Reproduksi vegetatif: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 59: | Baris 59: | ||
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.<ref>[https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/ccecf3da58aa295d7a16da5d9d83e93a.pdf&ved=2ahUKEwiG3f231tz5AhVsRmwGHYmTAMUQFnoE PEMBIAKAN VEGETATIF SECARA ALAMIAH DAN BUATAN] (PDF)</ref> |
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.<ref>[https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/ccecf3da58aa295d7a16da5d9d83e93a.pdf&ved=2ahUKEwiG3f231tz5AhVsRmwGHYmTAMUQFnoE PEMBIAKAN VEGETATIF SECARA ALAMIAH DAN BUATAN] (PDF)</ref> |
||
====Okulasi==== |
====Okulasi==== |
||
{{utama|Okulasi}} |
|||
Okulasi merupakan proses perbanyak vegetatif menggunakan dua spesies tumbuhan yang berbeda. Terdiri dari bagian tanaman berakar yang masih menancap ditanah disebut batang, dan bagian tanaman yang akan dilekatkan ke batang disebut batang atas. Keduanya dipotong pada sudut miring dan kemudian disatukan.<ref>{{Cite web|title=Natural and Artificial Asexual Reproduction {{!}} Biology for Majors II|url=https://courses.lumenlearning.com/wm-biology2/chapter/natural-and-artificial-asexual-reproduction/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2020-11-28}}</ref> |
|||
====[[Sambung pucuk]] atau [[enten]]==== |
====[[Sambung pucuk]] atau [[enten]]==== |
Revisi per 23 Agustus 2022 13.50
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina).[1] Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Pada hewan alami:
- Membelah diri: Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah,bersel satu/protozoa, misalnya: amoeba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium.
- Partenogenesis: Perkembangbiakan yang reproduksinya hanya melibatkan gamet betina tanpa adanya pembuahan, misalnya: komodo.[2]
- Fragmentasi, yaitu cara hewan untuk berkembangbiak dengan memutus atau memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih. Kemudian, potongan-potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu yang baru, misalnya: Hydra, bintang laut, cacing pipih (planaria) dan cacing pita.
Reproduksi vegetatif alami
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia.
- Pada tumbuhan
- Umbi batang. Contoh: bengkuang, kentang
- Umbi lapis. Contoh: bakung, bawang putih, bawang bombay, tulip.
- Umbi akar. Contoh: wortel, singkong, lobak
- Bonggol. Contoh: suweg, talas
- Rimpang /akar tinggal/Rhizome atau rizoma. Contoh: lengkuas, jahe, kunyit, canna, teratai
- Geragih atau stolon. Contoh: rumput teki, stroberi, arbei, Apu-Apu.
- Tunas. Contoh: pisang, bambu, tebu, nanas.
- Tunas adventif. Contoh: cocor bebek, kesemek, sukun, cemara
- Membelah diri. Contoh: Ganggang Hijau
- Spora. Contoh: Ganggang Laut, Lumut, Braken, Suplir, dan Pakis
- Tunas yang Tumbuh pada Akar Pohon. Contoh: Robinia pseudocacia
- Bentuk Akar yang Bernutrisi. Contoh: ubi, dahlia, peony
- Menumbuhkan Tunas pada Batang atau Akar. Contoh: Stroberi
- Tuber
- Corm. Contoh: gladiol, dan taro
- Bulb
- Batang Sisik. Contoh: tulip, dan hyacinth
- Batang Bernutrisi. Contoh: Kentang Babi
- Pada hewan
- Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
- Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut, Bintang Laut
- Membelah diri. Contoh: Amoeba, Paramaecium, Euglena
- Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
Reproduksi vegetatif buatan
Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif (vegetative propagation) dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan (aseksual).[3] Jenis reproduksi vegetatif buatan yaitu pencangkokan, setek, okulasi, mengenten, dan merunduk.[4]
Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon. Karena itu, perbanyakan vegetatif dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kloning ("pembuatan klon"). Klon sebenarnya adalah salinan penuh dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik maupun fenotipik dari induknya. Fenotipe dapat berbeda pada beberapa teknik perbanyakan vegetatif tertentu yang merupakan gabungan dua individu.
Pada tumbuhan, klon sering kali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat. Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning, sementara melalui biji petani harus menunggu paling cepat empat tahun ditambah risiko perubahan sifat akibat penggabungan dua sifat induk jantan dan betinanya.
Teknik-teknik perbanyakan vegetatif pada tumbuhan
Terdapat bermacam-macam teknik yang acap kali khas untuk jenis tumbuhan yang berbeda. Beberapa teknik hanya memanfaatkan organ reproduksi khusus yang diproduksi tanaman tertentu, sementara teknik lainnya sengaja merangsang pertumbuhan baru pada bagian tumbuhan tertentu. Berikut ini dipaparkan secara singkat berbagai teknik yang sering digunakan oleh mayoritas masyarakat:
Pemisahan anakan (tillering)
Penyetekan
Perkembangbiakan dengan setek dilakukan dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah cara termudah. Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut setek batang, dan ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan stek batang adalah: bunga lonceng emas, bunga raya sharon, mawar. Contoh tanaman yang berkembang biak dengannya stek daun yaitu: begonia, kamelia, geranium, bunga seruni, cocor bebek, lidah mertua.
Perundukan
Perkembangbiakan dengan runduk dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ke tanah lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah. Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan runduk, yaitu stroberi, anggur, bunga lonceng emas, alamanda, murbei.
Pencangkokan
Pencangkokan adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Tujuannya agar memperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan sifat induk. Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Contoh perkembang biakan dengan cara mencangkok adalah pada tanaman buah sawo, mangga dan buah berbiji lainnya.
Penyambungan
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.[5]
Okulasi
Okulasi merupakan proses perbanyak vegetatif menggunakan dua spesies tumbuhan yang berbeda. Terdiri dari bagian tanaman berakar yang masih menancap ditanah disebut batang, dan bagian tanaman yang akan dilekatkan ke batang disebut batang atas. Keduanya dipotong pada sudut miring dan kemudian disatukan.[6]
Sambung pucuk atau enten
Referensi
- ^ "Asexual reproduction - Definition and Examples - Biology Online Dictionary". Biology Articles, Tutorials & Dictionary Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-28.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-02-18). "Apa Itu Partenogenesis? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-08-23.
- ^ B. A., Biology; A. S., Nursing. "Natural and Artificial Methods of Propagating Plants". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-28.
- ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 121. ISBN 978-602-6879-99-8.
- ^ PEMBIAKAN VEGETATIF SECARA ALAMIAH DAN BUATAN (PDF)
- ^ "Natural and Artificial Asexual Reproduction | Biology for Majors II". courses.lumenlearning.com. Diakses tanggal 2020-11-28.