Kereta api Lodaya: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| box_width = |
| box_width = |
||
| name = Kereta api Lodaya |
| name = Kereta api Lodaya |
||
| logo = {{Papan kereta api|KA LODAYA|Solo Balapan |
| logo = {{Papan kereta api|''KA LODAYA''|''Solo Balapan-Bandung (PP)''|18pt|10pt}} |
||
| logo_width = 300 |
| logo_width = 300 |
||
| image = Image Kereta api Lodaya.jpg |
| image = Image Kereta api Lodaya.jpg |
Revisi per 5 Agustus 2022 11.59
KA LODAYA
Solo Balapan-Bandung (PP)
| |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Pendahulu | Fajar Pajajaran Senja Mataram | ||||
Mulai beroperasi | 12 Mei 2000[1] | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Solo Balapan | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Bandung | ||||
Jarak tempuh | 461 km (286 mi) | ||||
Waktu tempuh rerata | 8 jam 23 menit | ||||
Frekuensi perjalanan | Dua kali keberangkatan tiap hari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif dan ekonomi premium (reguler) | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 70–110 km/h (19–31 m/s) | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 157-160 | ||||
|
Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani lintas Solo Balapan–Bandung dan sebaliknya. Kereta api ini menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) perjalanan pulang-pergi.
Asal-usul nama
Nama "Lodaya" (bahasa Sunda: ᮜᮧᮓᮚ) berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang.
Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum.
Sejarah
Pada awalnya, terdapat layanan kereta api bernama Fajar Pajajaran dan Senja Mataram yang mulai beroperasi pada 11 Maret 1992 melayani lintas Bandung-Yogyakarta. Kereta api Fajar Pajajaran dari Bandung memiliki waktu keberangkatan pagi, sementara kereta api Senja Mataram dari Yogyakarta memiliki waktu keberangkatan malam. Pada 1 September 1992, lintas pelayanan tersebut diperpanjang hingga Solo Balapan.
Pada 12 Mei 2000, PT KA melakukan perombakan pada layanan kereta api sehingga kereta api Fajar Padjajaran dan Senja Mataram digantikan oleh Lodaya.[1] Corak rangkaian kereta api Lodaya dibuat berbeda dengan kereta api lain-corak berwarna biru-putih dengan warna biru di ujung kanan dan kiri kereta serta putih di tengah, serta terdapat tulisan "Lodaya". Meski begitu, rangkaian kereta api saat itu sering bertukar. Pada 2003, PT KAI meluncurkan kereta api Lodaya II.[2]
Kereta api Lodaya beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA mulai 2018 dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.
Data teknis
Nomor urut | Lokomotif CC206 | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta makan (M1) | 1 | 2 | 3 | 4 | Kereta pembangkit (P) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Keterangan | Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) | Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3) | |||||||||||||||||
Depo | Yogyakarta (YK) Bandung (BD) |
Solo Balapan (SLO) | |||||||||||||||||
Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu. |
Insiden
Pada 10 Oktober 2013, kereta api Lodaya menabrak batu yang diganjal di tengah rel pada km 440+0/1 di Karanganyar, Kebumen yang mengakibatkan kereta api ini harus berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Gombong.[3]
Pada 5 Oktober 2015 pukul 01.45, kereta api Lodaya anjlok di km 244+5/6, tepatnya di wilayah Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Tasikmalaya yang mengakibatkan kereta api Pasundan dan kereta api Turangga jurusan mengalami keterlambatan pemberangkatan dari jadwal biasa.[4]
Pada 29 Mei 2019 pukul 16.30, kereta api Lodaya Lebaran (KA 7019) anjlok di km 193-192 petak Lebakjero-Nagreg karena badan rel kereta turun.[5]
Galeri
-
Kereta api Lodaya saat melintas langsung Stasiun Lempuyangan, 2015.
-
Kereta api Lodaya persiapan masuk Stasiun Tasikmalaya, 2018
Lihat pula
Referensi
- ^ a b "12 Mei, KA Senja Mataram dihapus & diganti Lodaya". Solopos. 3 Mei 2000.
- ^ "PT KAI Pangkas Sejumlah Perjalanan KA Ekonomi". Tempo. 2003-09-05. Diakses tanggal 2020-01-06.
- ^ Nugroho, Rento Ari (10 Oktober 2013). Prasetyo, Budi, ed. "KA Lodaya Tabrak Batu di Kebumen". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2019.
- ^ Rezkisari, Indira (5 Oktober 2015). "KA Lodaya Anjlok di Tasikmalaya". Republika. Diakses tanggal 29 Desember 2019.
- ^ Putra, Wisma (29 Mei 2019). "Kereta Api Lodaya Tambahan Anjlok di Nagreg". detikNews. Diakses tanggal 29 Desember 2019.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia