Lompat ke isi

Canang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Menambah deskripsi.
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|pengertian lain}}
{{tanpa_referensi|date=30 Juni 2010}}
'''Bende''' atau '''canang''' adalah sejenis [[gong]] kecil yang dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan [[Nusantara]], dari [[Sumatra]] hingga [[Maluku]] dan [[Papua]]. Pada masa lalu, bende biasanya digunakan untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, bende biasanya digunakan untuk menandakan adanya keramaian seperti [[topeng monyet]] atau pesta rakyat yang lain. Bende sudah ada sejak zaman nenek moyang kita terbukti pada relief candi '''Sukuh''' pada abad ke-15 yang terlihat dengan jelas bentuk atau wujud bende tersebut.
'''Canang''' atau '''bende''' adalah sejenis [[gong]] kecil yang dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan [[Nusantara]], dari [[Sumatra]] hingga [[Maluku]] dan [[Papua]]. Pada masa lalu, canang biasanya digunakan untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, canang biasanya digunakan untuk menandakan adanya keramaian seperti [[topeng monyet]] atau pesta rakyat yang lain.
{{alat-musik-stub}}
{{Authority control}}



Di Lubuk Tebat Bungo Tebo, Jambi, canang berupa alat berbentuk bonang berjumlah 4–5 buah dengan diameter antara 30–40 cm.

{{musik-stub}}
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]

Revisi per 20 September 2022 13.40

Canang atau bende adalah sejenis gong kecil yang dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan Nusantara, dari Sumatra hingga Maluku dan Papua. Pada masa lalu, canang biasanya digunakan untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, canang biasanya digunakan untuk menandakan adanya keramaian seperti topeng monyet atau pesta rakyat yang lain.


Di Lubuk Tebat Bungo Tebo, Jambi, canang berupa alat berbentuk bonang berjumlah 4–5 buah dengan diameter antara 30–40 cm.