Parijata: Perbedaan antara revisi
→Habitat: menambah konten. |
k →Habitat |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
== Habitat == |
== Habitat == |
||
Parijata biasa ditemukan di hutan pegunungan yang teduh dan bertanah lembap dengan ketinggian antara 300 meter dan 750 meter [[dari permukaan laut]].<ref>{{Cite book|last=Faza|first=Muhammad Iqbal|year=2021|url=https:// |
Parijata biasa ditemukan di hutan pegunungan yang teduh dan bertanah lembap dengan ketinggian antara 300 meter dan 750 meter [[dari permukaan laut]].<ref>{{Cite book|last=Faza|first=Muhammad Iqbal|year=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Benantara/X3BMEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Benantara&pg=PP2&printsec=frontcover|title=Benantara|publisher=[[Kepustakaan Populer Gramedia]]|isbn=978-602-481-654-4|editor-last=Masruri|editor-first=Bukhori|pages=151|chapter=Konsep Pelestarian Alam melalui Kebudayaan dan Kearifan Lokal Masyarakat Colo|url-status=live}}</ref> |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
Revisi per 22 September 2022 05.09
Parijata
| |
---|---|
Medinilla speciosa | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Myrtales |
Famili | Melastomataceae |
Genus | Medinilla |
Spesies | Medinilla speciosa Blume, 1831 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Parijata (Medinilla speciosa)[1] adalah tumbuhan epifit menahun dalam marga Medinilla, suku Melastomataceae.[2] Tanaman ini tidak memiliki subspesies.[3] Buahnya mengandung antioksidan dan beta-karotena dalam kadar yang signifikan,[butuh rujukan] sehingga dipercaya akan meningkatkan kesuburan kehamilan.[4]
Etimologi
Genus Medinilla dinamakan berdasarkan José de Medinilla y Pineda, gubernur Mauritius, saat itu dikenal sebagai Kepulauan Marianne, pada 1820.[5]
Deskripsi
Parijata merupakan tanaman semak epifit dengan ketinggian 0,45–1,2 meter. Ia juga merupakan tumbuhan hijau abadi. Batang dan cabangnya berkayu berwarna hijau. Daun parijata berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung lancip, sedangkan tulang daunnya melengkung. Parijata memiliki buah yang tersusun dalam malai yang besar dengan masing-masing buah berbentuk bulat kecil. Saat masih muda, buah berwarna merah muda dan semakin memerah keunguan saat masak.[6] Buah parijata memiliki rasa yang sepat dan asam.[7]
Persebaran
Tumbuhan ini tumbuh secara alami di Kalimantan, Jawa dan Filipina. Di Kalimantan, tanaman ini dapat ditemukan di Kinabalu di bagian pulau Malaysia. Di Jawa, daerah penghasil buah parijata yang terkenal adalah Jepara,[8] khususnya di daerah lereng Gunung Muria. Parijata resmi menjadi tanaman lokal Kabupaten Jepara.[9]
Habitat
Parijata biasa ditemukan di hutan pegunungan yang teduh dan bertanah lembap dengan ketinggian antara 300 meter dan 750 meter dari permukaan laut.[10]
Galeri
-
Tanaman Medinilla speciosa
-
Bunga Medinilla speciosa
-
Kembang dan daun Medinilla speciosa
-
Kembang Medinilla speciosa
Referensi
- ^ Blume in Van Hall, 1831 In: Bijdr. Natuurk. Wetensch., Vol.: 6 p. 256
- ^ MELnet: Melastomataceae.Net
- ^ "Catalogue of Life - 2014 Annual Checklist". Catalogue of Life. Diakses tanggal 9 September 2022.
- ^ Ipoel (9 September 2017). "Sulit Punya Anak? Cobalah Konsumsi Buah Parijoto Warisan Sunan Muria Ini". Nakita. Diakses tanggal 19 Februari 2018.
- ^ Gledhill, D. (2008). The Names of Plants (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 253. ISBN 978-0-521-86645-3.
- ^ Rudiyanto, Arif (2 Mei 2016). "Parijoto | Medinilla speciosa | Biodiversity Warriors". Biodiversity Warriors. Diakses tanggal 21 September 2022.
- ^ Kundori, Moch (22 Agustus 2022). "Ini Khasiat Buah Parijoto, yang Tidak Banyak Diketahui". Suara Merdeka. Diakses tanggal 22 September 2022.
- ^ Rahman, Yuda Auliya (15 Oktober 2020). "Parijoto Ditetapkan Sebagai Varietas Lokal Jepara, Uji Genetik Jadi Jurus Pamungkas Kudus". Muria News. Diakses tanggal 3 September 2022.
- ^ Muharror, Ahmad (16 November 2020). "Jadi Rebutan. Parijoto Resmi Menjadi Tanaman Lokal Jepara". Gatra. Diakses tanggal 3 September 2022.
- ^ Faza, Muhammad Iqbal (2021). "Konsep Pelestarian Alam melalui Kebudayaan dan Kearifan Lokal Masyarakat Colo". Dalam Masruri, Bukhori. Benantara. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 151. ISBN 978-602-481-654-4.