Melayu Pontianak: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan IP LTA VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
}}</ref> |
}}</ref> |
||
Pada tahun 2017 suku Melayu Pontianak berjumlah 160.000 Jiwa dan sekitar 144.516 Jiwa terkonsentrasi di [[Kota Pontianak]]. |
Pada tahun 2017 suku Melayu Pontianak berjumlah 160.000 Jiwa dan sekitar 144.516 Jiwa terkonsentrasi di [[Kota Pontianak]]. Suku Melayu Pontianak juga tersebar dibeberapa kawasan terdekat [[Kota Pontianak]] seperti di [[Kabupaten Kubu Raya]] dan [[Kabupaten Mempawah]] |
||
[[Kesultanan Pontianak|Kesultanan Kadriyah Pontianak]] didirikan oleh [[Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie]], keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan [[Sultan Banten]] kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah [[Kesultanan Kadriyah Pontianak|Kesultanan Kadriah Pontianak]] itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak. |
[[Kesultanan Pontianak|Kesultanan Kadriyah Pontianak]] didirikan oleh [[Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie]], keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan [[Sultan Banten]] kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah [[Kesultanan Kadriyah Pontianak|Kesultanan Kadriah Pontianak]] itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak. |
Revisi per 8 September 2022 13.17
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Pontianak 144.516 Jiwa | |
Bahasa | |
Bahasa Melayu Pontianak Bahasa Indonesia | |
Agama | |
Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Suku Sambas Dayak Iban Suku Kedayan |
Melayu Pontianak merupakan bagian dari salah satu sub-etnis Melayu Pribumi Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.[1]
Pada tahun 2017 suku Melayu Pontianak berjumlah 160.000 Jiwa dan sekitar 144.516 Jiwa terkonsentrasi di Kota Pontianak. Suku Melayu Pontianak juga tersebar dibeberapa kawasan terdekat Kota Pontianak seperti di Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah
Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah Kesultanan Kadriah Pontianak itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak.
Suku Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dengan suku Melayu di Malaysia Serawak dan Brunei Darussalam. Tidak mengherankan jika pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunei Darussalam yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi dan mengunjungi makam nenek atau datok mereka.
Rujukan
- ^ [[M. Junus Melalatoa|Melalatoa, M. Junus]] (1 Januari 1995). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jilid L-Z. Indonesia: Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 685. Periksa nilai
|author-link1=
(bantuan)