LinkNet: Perbedaan antara revisi
Perbaikan pranala |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1996|03|14}} |
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1996|03|14}} |
||
| fate = |
| fate = |
||
| founder = |
| founder = |
||
| area_served = [[Indonesia]] |
| area_served = [[Indonesia]] |
||
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,465 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,465 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
||
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 885,319 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/static-files/ff5ec1f2-71f6-4dfc-9142-1ac25719e165|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref> |
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 885,319 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/static-files/ff5ec1f2-71f6-4dfc-9142-1ac25719e165|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref> |
||
| owner = Axiata Investments |
| owner = [[Axiata|Axiata Investments |
||
(Indonesia) Sdn. Bhd. (46,03%)<br/> |
(Indonesia) Sdn. Bhd.]] (46,03%)<br/>[[XL Axiata|PT XL Axiata Tbk]] (20%) |
||
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 9,747 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 9,747 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
||
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,249 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,249 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
Revisi per 10 Juli 2022 23.10
Sebelumnya | PT Seruling Indah Permai (1996 - 2000) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: LINK |
Industri | Telekomunikasi |
Didirikan | 14 Maret 1996 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Marlo Budiman[1] (Direktur Utama) Jonathan Limbong Parapak[2] (Komisaris Utama) |
Produk | Internet pita lebar dan TV kabel |
Merek |
|
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 4,465 triliun (2021)[3] |
Rp 885,319 milyar (2021)[3] | |
Total aset | Rp 9,747 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 5,249 triliun (2021)[3] |
Pemilik | Axiata Investments
(Indonesia) Sdn. Bhd. (46,03%) PT XL Axiata Tbk (20%) |
Karyawan | 859 (2021)[3] |
Anak usaha | PT First Media Television PT Infra Solusi Indonesia Link Net Global Solution Pte Ltd. |
Situs web | www |
PT Link Net Tbk adalah sebuah perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini telah menyediakan layanan ritelnya di Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang, Bali, Serang, Cilegon, Semarang, Solo, Medan, Batam, Cikampek, Purwakarta, Cirebon, Tegal, Yogyakarta, dan Kediri.[3][4]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama "PT Seruling Indah Permai". Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini juga beralih ke bisnis teknologi informasi dan penyelenggaraan internet, dengan meluncurkan layanan internet pita lebar dengan merek MyNet dan Digital1. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan merek FastNet. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh PT First Media Tbk. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan layanan video on demand. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan aplikasi First Media Live untuk menyediakan fitur perekam video pribadi dan layanan over-the-top. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan layanan FastNet 100 Mbps dan berekspansi ke Bandung. Pada tanggal 2 Juni 2014, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini juga mengubah nama aplikasi First Media Live menjadi First Media GO. Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT First Media Television dan meluncurkan layanan X1. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengubah nama aplikasi "First Media GO" menjadi "FirstMediaX", serta meluncurkan layanan FirstNet dan FastNet 1 Gbps. Perusahaan juga berekspansi ke Medan. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengubah nama layanan "DataComm" menjadi "First Media Business" dan membeli Java Fiber Backbone. Pada tahun 2018, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Catchplay. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan SoftBank mengenai pengembangan dan penerapan Internet of Things (IoT). Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan First Media Zone pertama di kawasan Meikarta. First Media Zone menyediakan layanan terkait semua produk dan jasa yang disediakan oleh First Media, mulai dari keluhan pelanggan, pembukaan jaringan, hingga pendaftaran langganan. Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke Batam. Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan First Academy, sebuah platform pengembangan kompetensi dan kemampuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan paket First+ yang menyediakan akses ke sejumlah platform over-the-top. Perusahaan ini juga mengubah nama produk "First Media Business" menjadi "Link Net Enterprise Business". Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke Solo.[4][3] Pada bulan Januari 2022, Axiata dan XL Axiata masing-masing resmi mengakuisisi 46,03% dan 20% saham perusahaan ini.[5]
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022.
- ^ Haryanto, Agus Tri (27 Januari 2022). "Sah! XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8,72 Triliun". Detikcom. Diakses tanggal 5 Juni 2022.
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi LinkNet