Lompat ke isi

Pemeran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 20507790 oleh CommonsDelinker (bicara): Terindikasi vandalisme (👮🏻‍♂️🔎)
Tag: Pembatalan
Nadinkoe1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11: Baris 11:
}}
}}


'''Pemeran''', juga sering disebut sebagai '''aktor''' (pria) atau '''aktris''' (wanita), adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi [[panggung]], [[acara televisi]], atau [[film]]. Biasanya, pemeran adalah orang yang dididik atau dilatih secara khusus untuk melakukan [[sandiwara]] melalui suatu [[kursus]] atau [[sekolah]]. Pemeran berpura-pura memerankan suatu [[tokoh]] sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.
'''Pemeran''', juga sering disebut sebagai '''[https://www.assa.my.id/2022/04/aktor-ini-harus-memperbesar-alat.html?m=1 aktor]''' (pria) atau '''aktris''' (wanita), adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi [[panggung]], [[acara televisi]], atau [[film]]. Biasanya, pemeran adalah orang yang dididik atau dilatih secara khusus untuk melakukan [[sandiwara]] melalui suatu [[kursus]] atau [[sekolah]]. Pemeran berpura-pura memerankan suatu [[tokoh]] sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.


Istilah pemeran sering dirancukan dengan artis. Kata artis sebenarnya di dalam bahasa Inggris mengacu kepada [[seniman]]. Hal ini disebabkan kemiripan bunyi dengan ''actress'', pemeran perempuan.
Istilah pemeran sering dirancukan dengan artis. Kata artis sebenarnya di dalam bahasa Inggris mengacu kepada [[seniman]]. Hal ini disebabkan kemiripan bunyi dengan ''actress'', pemeran perempuan.

Revisi per 27 Juni 2022 00.11

Pemeran, juga sering disebut sebagai aktor (pria) atau aktris (wanita), adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi panggung, acara televisi, atau film. Biasanya, pemeran adalah orang yang dididik atau dilatih secara khusus untuk melakukan sandiwara melalui suatu kursus atau sekolah. Pemeran berpura-pura memerankan suatu tokoh sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.

Istilah pemeran sering dirancukan dengan artis. Kata artis sebenarnya di dalam bahasa Inggris mengacu kepada seniman. Hal ini disebabkan kemiripan bunyi dengan actress, pemeran perempuan.

Pendidikan seorang pemeran

Pemeran di Indonesia

Di Jakarta pernah ada sekolah yang menawarkan jurusan pendidikan akting melalui penjurusan Seni Teater, yaitu Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dengan dosen-dosen seperti Asrul Sani dan D. Djajakoesoema. Sekolah ini menghasilkan bintang-bintang besar pada masa lalu seperti Soekarno M. Noer, Teguh Karya, Wahyu Sihombing, dan lain-lain.

Setelah ATNI bubar, muncullah Akademi Seni Drama dan Film (ASDRAFI) di Yogyakarta yang didirikan oleh Sri Murtono. Kemudian muncul Akademi Teater di Bandung. Selanjutnya terdapat pula jurusan teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta. Lulusan jurusan teater IKJ yang terkemuka antara lain adalah Deddy Mizwar, Didi Petet, Sena A. Utoyo, Edi Riwanto, Joseph Ginting, Mathias Muchus, Eeng Saptahadi, Krisno Bosa, Arthur Tobing, Jeremias Nyangoen, Linda Djatnika, Epy Kusnandar, Derry Drajat, Yadi Timo, Bagus Arsana, Ucok R. Siregar, O'im Ibrahim, Riyanto, Ana Pinem, Jerio Jeffry, Ence Bagus Hartono, dan sebagainya.

Pranala luar