Titik lebur: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: te:ద్రవీభవన స్థానం |
k bot Menambah: nds:Smöltpunkt |
||
Baris 45: | Baris 45: | ||
[[ml:ദ്രവണാങ്കം]] |
[[ml:ദ്രവണാങ്കം]] |
||
[[ms:Takat lebur]] |
[[ms:Takat lebur]] |
||
[[nds:Smöltpunkt]] |
|||
[[nl:Smeltpunt]] |
[[nl:Smeltpunt]] |
||
[[nn:Smeltepunkt]] |
[[nn:Smeltepunkt]] |
Revisi per 27 April 2009 06.25
Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik beku.
Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin (-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal sebagai hysteresis.
Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid
Tidak seperti titik didih, titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.