Nataniel Mandacan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
Sementara, ia sudah mengabdi selama 15 tahun di Kabupaten Manokwari, rupanya keberuntungan kembali datang di saat yang sama sekali tak pernah ia duga. Selama lima tahun ia menjabat sebagai kepala biro kepegawaian. Selanjutnya, tahun 2008 ia mengepalai kantor regional IX BKN Jayapura. |
Sementara, ia sudah mengabdi selama 15 tahun di Kabupaten Manokwari, rupanya keberuntungan kembali datang di saat yang sama sekali tak pernah ia duga. Selama lima tahun ia menjabat sebagai kepala biro kepegawaian. Selanjutnya, tahun 2008 ia mengepalai kantor regional IX BKN Jayapura. |
||
Ayah dari tiga orang anak itu, sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. |
Ayah dari tiga orang anak itu, sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat 2014.<ref>https://www.portonews.com/2019/keuangan-dan-portfolio/pariwisata/profil/nataniel-d-mandacan-ini-level-tertinggi/</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 5 Agustus 2022 04.48
Nataniel Dominggus Mandacan[1] (lahir 11 November 1962) adalah seorang birokrat Indonesia. Lahir di Manokwari, ia mengenyam pendidikan sekolah di Papua. Ia merupakan lulusan Universitas Cendrawasih, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Usai lulus kuliah pada 1987, ia sempat bekerja dengan orang asing sebagai penerjemah Injil dari bahasa Inggris ke bahasa daerah selama satu tahun. Kemudian, di tahun 1989, Nataniel mencoba peruntungannya dengan mendaftar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia pun diterima dan mengawali karir birokratnya sebagai staf kepegawaian di Pemerintahan Daerah Kabupaten Manokwari.
Di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia mendapat kenaikan pangkat dan mendapat kesempatan meneruskan kuliah S2nya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di tahun 2004.
Saat pulang kampung ke Manokwari dalam rangka penelitian kuliahnya, tak disangka dia pulang di waktu yang tepat. Nataniel kembali manakala sedang terjadi pemekaran provinsi di Papua Barat pada 2003.
Sementara, ia sudah mengabdi selama 15 tahun di Kabupaten Manokwari, rupanya keberuntungan kembali datang di saat yang sama sekali tak pernah ia duga. Selama lima tahun ia menjabat sebagai kepala biro kepegawaian. Selanjutnya, tahun 2008 ia mengepalai kantor regional IX BKN Jayapura.
Ayah dari tiga orang anak itu, sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat 2014.[2]