Lompat ke isi

Fi'il: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EnsiklopediaXylon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EnsiklopediaXylon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3: Baris 3:
Setiap fi’il dalam bahasa Arab memiliki hubungan predikatif (''Alaqah Isnadiyah'') yang menunjukkan adanya morfem rangkap, yaitu terdiri dari fi’il dan [[fa’il]] dan [[maf'ul bih]]. Hubungan antara ketiganya dapat langsung membentuk Klausa atau [[kalimat]]. Inilah salah satu karakteristik fi’il dalam bahasa Arab.
Setiap fi’il dalam bahasa Arab memiliki hubungan predikatif (''Alaqah Isnadiyah'') yang menunjukkan adanya morfem rangkap, yaitu terdiri dari fi’il dan [[fa’il]] dan [[maf'ul bih]]. Hubungan antara ketiganya dapat langsung membentuk Klausa atau [[kalimat]]. Inilah salah satu karakteristik fi’il dalam bahasa Arab.


Fi’il bermakna verba terbagi ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu (1) [[fi’il madhi]], (2) [[fi’il mudhari]],dan (3) [[fi’il amr]]. Fi’il madhi meliputi (1) ''maa qabla maadhii'' (before the past), (2) ''maadhii'' (the past),dan ''ba’da maadhii'' (after tha past). Pembagian ini berdasarkan aspek zaman sharfi (tensis [[morfologi]]s) dan zaman nahwi (tensis [[Sintaksis|sintaktis]])
Fi’il bermakna verba terbagi ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu [[fi’il madhi]], [[fi’il mudhari]],dan [[fi’il amr]]. Fi’il madhi meliputi (1) ''maa qabla maadhii'' (before the past), (2) ''maadhii'' (the past), dan ''ba’da maadhii'' (after the past). Pembagian ini berdasarkan aspek zaman sharfi (tensis [[morfologi]]s) dan zaman nahwi (tensis [[Sintaksis|sintaktis]])


Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak setiap bentuk fi’il madhi menunjukkan waktu lampau, tetapi dapat juga menunjukkan waktu sekarang atau mendatang sesuai dengan distribusi sintaksisnya atau konteks pemakaiannya dalam [[frasa]], [[klausa]], dan [[kalimat]].
Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak setiap bentuk fi’il madhi menunjukkan waktu lampau, tetapi dapat juga menunjukkan waktu sekarang atau mendatang sesuai dengan distribusi sintaksisnya atau konteks pemakaiannya dalam [[frasa]], [[klausa]], dan [[kalimat]].
Baris 10: Baris 10:


Dengan demikian, bentuk kata kerja fi'il<ref>{{Cite web|url=https://bahasa-arab.com/mengenal-kata-kerja-fiil-dalam-bahasa-arab/|title=Perubahan Bentuk Kata Kerja (Fi’il) Dalam Bahasa Arab|date=2019-01-23|website=TMBA [Tips Mahir Berbahasa Arab]|language=en-US|access-date=2019-10-04}}</ref> madhi tidak selamanya mengandung arti sudah atau telah, melainkan tergantung pada konteks pemakaiannya. Oleh karnanya, makna fi’il madhi erat kaitanya dengan zaman sharfi dan zaman nahwi.
Dengan demikian, bentuk kata kerja fi'il<ref>{{Cite web|url=https://bahasa-arab.com/mengenal-kata-kerja-fiil-dalam-bahasa-arab/|title=Perubahan Bentuk Kata Kerja (Fi’il) Dalam Bahasa Arab|date=2019-01-23|website=TMBA [Tips Mahir Berbahasa Arab]|language=en-US|access-date=2019-10-04}}</ref> madhi tidak selamanya mengandung arti sudah atau telah, melainkan tergantung pada konteks pemakaiannya. Oleh karnanya, makna fi’il madhi erat kaitanya dengan zaman sharfi dan zaman nahwi.
==Contoh-contoh==
===Fi'il Mudari'===
{{quote|اَعْمَلُ}}
===Fi'il Madi===
{{quote|عَمِلْتُ}}
===Fi'il Amr===
{{quote|اُنْصُرْ}}


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 17 Juli 2022 15.16

Fi’il merupakan salah satu jenis kata yang mengandung morfem rangkap dalam bahasa Arab atau Alquran. Letak fi’il dalam kalimat dapat menentukan jenis kalimat itu sendiri. Apabila diletakkan di awal kalimat atau mendahului isim, kalimat itu dinamakan kalimat verbal (jumlah fi’liyah). Sebaliknya, apabila fi’il terletak sesudah isim, kalimat itu disebut kalimat nominal (jumlah isimiyah).

Setiap fi’il dalam bahasa Arab memiliki hubungan predikatif (Alaqah Isnadiyah) yang menunjukkan adanya morfem rangkap, yaitu terdiri dari fi’il dan fa’il dan maf'ul bih. Hubungan antara ketiganya dapat langsung membentuk Klausa atau kalimat. Inilah salah satu karakteristik fi’il dalam bahasa Arab.

Fi’il bermakna verba terbagi ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhari,dan fi’il amr. Fi’il madhi meliputi (1) maa qabla maadhii (before the past), (2) maadhii (the past), dan ba’da maadhii (after the past). Pembagian ini berdasarkan aspek zaman sharfi (tensis morfologis) dan zaman nahwi (tensis sintaktis)

Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak setiap bentuk fi’il madhi menunjukkan waktu lampau, tetapi dapat juga menunjukkan waktu sekarang atau mendatang sesuai dengan distribusi sintaksisnya atau konteks pemakaiannya dalam frasa, klausa, dan kalimat.

Misalnya, fa idza qara’tal qur’aana fasta’idz billaah minasyaithani rajim (QS 16:98). Lafal qara’ta merupakan bentuk fi’il madhi yang tidak menunjukkan waktu lampau, melainkan waktu mendatang karena berada dalam ushlub sintaksis syartiyyah (Isim Syarat). Jadi, makna ayat ini memerintahkan beristi’adzah (mohon perlidungan) sebelum membaca Alquran, bukan sesudah membaca Alquran.

Dengan demikian, bentuk kata kerja fi'il[1] madhi tidak selamanya mengandung arti sudah atau telah, melainkan tergantung pada konteks pemakaiannya. Oleh karnanya, makna fi’il madhi erat kaitanya dengan zaman sharfi dan zaman nahwi.

Contoh-contoh

Fi'il Mudari'

اَعْمَلُ

Fi'il Madi

عَمِلْتُ

Fi'il Amr

اُنْصُرْ

Referensi

  1. ^ "Perubahan Bentuk Kata Kerja (Fi'il) Dalam Bahasa Arab". TMBA [Tips Mahir Berbahasa Arab] (dalam bahasa Inggris). 2019-01-23. Diakses tanggal 2019-10-04.