Lompat ke isi

Radjamin Purba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
}}
}}


[[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Anumerta|Anm.]]) '''Radjamin Purba''', S.H. ({{lahirmati|[[Simalungun]], [[Sumatra Utara]]|22|12|1928|[[Jakarta]]|16|02|1977}}) adalah seorang perwira militer dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai [[Bupati Simalungun]] dari tahun 1960 sampai 1973.
[[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Anumerta|Anm.]]) '''Radjamin Purba''', S.H. ({{lahirmati|[[Simalungun]], [[Sumatra Utara]]|22|12|1928|[[Jakarta]]|16|02|1977}}) adalah seorang perwira angkatan darat dan politikus dari Indonesia yang menjabat sebagai [[Bupati Simalungun]] dari tahun 1960 sampai 1973.


== Masa kecil dan karier awal ==
== Masa kecil dan karier awal ==
Baris 38: Baris 38:


== Karier militer ==
== Karier militer ==
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] pada bulan Agustus 1945, Purba bergabung dengan [[Tentara Keamanan Rakyat]] yang baru dibentuk.{{sfn|Purba|1985|p=77}} Beberapa bulan kemudian, tentara Sekutu dan Belanda melancarkan serangan terhadap wilayah Republik Indonesi yang baru dibentukan, sehingga satuan-satuan militer mulai dipersiapkan untuk menghadapi serangan. Purba kemudian diberi pangkat [[Letnan Satu (TNI)|letnan satu]] pada bulan Oktober dan ditugaskan sebagai kepala staf Batalyon I pada Divisi IV di Sumatera Timur. Beberapa bulan kemudian, pada tahun 1946, Purba dikirim ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] untuk menjalani pendidikan militer di [[Akademi Militer]]. Purba menamatkan pendidikannya di Akademi Militer pada tahun 1948 dan pada tahun tersebut ia dikirim ke [[Jawa Timur]] sebagai delegasi untuk rasionalisasi angkatan perang.{{sfn|Purba|1985|p=78}}
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] pada bulan Agustus 1945, Purba bergabung dengan [[Tentara Keamanan Rakyat]] yang baru dibentuk.{{sfn|Purba|1985|p=77}} Beberapa bulan kemudian, tentara Sekutu dan Belanda melancarkan serangan terhadap wilayah Republik Indonesia, sehingga satuan-satuan militer mulai dipersiapkan untuk menghadapi serangan. Purba kemudian diberi pangkat [[Letnan Satu (TNI)|letnan satu]] pada bulan Oktober dan ditugaskan sebagai kepala staf Batalyon I pada Divisi IV di Sumatera Timur. Beberapa bulan kemudian, pada tahun 1946, Purba dikirim ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] untuk menjalani pendidikan militer di [[Akademi Militer]]. Pada tahun kedua di akademi tersebut, ia dikirim ke [[Jawa Timur]] sebagai anggota delegasi untuk rasionalisasi angkatan perang.{{sfn|Purba|1985|p=78}}


Purba kembali ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada bulan November 1949 sebagai perwira penghubung untuk urusan Sumatra dan sebagai anggota ''Central Joint Board'' (Panitia Pihak Pusat) dari pihak Republik Indonesia untuk urusan tawanan perang. Setelah perang usai, pada bulan Januari 1950 ia ditempatkan sebagai perwira pada bagian personalia militer angkatan darat.{{sfn|Purba|1985|p=78}}
Purba lulus dari Akademi Militer pada tahun 1949.<ref>{{Cite book|last=Moehkardi|date=1979|url=https://books.google.co.id/books?id=NAFGAQAAIAAJ|title=Pendidikan perwira TNI-AD di masa revolusi|publisher=Inaltu|pages=311|language=id|url-status=live}}</ref> Ia kemudian ditunjuk sebagai perwira penghubung untuk urusan Sumatra dan sebagai anggota ''Central Joint Board'' (Panitia Pihak Pusat) dari pihak Republik Indonesia untuk urusan tawanan perang. Setelah perang usai, pada bulan Januari 1950 ia ditempatkan sebagai perwira pada bagian personalia militer angkatan darat.{{sfn|Purba|1985|p=78}}


Satu tahun kemudian, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi) yang menurunkan pangkat sejumlah prajurit. Purba diturunkan pangkatnya menjadi [[Letnan Dua]] dan dipindahtugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ia kembali menyandang pangkat [[Letnan Satu|letnan satu]] pada tahun 1953 setelah diperintahkan untuk menjalani pendidikan di [[Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM|Akademi Hukum Militer]]. Purba lulus dari Akademi Hukum Militer pada tahun 1956 dan pangkatnya dinaikkan menjadi [[mayor]]. Ia ditempatkan sebagai staf pada penguasa perang daerah [[Sumatra Utara|Sumatera Utara]] di Medan.{{sfn|Purba|1985|p=78}}
Satu tahun kemudian, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi) yang menurunkan pangkat sejumlah prajurit. Purba diturunkan pangkatnya menjadi [[Letnan Dua]] dan dipindahtugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ia kembali menyandang pangkat [[Letnan Satu|letnan satu]] pada tahun 1953 setelah diperintahkan untuk menjalani pendidikan di [[Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM|Akademi Hukum Militer]]. Purba lulus dari Akademi Hukum Militer pada tahun 1956 dan pangkatnya dinaikkan menjadi [[mayor]]. Ia ditempatkan sebagai staf pada penguasa perang daerah [[Sumatra Utara|Sumatera Utara]] di Medan.{{sfn|Purba|1985|p=78}}


== Bupati Simalungun ==
== Bupati Simalungun ==
Pada tanggal 15 Juli 1960, Radjamin Purba dilantik sebagai Bupati Simalungun oleh [[Raja Junjungan Lubis]], [[Gubernur Sumatra Utara]] saat itu.{{sfn|Purba|1985|p=58}} Meskipun masa jabatannya berakhir pada tahun 1966, krisis pemerintahan yang disebabkan oleh [[Gerakan 30 September]]<nowiki/>membuat masa jabatannya diperpanjang hingga tahun 1967.{{sfn|Purba|1985|p=72}} Setelah periode pertamanya berakhir, [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun]] mencalonkan Purba sebagai calon tunggal untuk Bupati Simalungun. Purba dilantik kembali sebagai Bupati Simalungun pada tanggal 26 Agustus 1967.{{sfn|Purba|1985|p=72}}
Pada tanggal 15 Juli 1960, Radjamin Purba dilantik sebagai Bupati Simalungun oleh [[Raja Junjungan Lubis]], [[Gubernur Sumatra Utara]] saat itu.{{sfn|Purba|1985|p=58}} Meskipun masa jabatannya berakhir pada tahun 1966, krisis pemerintahan yang disebabkan oleh [[Gerakan 30 September]]<nowiki/>membuat masa jabatannya diperpanjang hingga tahun 1967.{{sfn|Purba|1985|p=72}} Setelah periode pertamanya berakhir, [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun]] mencalonkan Purba sebagai calon tunggal untuk Bupati Simalungun. Purba dilantik kembali sebagai Bupati Simalungun pada tanggal 26 Agustus 1967.{{sfn|Purba|1985|p=72}} Purba mengakhiri masa jabatannya pada Februari 1973 dan digantikan oleh Kolonel T.P.R. Sinaga.{{sfn|Purba|1985|p=57}}


=== Kebudayaan Simalungun ===
=== Kebudayaan Simalungun ===
Selama
Selama


== Di Departemen Dalam Negeri ==
=== Kehidupan selanjutnya ===
Pada Februari 1973, masa jabatan kedua Purba berakhir, dan ia digantikan oleh Kolonel T.P.R. Purba. Ia pindah ke Jakarta, di mana ia menjadi Inspektur Markas Besar [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]].{{sfn|Ministry of Information|1977|p=25}} Dalam wawancara yang dilakukan oleh Letkol Mailan Damti Purba, Radjamin Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan [[Universitas Simalungun]].{{sfn|Purba|1985|p=76}}
Setelah masa jabatannya sebagai bupati berakhir, Radjamin dipindahtugaskan ke Jakarta untuk memegang jabatan sebagai Inspektur Wilayah Kantor Pusat pada Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri.<ref>{{Cite book|date=1977|url=https://books.google.co.id/books?id=60rWrXVn0IsC&pg=PA25|title=Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara 1976/1977|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|pages=25|url-status=live}}</ref> Dalam sebuah wawancara, Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan [[Universitas Simalungun]].{{sfn|Purba|1985|p=76}}


== Kematian ==
== Wafat ==
Pada pukul 03.00 tanggal 16 Februari 1977,<ref name="utama" /> Radjamin Purba meninggal dunia di [[Jakarta]] akibat [[serangan jantung]] akibat perjalanannya dari [[Bandung]]. Kabar kematiannya dengan cepat menyebar ke Simalungun. Anggota ''Partuha Maujana'' berkumpul dan meminta pemerintah pusat di Jakarta untuk menguburkan jenazah Radjamin Purba di [[Pematangsiantar]]. Pemerintah pusat menolak memenuhi permintaan dan menguburkannya di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]]. Upacara penguburan dilakukan pada 17 Februari 1977, dan Radjamin Purba secara anumerta dipromosikan dari [[Kolonel]] menjadi [[Brigadir Jenderal]].
Purba wafat akibat serangan jantung pada subuh hari tanggal 16 Februari 1977.<ref name="utama" />{{sfn|Purba|1985|p=76}} Anggota ''Partuha Maujana'' mengusulkan agar Purba dapat dimakamkan di [[Kota Pematangsiantar|Pematangsiantar]], namun pemerintah menolak usulan tersebut dan Purba dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]] pada keesokan harinya. Karena Purba wafat dalam status sebagai perwira aktif, Purba memperoleh kenaikan pangkat anumerta menjadi [[Brigadir Jenderal|brigadir jenderal]].{{sfn|Purba|1985|p=77}}


== Peninggalan ==
== Peninggalan ==
Baris 62: Baris 62:


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Purba menikah dengan Nana Kencana, seorang bangsawan Jawa Barat, pada tahun 1958. Pernikahan tersebut menghasilkan enam orang anak, yaitu Budi Raja Manggala, Darmayanti, Pandu, Suhaerani, Kurniaty, dan Adi Rajadiningrat.<ref>{{cite web |url=https://www.neosimalungunjaya.com/rajamin-purba-bupati-terbaik-simalungun/|title=Mengenang Rajamin Purba (Biografi)|last=Girsang |first=Jannerson|date=15 November 2016 |website=www.neosimalungunjaya.com|access-date=30 August 2020|quote=}}</ref> Purba adalah seorang [[Kristen Protestan]].{{sfn|Purba|1985|p=78}}
Purba menikah dengan Nana Kencana, seorang bangsawan Jawa Barat, pada tahun 1958. Pernikahan tersebut menghasilkan enam orang anak, yaitu Budi Raja Manggala, Darmayanti, Pandu, Suhaerani, Kurniaty, dan Adi Rajadiningrat.<ref>{{cite web |url=https://www.neosimalungunjaya.com/rajamin-purba-bupati-terbaik-simalungun/|title=Mengenang Rajamin Purba (Biografi)|last=Girsang |first=Jannerson|date=15 November 2016 |website=www.neosimalungunjaya.com|access-date=30 August 2020|quote=}}</ref> Purba merupakan penganut agama [[Kristen Protestan]].{{sfn|Purba|1985|p=78}}


== Penghargaan ==
== Referensi ==
<references group="" responsive="1"></references>
[[Berkas:Bintang gerilya rib.png|100px|border]] Bintang Gerilya
dan 11 penghargaan lainnya

''Sumber'':{{sfn|Purba|1985|p=79}}


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==
* {{Citation|last=Purba|first=M.D.|date=1985|title=Adat Perkawinan Simalungun (Mengenang Bupati Rajamin Purba SH dan Guru Jason Saragih)|journal=Bunga Rampai Simalungun|volume=3|url=https://books.google.com/books?id=t0gbAAAAIAAJ|location=Medan}}
* {{Citation|last=Purba|first=M.D.|date=1985|title=Adat Perkawinan Simalungun (Mengenang Bupati Rajamin Purba SH dan Guru Jason Saragih)|journal=Bunga Rampai Simalungun|volume=3|url=https://books.google.com/books?id=t0gbAAAAIAAJ|location=Medan}}
* {{Citation|last=Damanik|first=Erond L.|url=http://digilib.unimed.ac.id/33065/1/Potret%20Simalungun%20Tempoe%20Doeloe.pdf|title=Potret Simalungun Tempoe Doeloe: Menafsir Kebudayaan Lewat Foto|publisher=Tim Simetri Institute|date=May 2018|isbn=978-602-50158-5-4|location=Medan}}
* {{Citation|author=Ministry of Information|url=https://books.google.com/books?id=60rWrXVn0IsC|title=Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara 1976/1977
|publisher=Publishing Directorate of the Ministry of Information|year=1977|location=Jakarta}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
Baris 87: Baris 81:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Simalungun]]
[[Kategori:Bupati Simalungun]]
<references />
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]

Revisi per 13 Juli 2022 15.53

Radjamin Purba
Bupati Simalungun
Masa jabatan
15 Juli 1960 – Februari 1973
PresidenSukarno
Suharto
GubernurRaja Junjungan Lubis
Ulung Sitepu
Marah Halim Harahap
Sebelum
Pengganti
TPR Sinaga
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1928-12-22)22 Desember 1928
Bangun Purba, Haranggaol, Simalungun, Hindia Belanda
Meninggal16 Februari 1977(1977-02-16) (umur 48)
Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Kalibata
Suami/istri
Nana Kencana
(m. 1958)
Orang tuaDjaingon Purba
Romainta boru Saragih
Penghargaan sipilBintang Gerilya
Karier militer
Pihak Indonesia
Masa dinas1945–1977
Pangkat
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Brigadir Jenderal TNI (Anm.) Radjamin Purba, S.H. (22 Desember 1928 – 16 Februari 1977) adalah seorang perwira angkatan darat dan politikus dari Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Simalungun dari tahun 1960 sampai 1973.

Masa kecil dan karier awal

Radjamin Purba dilahirkan pada tanggal 22 Desember 1928[1] di Bangun Purba, sebuah desa kecil di Haranggaol, Simalungun. Ia lahir sebagai anak kelima dari delapan bersaudara pasangan Djaingon Purba dan Rosmainta Saragih.[2] Setelah lulus dari sekolah, Purba mulai bekerja sebagai seorang pegawai pada kantor pemerintahan tentara pendudukan Jepang untuk Simalungun di Kota Pematangsiantar.[2]

Karier militer

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus 1945, Purba bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat yang baru dibentuk.[3] Beberapa bulan kemudian, tentara Sekutu dan Belanda melancarkan serangan terhadap wilayah Republik Indonesia, sehingga satuan-satuan militer mulai dipersiapkan untuk menghadapi serangan. Purba kemudian diberi pangkat letnan satu pada bulan Oktober dan ditugaskan sebagai kepala staf Batalyon I pada Divisi IV di Sumatera Timur. Beberapa bulan kemudian, pada tahun 1946, Purba dikirim ke Yogyakarta untuk menjalani pendidikan militer di Akademi Militer. Pada tahun kedua di akademi tersebut, ia dikirim ke Jawa Timur sebagai anggota delegasi untuk rasionalisasi angkatan perang.[2]

Purba lulus dari Akademi Militer pada tahun 1949.[4] Ia kemudian ditunjuk sebagai perwira penghubung untuk urusan Sumatra dan sebagai anggota Central Joint Board (Panitia Pihak Pusat) dari pihak Republik Indonesia untuk urusan tawanan perang. Setelah perang usai, pada bulan Januari 1950 ia ditempatkan sebagai perwira pada bagian personalia militer angkatan darat.[2]

Satu tahun kemudian, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi) yang menurunkan pangkat sejumlah prajurit. Purba diturunkan pangkatnya menjadi Letnan Dua dan dipindahtugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta. Ia kembali menyandang pangkat letnan satu pada tahun 1953 setelah diperintahkan untuk menjalani pendidikan di Akademi Hukum Militer. Purba lulus dari Akademi Hukum Militer pada tahun 1956 dan pangkatnya dinaikkan menjadi mayor. Ia ditempatkan sebagai staf pada penguasa perang daerah Sumatera Utara di Medan.[2]

Bupati Simalungun

Pada tanggal 15 Juli 1960, Radjamin Purba dilantik sebagai Bupati Simalungun oleh Raja Junjungan Lubis, Gubernur Sumatra Utara saat itu.[5] Meskipun masa jabatannya berakhir pada tahun 1966, krisis pemerintahan yang disebabkan oleh Gerakan 30 Septembermembuat masa jabatannya diperpanjang hingga tahun 1967.[6] Setelah periode pertamanya berakhir, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun mencalonkan Purba sebagai calon tunggal untuk Bupati Simalungun. Purba dilantik kembali sebagai Bupati Simalungun pada tanggal 26 Agustus 1967.[6] Purba mengakhiri masa jabatannya pada Februari 1973 dan digantikan oleh Kolonel T.P.R. Sinaga.[7]

Kebudayaan Simalungun

Selama

Di Departemen Dalam Negeri

Setelah masa jabatannya sebagai bupati berakhir, Radjamin dipindahtugaskan ke Jakarta untuk memegang jabatan sebagai Inspektur Wilayah Kantor Pusat pada Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri.[8] Dalam sebuah wawancara, Purba menyatakan bahwa ia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk pengembangan Universitas Simalungun.[9]

Wafat

Purba wafat akibat serangan jantung pada subuh hari tanggal 16 Februari 1977.[1][9] Anggota Partuha Maujana mengusulkan agar Purba dapat dimakamkan di Pematangsiantar, namun pemerintah menolak usulan tersebut dan Purba dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada keesokan harinya. Karena Purba wafat dalam status sebagai perwira aktif, Purba memperoleh kenaikan pangkat anumerta menjadi brigadir jenderal.[3]

Peninggalan

Sebuah jalan di Simalungun dinamai menurut Radjamin Purba.[10] Sebuah tempat olahraga yang dibangun pada tahun 2002 di Simalungun dinamai menurut namanya.[11]

Patung seluruh tubuh Radjamin Purba didirikan di Universitas Simalungun. Patung tersebut diresmikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pada 18 Mei 2012.[12] Universitas Simalungun menamakan salah satu aula universitas tersebut dengan nama Aula Radjamin Purba. Aula tersebut diresmikan pada April 1984 oleh istri Purba.[13]

Kehidupan pribadi

Purba menikah dengan Nana Kencana, seorang bangsawan Jawa Barat, pada tahun 1958. Pernikahan tersebut menghasilkan enam orang anak, yaitu Budi Raja Manggala, Darmayanti, Pandu, Suhaerani, Kurniaty, dan Adi Rajadiningrat.[14] Purba merupakan penganut agama Kristen Protestan.[2]

Referensi

  1. ^ a b Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 252. ISBN 9789794281000. 
  2. ^ a b c d e f Purba 1985, hlm. 78.
  3. ^ a b Purba 1985, hlm. 77.
  4. ^ Moehkardi (1979). Pendidikan perwira TNI-AD di masa revolusi. Inaltu. hlm. 311. 
  5. ^ Purba 1985, hlm. 58.
  6. ^ a b Purba 1985, hlm. 72.
  7. ^ Purba 1985, hlm. 57.
  8. ^ Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara 1976/1977. Jakarta: Departemen Penerangan. 1977. hlm. 25. 
  9. ^ a b Purba 1985, hlm. 76.
  10. ^ "Data Referensi Pendidikan". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  11. ^ "Berbiaya miliaran, GOR Rajamin Purba terlantar dipenuhi belukar". isiantar. 2017-03-22. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  12. ^ "Tugu Pendiri USI Diresmikan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-08-28. 
  13. ^ Purba 1985, hlm. 80.
  14. ^ Girsang, Jannerson (15 November 2016). "Mengenang Rajamin Purba (Biografi)". www.neosimalungunjaya.com. Diakses tanggal 30 August 2020. 

Bibliografi