Gajah Mada (seri televisi): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
!Peran |
!Peran |
||
|- |
|- |
||
|[[Rafael Putra Ismy]] |
|[[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]] |
||
|[[Gajah Mada]] |
|[[Gajah Mada]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
|[[Chicco Jerikho]] |
|[[Chicco Jerikho]] |
||
|[[Nambi]] |
|[[Nambi]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
|[[Barry Prima]] |
|[[Barry Prima]] |
||
|Eyang Wungkuk Hanuraga |
|Eyang Wungkuk Hanuraga |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
|[[Anne.J.Coto]] |
|[[Anne.J.Coto]] |
||
Baris 164: | Baris 164: | ||
|- |
|- |
||
|Thomas Joseft |
|Thomas Joseft |
||
| |
|N/A |
||
|- |
|- |
||
|[[Tedy Yudistira]] |
|[[Tedy Yudistira]] |
||
| |
|N/A |
||
|- |
|- |
||
|Wan Afo'x |
|Wan Afo'x |
Revisi per 24 Juli 2022 05.30
Gajah Mada | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | MD Entertainment |
Sutradara | Dedy Mercy |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | Regina Idol |
Lagu pembuka | "Gajah Mada" — Regina Idol |
Lagu penutup | "Gajah Mada" — Regina Idol |
Penata musik |
|
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 178 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser | |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Durasi | 60—90 menit |
Rumah produksi | MD Entertainment |
Distributor | MNC Media |
Rilis asli | |
Jaringan | MNCTV |
Rilis | 20 Mei 1 Desember 2013 | –
Gajah Mada adalah sinetron kolosal Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 20 Mei 2013 pada pukul 20.00 WIB di MNCTV. Sinetron ini disutradarai oleh Dedy Mercy dan dibintangi oleh Rafael P. Ismy, Chicco Jerikho, Zora Vidyanata, dan Barry Prima.
Sinopsis
Kelahiran Gajah Mada (Rafael Putra Ismy) ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang besar. Jawangkati (Marcellino), ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani (Zora Vidyanata), istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.
Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga (Barry Prima), hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng (Adam Farrel) suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.
Eyang Wungkuk mengajarkan berbagai macam ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada gemar membantu setiap orang, ia pun sering membela temannya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi (Anne J.Coto), seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Kedua pengikut Nyai Klowi, Carubawor dan Bajulbali, berhasil dikalahkan oleh Gajah Mada saat ia merampok beberapa warga desa. Nyai Klowi penguasa hutan larangan itu kemudian memerintahkan siluman ular penunggu sungai, Ragir Kuning, agar menyerang desa Mada dan mencari tumbal di sana. Rupanya ular kuning raksasa itu itu kewalahan menghadapi Gajah Mada.
Nyai Klowi kemudian memerintahkan kembali ular Kuning raksasa itu untuk mengerahkan pasukannya menyerang desa Mada, dan menghancurkan keluarga Gajah Mada. Puluhan ular besar kemudian masuk desa Mada yang mengakibatkan warga meninggal karena di makan ular, tak luput Ibunda Gajah Mada. Ia juga diserang oleh Ular kuning raksasa itu ketika sedang menyiram bunga di taman. Gajah Mada yang mengetahui Ibunya di makan ular, langsung mengejar Ular kuning raksasa itu. Gajah Mada berhasil menyelamatkan ibunya dan warga lainya. Setiap saat Gajah Mada selalu tampil menjadi pembela kebenaran dan mengalahkan angkara murka.
Pemeran
Pemeran | Peran |
---|---|
Rafael P. Ismy | Gajah Mada |
Chicco Jerikho | Nambi |
Zora Vidyanata | Lailan Manggrani |
Barry Prima | Eyang Wungkuk Hanuraga |
Adam Farrel | Kebo Ireng |
Anne.J.Coto | Nyi Klowi |
Marcellino Sembara | Jawangkati & Jatinawang |
Ryana Dea | Ratu Majapahit (Dara Pethak) |
Ratu Felisha | Ratu Majapahit (Dara Jingga) |
Rikas Harsa | Raja Majapahit (Prabu Kertarajasa) |
Bayu Septi Virguna | Ranggalawe |
Adhi Pawitra | Halayuda |
Ferdi Ali | Sempana |
Chilla Irawan | Gondowati |
Daniel Shivaei | Raden Adityawarman |
Raihan Khan | Pangeran Garbapati |
Raja Fikram | Tanca |
Arief Asyhari Nilman | Suro Gendro |
George Rudy | Ki Patiraga |
Kesha Ratuliu | Gitaria |
Richard Ivander | Cakradara |
Sutan Simatupang | Setan Kojer |
Johan Morgan Purba | Arya Kalanayan |
Thomas Joseft | N/A |
Tedy Yudistira | N/A |
Wan Afo'x | Singo Lawung |
- Keterangan
- N/A: Not Available
Pranala luar
- (Indonesia) Sinopsis Gajah Mada