukan debut produsernya pada film Queen Bee.

Filmografi

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis skenario Produser Sutradara
2005 Brownies Ya Tidak Tidak
Catatan Akhir Sekolah Ya Tidak Tidak
Cinta Silver Ya Tidak Tidak
Alexandria Ya Tidak Tidak
2006 Foto, Kotak Jendela Ya Tidak Tidak
Jomblo Ya Tidak Tidak
2007 Ayat-Ayat Cinta Ya Tidak Tidak
2008 Karma Ya Tidak Tidak
Laskar Pelangi Ya Tidak Tidak
2009 Asmara Dua Diana Ya Ya Tidak
Kambing Jantan Ya Tidak Tidak
Queen Bee Tidak Ya Tidak
Garuda di Dadaku Ya Ya Tidak
Sang Pemimpi Ya Tidak Tidak
2010 Jakarta Maghrib Ya Tidak Ya
Hari untuk Amanda Ya Tidak Tidak
2011 5 Elang Ya Ya Tidak
Sang Penari Ya Tidak Tidak
Garuda di Dadaku 2 Ya Ya Tidak
2012 Jakarta Hati Tidak Tidak Ya
Negeri 5 Menara Ya Ya Tidak
2013 Cinta dalam Kardus Ya Ya Ya
2015 Ayat-Ayat Adinda Tidak Ya Tidak
Skakmat Ya Tidak Tidak
2016 Talak 3 Ya Tidak Tidak
Athirah Ya Tidak Tidak
Ada Cinta di SMA Ya Tidak Tidak
2017 Bukaan 8 Ya Tidak Tidak
Satu Hari Nanti Ya Tidak Ya
2018 Police Evo Ya Tidak Tidak
2019 Kuambil Lagi Hatiku Ya Ya Tidak
Dua Garis Biru Tidak Ya Tidak
Bumi Manusia Ya Tidak Tidak
2022 Cinta Pertama, Kedua & Ketiga Tidak Ya Tidak
TBA Balada si Roy Ya Tidak Tidak
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced
  • N/A : Not Available

Referensi

  1. ^ "Salman Aristo: Terlalu Banyak Ide" Diarsipkan 2009-08-29 di Wayback Machine. 21cineplex.com.
  2. ^ a b "Catatan akhir sekolah" Erik Sasono. GagasMedia.
  3. ^ "Salman Aristo, "Rajanya" Skenario Andal". tabloidnova.com. Tabloid Nova. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 15 Juli 2014. 

Pranala luar