Lompat ke isi

Nata de coco: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Resep
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
NFarras (bicara | kontrib)
k Suntingan 2001:448A:2061:D227:2854:BB5F:C6A2:C3F2 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 180.243.80.54
Tag: Pengembalian Dikembalikan
Baris 5: Baris 5:




== Aku cantik ==
== Pembuatan ==
Bibit nata adalah bakteri [[Acetobacter xylinum]] yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan [[karbon]] dan [[nitrogen]] melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau [[selulosa]]. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya tampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
RESEP INDOMIE

Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada [[pH]] 3,5 – 7,5, tetapi akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen.

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, tetapi untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 9 Juli 2022 16.17

<!DOCTYPE html>

  <html> nata de coco
  <Head1> Nata de coco


Pembuatan

Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya tampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.

Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, tetapi akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen.

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, tetapi untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.

Pranala luar