Lompat ke isi

SMA Trimurti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menghapus Kategori:Sekolah menggunakan HotCat
Baris 33: Baris 33:


[[Kategori:Sekolah menengah atas di Surabaya]]
[[Kategori:Sekolah menengah atas di Surabaya]]
[[Kategori:Sekolah]]

Revisi per 20 Agustus 2022 08.08

SMA Trimurti Surabaya
Informasi
Didirikan8 Agustus 1954
JenisSwasta
AkreditasiA
MaskotThe Rabbs
Jumlah kelasGedung Depan 4 kelas, Gedung Belakang 17 kelas
Jurusan atau peminatanIPA dan IPS
Rentang kelasX IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
KurikulumKurikulum 2013
Jumlah siswakurang lebih 250 siswa (36-40 siswa per kelas)
Statussekolah umum pribumi
Alamat
LokasiJalan Gubernur Suryo No. 3, Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tel./Faks.(031) 5315608
Situs webhttp://smatrimurti.sch.id/
Moto
MotoTRIMURTI JAYA!!!

Yayasan Pendidikan umum untuk kebudayaan atau yang bermula bernama Universal Cultur Centre adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan non formal. Mula-mula yayasan ini mengelola sebuah museum sebagai penyimpanan benda bersejarah yang ada di Jawa Timur. Gedung museum ini terletak di atas tanah seluas 3600 m2 di jalan Pemuda no.3 Surabaya (kini Jl. Gubernur Suryo). Gedungnya di bangun pada tahun 1936 membujur dari timur ke barat menghadap ke jalan besar merupakan gedung permanen. Di muka gedung, disisi sebelah timur terdapat gedung yang membujur dari utara ke selatan yang menghadap ke barat dan merupakan gedung yang permanen pula dengan empat buah ruangan. Di gedung A dan B inilah benda-benda bersejarah itu tersimpan. Bp. Ridwan yang kemudian menjadi Kepala Sekolah Trimurti yang pertama. Pada tahun 1949 di belakang gedung utama (gedung A) di bangun gedung non permanen berlantai ubin dan berdinding sesek (gedek) yakni gedung C dan D. Gedung eliminasi merupakan sebuah Aula untuk tempat pertunjukan (cinema). Direktur museum ini adalah seorang Belanda keturunan Jerman bernama Mr. Von Faber.

Yayasan ini selain mengelola museum juga bergerak di bidang pendidikan non formal. Di sini terdapat bermacam-macam kursus, seperti kursus Bahasa Belanda, Mengetik, Tata Buku (Akuntansi), Korepodensi Bahasa Indonesia. Bahkan yang ingin berdansa-dansa pun di sini juga tersedia kursusnya. Salah seorang guru yang memberikan kursus Bahasa Inggris disini adalah Bapak Mohammad Ridwan yang kemudian menjadi Kepala Sekolah Trimurti yang pertama.