Tram Mover Garuda Kencana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted 1 edit by 125.161.128.149 (talk) to last revision by OrophinBot(Twinkle Global)
Tag: Pembatalan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan referensi YouTube Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 39: Baris 39:


Kereta layang ini dirancang sebagai kendaraan yang ringan karena di dalamnya tidak terdapat mesin, sehingga bebas polusi udara dan suara. Titihan Samirono merupakan salah satu alternatif angkutan yang menyajikan pelayanan murah, cepat, dan aman menjadi salah satu contoh bagi pengembangan transportasi massal pada masa datang.
Kereta layang ini dirancang sebagai kendaraan yang ringan karena di dalamnya tidak terdapat mesin, sehingga bebas polusi udara dan suara. Titihan Samirono merupakan salah satu alternatif angkutan yang menyajikan pelayanan murah, cepat, dan aman menjadi salah satu contoh bagi pengembangan transportasi massal pada masa datang.

== Sejarah ==
SHS-23 Aeromovel Indonesia diluncurkan pada April 1989.<ref>{{cite web |title=Private Circular Line |url=http://www.aeromovel.com.br/en/case-studies/jakarta/ |website=Aeromovel |access-date=15 Januari 2021}}</ref> Nama ''Titihan Samirono'' diberikan oleh Presiden [[Soeharto]],<ref name="tmii" /> yang istrinya, [[Tien Soeharto]] merupakan pendiri taman ini. Sistem kereta ini dibangun oleh PT Citra Patenindo Nusa Pratama,<ref name="tmii" /> perusahaan yang dimiliki oleh salah satu anak Presiden Soeharto [[Siti Hardiyanti Rukmana|Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut Soeharto)]].

SHS-23 Aeromovel Indonesia saat itu dianggap sebagai "teknologi maju",<ref name="railtravel">{{cite web |title=SHS-23 Aeromovel Indonesia"Titihan Samirono" Skytrain: Elevated Loop Line Skytrain Ride Around Taman Mini Indonesia Indah (Departure from Taman Wisata Station) |url=https://railtravelstation.com/shs-23-aeromovel-indonesia-titihan-samirono-skytrain-elevated-loop-line-skytrain-ride-around-taman-mini-indonesia-indah-departure-from-taman-wisata-station/ |website=RailTravel Station |access-date=14 Januari 2021}}</ref> di samping sebagai purwarupa transportasi umum perkotaan di masa depan. Kereta ini merupakan kereta ringan pertama di Indonesia, mendahului [[LRT Palembang]] (dan kemudian, khususnya di Jakarta, [[LRT Jakarta]]) yang dibuka berdekade-dekade setelahnya.

Hingga tahun 2014, SHS-23 Aeromovel Indonesia hanya beroperasi di akhir pekan, oleh karena lebih banyak pengunjung (yang berdampak pada tingginya tingkat keterisian kereta) biaya operasional yang besar.<ref>{{cite web |last1=Destiana |first1=Winda |title=Kereta Titihan Samirono TMII Hanya Beroperasi Akhir Pekan |url=https://lifestyle.okezone.com/read/2014/08/18/407/1026156/kereta-titihan-samirono-tmii-hanya-beroperasi-akhir-pekan |website=Okezone.com |access-date=14 Januari 2021}}</ref>

Layanan kereta ini kemudian ditutup untuk sementara, namun tidak diketahui tanggal penutupannya. Sistem aeromovel kemudian diganti dengan sistem kereta konvensional bermasinis<ref name="kikanshacc201">{{cite web |last1=kikanshacc201 (YouTube channel) |title=Kereta Aeromovel Rasa Baru di TMII |url=https://www.youtube.com/watch?v=qANsrngELVw |website=YouTube |access-date=14 Januari 2021}}</ref> dan rangkaian keretanya diperbaiki. Sistem ini diluncurkan kembali pada tanggal 19 Maret 2019 oleh Tutut Soeharto, kali ini sebagai ketua Yayasan Harapan Kita selaku operator TMII saat itu;<ref name="cendana" /><ref name="railtravel" /> yang lebih dipromosikan sebagai ''Kereta Layang'' atau ''Titihan Samirono'' alih-alih "aeromovel".


== Rute ==
== Rute ==
'''Titihan Samirono''' menempuh jalur sepanjang 3,2&nbsp;km. Kereta ini hanya berhenti di stasiun-stasiun yang sudah ditentukan. Stasiun-stasiun Kereta Aeromovel ini yaitu:
''Titihan Samirono'' menempuh jalur sepanjang 3,2&nbsp;km. Kereta ini hanya berhenti di stasiun-stasiun yang sudah ditentukan. Stasiun-stasiun Kereta Aeromovel ini yaitu:
* Stasiun Aeromovel Taman Budaya (dekat Stasiun [[Kereta Api Mini]], samping [[Teater Tanah Airku]])
* Stasiun Aeromovel Taman Budaya (dekat Stasiun [[Kereta Api Mini]], samping [[Teater Tanah Airku]])
* Stasiun Aeromovel Taman Nusa (tepi danau [[Miniatur Arsipel Indonesia]], depan [[Anjungan Sumatra Utara]])
* Stasiun Aeromovel Taman Nusa (tepi danau [[Miniatur Arsipel Indonesia]], depan [[Anjungan Sumatra Utara]])

Revisi per 23 Agustus 2022 13.43


SHS 23 Aeromovel Indonesia
SHS-23 Aeromovel Indonesia atau Titihan Samirono yang sedang berhenti di Stasiun Aeromovel Taman Nusa
Taman Mini Indonesia Indah
StatusBeroperasi
Tanggal pembukaan1989
Statistik umum
Jenis tontonanKereta gerak udara
PerancangOscar Coster
Tram Mover Garuda Kencana
Taman Budaya
Kereta api mini
(tidak beroperasi)
Taman Nusa
Taman Wisata
Taman Burung

SHS-23 Aeromovel Indonesia atau Titihan Samirono merupakan kereta yang berjalan dengan tenaga angin (Bahasa Jawa: samirana artinya angin), melayang di jalan layang setinggi 6 meter dari atas tanah dengan kecepatan 15–20 km/jam, meskipun sesungguhnya kendaraan ini dapat melaju dengan kecepatan sampai dengan 60 km/jam. Kecepatan 15–20 km/jam merupakan kecepatan ideal mengingat panjang lintasan sekitar 3,2 km sekaligus memungkinkan para penumpang memiliki waktu lebih lama untuk memandang panorama Taman Mini Indonesia Indah lebih nyaman dan aman.

Titihan Samirono adalah suatu sistem angkutan penumpang massal merupakan hasil pengembangan teknologi aeromovel Brazil yang ditemukan dan dirancang oleh Oscar Coster dari Brasil. Salah satu keunikan sistem ini adalah pemanfaatan tenaga dorong-hisap udara sebagai penggerak.

Kereta layang ini dirancang sebagai kendaraan yang ringan karena di dalamnya tidak terdapat mesin, sehingga bebas polusi udara dan suara. Titihan Samirono merupakan salah satu alternatif angkutan yang menyajikan pelayanan murah, cepat, dan aman menjadi salah satu contoh bagi pengembangan transportasi massal pada masa datang.

Sejarah

SHS-23 Aeromovel Indonesia diluncurkan pada April 1989.[1] Nama Titihan Samirono diberikan oleh Presiden Soeharto,[2] yang istrinya, Tien Soeharto merupakan pendiri taman ini. Sistem kereta ini dibangun oleh PT Citra Patenindo Nusa Pratama,[2] perusahaan yang dimiliki oleh salah satu anak Presiden Soeharto Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut Soeharto).

SHS-23 Aeromovel Indonesia saat itu dianggap sebagai "teknologi maju",[3] di samping sebagai purwarupa transportasi umum perkotaan di masa depan. Kereta ini merupakan kereta ringan pertama di Indonesia, mendahului LRT Palembang (dan kemudian, khususnya di Jakarta, LRT Jakarta) yang dibuka berdekade-dekade setelahnya.

Hingga tahun 2014, SHS-23 Aeromovel Indonesia hanya beroperasi di akhir pekan, oleh karena lebih banyak pengunjung (yang berdampak pada tingginya tingkat keterisian kereta) biaya operasional yang besar.[4]

Layanan kereta ini kemudian ditutup untuk sementara, namun tidak diketahui tanggal penutupannya. Sistem aeromovel kemudian diganti dengan sistem kereta konvensional bermasinis[5] dan rangkaian keretanya diperbaiki. Sistem ini diluncurkan kembali pada tanggal 19 Maret 2019 oleh Tutut Soeharto, kali ini sebagai ketua Yayasan Harapan Kita selaku operator TMII saat itu;[6][3] yang lebih dipromosikan sebagai Kereta Layang atau Titihan Samirono alih-alih "aeromovel".

Rute

Titihan Samirono menempuh jalur sepanjang 3,2 km. Kereta ini hanya berhenti di stasiun-stasiun yang sudah ditentukan. Stasiun-stasiun Kereta Aeromovel ini yaitu:

Tiket

Harga tiket rata-rata untuk menaiki kereta ini senilai Rp 35.000,- dengan operasional sabtu-minggu. Tiket ini hanya berlaku untuk satu orang dan satu kali keliling Taman Mini Indonesia Indah

Peluang

Teknologi kendaraan SHS-23 Aeromovel Indonesia atau Titihan Samirono merupakan peluang bagi teknisi Indonesia untuk mengembangkannya bagi keperluan di Indonesia. Teknologi ini tidak hanya mengutamakan teknik, tetapi juga kedisiplinan tepat waktu dan mematuhi aturan lalu lintas. Keselamatan penumpang menuntut ditaatinya dan dipatuhinya aturan dan disiplin.

Berkeliling TMII dengan Titihan Samirono merupakan pengalaman yang mengasyikkan. Dengan titihan ini penumpang akan dibawa melihat Taman Mini "Indonesia Indah" dari suatu ketinggian, sehingga memberikan pesona yang mengagumkan. Laboratorium Titihan Samirono menyediakan sarana untuk kerja praktik mahasiswa dan kalang perguruan tinggi. Sebagai teknologi yang relatif baru di Indonesia, titihan samirono memberikan peluang bagi tenaga-tenaga ahli di bidang rekayasa transportasi untuk menguasai dan mengembangkan teknologi transportasi yang canggih ini.

Referensi

  1. ^ "Private Circular Line". Aeromovel. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  2. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tmii
  3. ^ a b "SHS-23 Aeromovel Indonesia"Titihan Samirono" Skytrain: Elevated Loop Line Skytrain Ride Around Taman Mini Indonesia Indah (Departure from Taman Wisata Station)". RailTravel Station. Diakses tanggal 14 Januari 2021. 
  4. ^ Destiana, Winda. "Kereta Titihan Samirono TMII Hanya Beroperasi Akhir Pekan". Okezone.com. Diakses tanggal 14 Januari 2021. 
  5. ^ kikanshacc201 (YouTube channel). "Kereta Aeromovel Rasa Baru di TMII". YouTube. Diakses tanggal 14 Januari 2021. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cendana