Lompat ke isi

Rebana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Amitamitaa (bicara | kontrib)
Kutipan
referensi
Baris 6: Baris 6:


Rebana dapat ditemukan di pertunjukan tradisional, terutama yang berkaitan dengan agama Islam. Rebana mulai dikenal luas setelah masuknya agama Islam di Minangkabau.<ref>{{Cite book|first=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan|date=1976/1977|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/10916/1/ensiklopedia%20musik%20tari%20daerah%20sumbar.pdf|title=Ensiklopedia Musik dan Tari Sumatra Barat|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live}}</ref>
Rebana dapat ditemukan di pertunjukan tradisional, terutama yang berkaitan dengan agama Islam. Rebana mulai dikenal luas setelah masuknya agama Islam di Minangkabau.<ref>{{Cite book|first=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan|date=1976/1977|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/10916/1/ensiklopedia%20musik%20tari%20daerah%20sumbar.pdf|title=Ensiklopedia Musik dan Tari Sumatra Barat|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==
<references />


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 20 September 2022 14.14

Rebana
musisi tunisia memainkan rebana

Rebana atau terbang adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku Melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut.

Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.

Rebana dapat ditemukan di pertunjukan tradisional, terutama yang berkaitan dengan agama Islam. Rebana mulai dikenal luas setelah masuknya agama Islam di Minangkabau.[1]

Referensi

  1. ^ Ensiklopedia Musik dan Tari Sumatra Barat (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1976/1977. 

Pranala luar