Lompat ke isi

Agama Darmik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
revisi
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Menghapus pengalihan ke Agama Dharmik
Tag: Menghapus pengalihan halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{Pie chart
#ALIH [[Agama Dharmik]]
| caption = Agama-agama India sebagai persentase dari populasi dunia
| label1 = Hinduisme
| value1 = 15
| color1 = orange
| label2 = Buddhisme
| value2 = 7.1
| color2 = yellow
| label3 = Sikhisme
| value3 = 0.35
| color3 = DarkKhaki
| label4 = Jainisme
| value4 = 0.06
| color4 = LightCoral
| other = Agama-agama non-India
}}

'''Agama-agama India''' adalah agama-agama yang berasal dari anak benua India. Agama-agama ini meliputi Hinduisme, Jainisme, Buddhisme, dan Sikhisme,<ref group=web name = EB>Adams, C. J., [https://www.britannica.com/topic/classification-of-religions "Classification of religions: Geographical"], ''Encyclopædia Britannica'', 2007. Retrieved 15 July 2010</ref>{{refn|group=note|Adams: "Indian religions, including early Buddhism, Hinduism, Jainism, and Sikhism, and sometimes also Theravāda Buddhism and the Hindu- and Buddhist-inspired religions of South and Southeast Asia".}} juga diklasifikasikan sebagai agama-agama Timur. Meskipun agama-agama India terhubung melalui sejarah India, mereka membentuk berbagai komunitas agama, dan tidak terbatas pada anak benua India.<ref group=web name="EB" />

{| class="wikitable floatright"
|+ Indian religions by number of followers (2020 survey)<ref>{{cite web|url=http://www.nepszamlalas.hu/eng/volumes/26/tables/load4_1_1.html |title=Központi Statisztikai Hivatal |publisher=Nepszamlalas.hu |access-date=2 October 2013}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf |title=Christianity 2015: Religious Diversity and Personal Contact |date=January 2015 |access-date=29 May 2015 |archive-url= https://web.archive.org/web/20170525141543/http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf |archive-date=25 May 2017|url-status=dead |website=gordonconwell.edu}}</ref><ref>{{cite web| url = https://www.bbc.com/news/world-asia-india-57817615| title = Viewpoint: Why Sikhs celebrate kindness – BBC News}}</ref><ref>{{cite web| url = https://www.worldatlas.com/articles/countries-with-the-largest-jain-populations.html| title = Countries With The Largest Jain Populations – WorldAtlas}}</ref>
|-
! Agama
! Populasi
|-
| Hinduisme ([[Berkas:Om.svg|15px]])
| 1,2 miliar
|-
| Buddhisme ([[Berkas:Dharma Wheel.svg|18px]])
| 520 juta
|-
| Sikhisme ([[Berkas:Khanda.svg|15px]])
| 30 juta
|-
| Jainisme ([[Berkas:Jainism.svg|18px]])
| 6 juta
|-
| Lainnya
| 4 juta
|-
| Total
| '''1.76 miliar'''
|}

Bukti yang membuktikan agama prasejarah di anak benua India berasal dari lukisan batu Mesolitikum yang tersebar. Orang Harappa dari peradaban Lembah Indus, yang berlangsung dari 3300 hingga 1300 SM (periode dewasa 2600–1900 SM), memiliki budaya urban awal yang mendahului Vedisme.<ref>{{cite news |title=Rude Travel: Down The Sages |url=https://www.hindustantimes.com/brunch/rude-travel-down-the-sages/story-SYVGGDouZrOTgJogiul6IN.html |newspaper=Hindustan Times |author=Vir Sanghvi}}</ref>

Sejarah agama India yang terdokumentasi dimulai dengan sejarah Vedisme, praktik keagamaan orang Indo-Iran awal, yang dikumpulkan dan kemudian disunting menjadi ''Veda''. Periode penyusunan, redaksi, dan komentar teks-teks ini dikenal sebagai periode Veda, yang berlangsung dari sekitar 1750 hingga 500 SM.{{sfn|Michaels|2004|p=33}} Bagian filosofis dari Veda diringkas dalam Upanishad, yang biasanya disebut sebagai ''Vedānta'', berbagai ditafsirkan berarti baik "bab terakhir, bagian dari Veda" atau "objek, tujuan tertinggi dari Veda".<ref>Max Muller, [https://archive.org/stream/upanishads01ml#page/n93/mode/2up The Upanishads], Part 1, Oxford University Press, page LXXXVI footnote 1</ref> Upanishad awal semuanya mendahului Era Umum, lima{{refn|group=note|The pre-Buddhist Upanishads are: Brihadaranyaka, Chandogya, Kaushitaki, Aitareya, and Taittiriya Upanishads.{{sfn|Olivelle|2014|pp=12–14}}}} dari sebelas Upanishad utama disusun kemungkinan besar sebelum abad ke-6 SM,{{sfn|Olivelle|2014|pp=12–14}}{{sfn|King|1995|p=52}} dan berisi penyebutan paling awal tentang ''Yoga'' dan Moksha.{{sfn|Olivelle|1998|p=xxiii}}

Periode sramaṇa antara 800 dan 200 SM menandai "titik balik antara Hinduisme Veda dan Hinduisme Purana".{{sfn|Michaels|2004|p=38}} Gerakan Shramana, sebuah gerakan keagamaan India kuno yang sejajar tetapi terpisah dari tradisi Veda, sering menentang banyak konsep Veda dan Upanishad tentang jiwa (Atman) dan realitas tertinggi (Brahman). Pada abad ke-6 SM, gerakan Shramnic berkembang menjadi Jainisme{{sfn|Jain|2008|p=210}} dan Buddhisme{{sfn|Svarghese|2008|p=259-60}} dan bertanggung jawab atas perpecahan agama-agama India menjadi dua cabang filosofis utama astika, yang memuliakan Veda (misalnya, enam aliran Hindu ortodoks) dan nastika (misalnya, Buddha, Jainisme, Charvaka, dll.). Namun, kedua cabang berbagi konsep terkait Yoga, ''saṃsāra'' (siklus kelahiran dan kematian) dan ''moksha'' (pembebasan dari siklus itu).{{refn|group=note|The shared concepts include rebirth, samsara, karma, meditation, renunciation and moksha.{{sfn|Olivelle|1998|pp=xx–xxiv}}}}{{refn|group=note|The Upanishadic, Buddhist and Jain renunciation traditions form parallel traditions, which share some common concepts and interests. While Kuru-Panchala, at the central Ganges Plain, formed the center of the early Upanishadic tradition, Kosala-Magadha at the central Ganges Plain formed the center of the other shramanic traditions.{{sfn|Samuel|2010}}}}{{refn|group=note|Buddhism and Hinduism Similarities}}

Periode Purana (200 SM – 500 M) dan periode Abad Pertengahan Awal (500–1100 M) memunculkan konfigurasi baru Buddhisme, terutama bhakti dan Shaivisme, Shaktisme, Vaishnavisme, Smarta, dan kelompok-kelompok kecil seperti Shrauta yang konservatif.

Periode Islam awal (1100-1500 M) juga memunculkan gerakan-gerakan baru. Sikhisme didirikan pada abad ke-15 atas ajaran Guru Nanak dan sembilan Guru Sikh berturut-turut di India Utara.<ref group=web name="ADR">{{cite web |author=Adherents.com |url=http://www.adherents.com/misc/rel_by_adh_CSM.html |title=Religions by adherents |format=PHP |access-date=9 February 2007 |url-status=usurped |archive-url=https://web.archive.org/web/20111229121302/http://www.adherents.com/misc/rel_by_adh_CSM.html |archive-date=29 December 2011}}</ref> Sebagian besar pengikutnya berasal dari wilayah Punjab. Selama periode pemerintahan Inggris di India, reinterpretasi dan sintesis Hinduisme muncul, yang membantu gerakan kemerdekaan India.

[[Berkas:Dharmic Religions.jpg|thumb|upright=2|Simbol agama-agama besar India]]

Revisi per 19 Juli 2022 16.45

Agama-agama India sebagai persentase dari populasi dunia

  Hinduisme (15%)
  Buddhisme (7.1%)
  Sikhisme (0.35%)
  Jainisme (0.06%)
  Lainnya (77.49%)

Agama-agama India adalah agama-agama yang berasal dari anak benua India. Agama-agama ini meliputi Hinduisme, Jainisme, Buddhisme, dan Sikhisme,[web 1][note 1] juga diklasifikasikan sebagai agama-agama Timur. Meskipun agama-agama India terhubung melalui sejarah India, mereka membentuk berbagai komunitas agama, dan tidak terbatas pada anak benua India.[web 1]

Indian religions by number of followers (2020 survey)[1][2][3][4]
Agama Populasi
Hinduisme () 1,2 miliar
Buddhisme () 520 juta
Sikhisme () 30 juta
Jainisme () 6 juta
Lainnya 4 juta
Total 1.76 miliar

Bukti yang membuktikan agama prasejarah di anak benua India berasal dari lukisan batu Mesolitikum yang tersebar. Orang Harappa dari peradaban Lembah Indus, yang berlangsung dari 3300 hingga 1300 SM (periode dewasa 2600–1900 SM), memiliki budaya urban awal yang mendahului Vedisme.[5]

Sejarah agama India yang terdokumentasi dimulai dengan sejarah Vedisme, praktik keagamaan orang Indo-Iran awal, yang dikumpulkan dan kemudian disunting menjadi Veda. Periode penyusunan, redaksi, dan komentar teks-teks ini dikenal sebagai periode Veda, yang berlangsung dari sekitar 1750 hingga 500 SM.[6] Bagian filosofis dari Veda diringkas dalam Upanishad, yang biasanya disebut sebagai Vedānta, berbagai ditafsirkan berarti baik "bab terakhir, bagian dari Veda" atau "objek, tujuan tertinggi dari Veda".[7] Upanishad awal semuanya mendahului Era Umum, lima[note 2] dari sebelas Upanishad utama disusun kemungkinan besar sebelum abad ke-6 SM,[8][9] dan berisi penyebutan paling awal tentang Yoga dan Moksha.[10]

Periode sramaṇa antara 800 dan 200 SM menandai "titik balik antara Hinduisme Veda dan Hinduisme Purana".[11] Gerakan Shramana, sebuah gerakan keagamaan India kuno yang sejajar tetapi terpisah dari tradisi Veda, sering menentang banyak konsep Veda dan Upanishad tentang jiwa (Atman) dan realitas tertinggi (Brahman). Pada abad ke-6 SM, gerakan Shramnic berkembang menjadi Jainisme[12] dan Buddhisme[13] dan bertanggung jawab atas perpecahan agama-agama India menjadi dua cabang filosofis utama astika, yang memuliakan Veda (misalnya, enam aliran Hindu ortodoks) dan nastika (misalnya, Buddha, Jainisme, Charvaka, dll.). Namun, kedua cabang berbagi konsep terkait Yoga, saṃsāra (siklus kelahiran dan kematian) dan moksha (pembebasan dari siklus itu).[note 3][note 4][note 5]

Periode Purana (200 SM – 500 M) dan periode Abad Pertengahan Awal (500–1100 M) memunculkan konfigurasi baru Buddhisme, terutama bhakti dan Shaivisme, Shaktisme, Vaishnavisme, Smarta, dan kelompok-kelompok kecil seperti Shrauta yang konservatif.

Periode Islam awal (1100-1500 M) juga memunculkan gerakan-gerakan baru. Sikhisme didirikan pada abad ke-15 atas ajaran Guru Nanak dan sembilan Guru Sikh berturut-turut di India Utara.[web 2] Sebagian besar pengikutnya berasal dari wilayah Punjab. Selama periode pemerintahan Inggris di India, reinterpretasi dan sintesis Hinduisme muncul, yang membantu gerakan kemerdekaan India.

Simbol agama-agama besar India


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "web", tapi tidak ditemukan tag <references group="web"/> yang berkaitan
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan

  1. ^ "Központi Statisztikai Hivatal". Nepszamlalas.hu. Diakses tanggal 2 October 2013. 
  2. ^ "Christianity 2015: Religious Diversity and Personal Contact" (PDF). gordonconwell.edu. January 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 May 2017. Diakses tanggal 29 May 2015. 
  3. ^ "Viewpoint: Why Sikhs celebrate kindness – BBC News". 
  4. ^ "Countries With The Largest Jain Populations – WorldAtlas". 
  5. ^ Vir Sanghvi. "Rude Travel: Down The Sages". Hindustan Times. 
  6. ^ Michaels 2004, hlm. 33.
  7. ^ Max Muller, The Upanishads, Part 1, Oxford University Press, page LXXXVI footnote 1
  8. ^ a b Olivelle 2014, hlm. 12–14.
  9. ^ King 1995, hlm. 52.
  10. ^ Olivelle 1998, hlm. xxiii.
  11. ^ Michaels 2004, hlm. 38.
  12. ^ Jain 2008, hlm. 210.
  13. ^ Svarghese 2008, hlm. 259-60.
  14. ^ Olivelle 1998, hlm. xx–xxiv.
  15. ^ Samuel 2010.