Eperison: Perbedaan antara revisi
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
k ~ref |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
* [[Penyakit degeneratif syaraf|Degenerasi spinocerebellum]] |
* [[Penyakit degeneratif syaraf|Degenerasi spinocerebellum]] |
||
* Penyakit pembuluh darah spinal dan ensefalomielopati lainnya |
* Penyakit pembuluh darah spinal dan ensefalomielopati lainnya |
||
* Sindrom serviks, periartritis [[bahu]], dan [[Nyeri punggung|nyeri punggung bawah]] . |
* Sindrom serviks, periartritis [[bahu]], dan [[Nyeri punggung|nyeri punggung bawah]] .<ref>{{Cite web|date=17 October 2012|title=Efficacy and safety of eperisone in patients with low back pain: a double blind randomized study|url=http://www.europeanreview.org/articolo.php?id=502|website=europeanreview.org}}</ref> |
||
== Preparat == |
== Preparat == |
||
Eperison hidroklorida tersedia dalam dosis 50 mg [[Tablet|tablet salut gula]], atau sebagai granula 10% pada pemberian oral. |
Eperison hidroklorida tersedia dalam dosis 50 mg [[Tablet|tablet salut gula]], atau sebagai granula 10% pada pemberian oral.<ref name="di">{{Cite web|title=Archived copy|url=http://di.eisai.co.jp/di/EPI/MYO_T-G_EPI.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20091229124214/http://di.eisai.co.jp/di/EPI/MYO_T-G_EPI.pdf|archive-date=2009-12-29|access-date=2008-09-01|url-status=dead}}</ref> Pada masa penelitian eksperimental, obat ini tersedia sebagai sediaan transdermal, dan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan pada hewan pengerat. Akan tetapi, sediaan transdermal eperison ini belum tersedia untuk digunakan manusia.<ref name="transdermal">{{Cite journal|last=Yang Sang-In|last2=Park Ha-Young|last3=Lee Sang-Ho|last4=Lee Seung-Jin|last5=Han Ok-Yeun|last6=Lim Sung-Cil|last7=Jang Choon-Gon|last8=Lee Wan-Suk|last9=Shin Young-Hee|date=July 2004|title=Transdermal eperisone elicits more potent and longer-lasting muscle relaxation than oral eperisone|journal=Pharmacology|volume=71|issue=3|pages=150–6|doi=10.1159/000077449|pmid=15161997}}</ref> |
||
== Dosis dan pemberian obat == |
== Dosis dan pemberian obat == |
||
Dosis eperison pada orang dewasa adalah 50-150 mg per hari dalam dosis terbagi, diminum setelah makan. Akan tetapi, dosis dapat disesuaikan oleh dokter yang [[Resep dokter|meresepkan]]. Hal ini bergantung pada faktor-faktor lain seperti beratnya [[Tanda klinis|gejala]], umur, dan respon pasien terhadap terapi. |
Dosis eperison pada orang dewasa adalah 50-150 mg per hari dalam dosis terbagi, diminum setelah makan. Akan tetapi, dosis dapat disesuaikan oleh dokter yang [[Resep dokter|meresepkan]]. Hal ini bergantung pada faktor-faktor lain seperti beratnya [[Tanda klinis|gejala]], umur, dan respon pasien terhadap terapi. |
||
Belum ditetapkan secara pasti keamanan eperison untuk penggunaan pada [[Pediatri|anak-anak]]. Karenanya, penggunaan eperison pada anak tidak direkomendasikan tanpa penelitian lebih lanjut. |
Belum ditetapkan secara pasti keamanan eperison untuk penggunaan pada [[Pediatri|anak-anak]]. Karenanya, penggunaan eperison pada anak tidak direkomendasikan tanpa penelitian lebih lanjut.<ref name="di" /> |
||
Perlu adanya pengurangan dosis eperison pada orang dengan [[Masa tua|lanjut usia]], dan pasien lansia harus dipantau secara ketat untuk tanda-tanda hipofungsi fisiologis selama pengobatan dengan eperison. |
Perlu adanya pengurangan dosis eperison pada orang dengan [[Masa tua|lanjut usia]], dan pasien lansia harus dipantau secara ketat untuk tanda-tanda hipofungsi fisiologis selama pengobatan dengan eperison.<ref name="di" /> |
||
== Penggunaan selama kehamilan dan menyusui == |
== Penggunaan selama kehamilan dan menyusui == |
||
Baris 60: | Baris 60: | ||
Penggunaan eperison pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat apa pun harus dilakukan dengan hati-hati. Pemberian pada pasien dengan gangguan [[Hati|fungsi hati]] dapat memperburuk disfungsi hati. |
Penggunaan eperison pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat apa pun harus dilakukan dengan hati-hati. Pemberian pada pasien dengan gangguan [[Hati|fungsi hati]] dapat memperburuk disfungsi hati. |
||
Gejala kelemahan, [[Prasinkop|pusing]], kantuk atau [[Tanda klinis|gejala]] lainnya dapat terjadi akibat efek obat ini. Jika terdapat gejala tersebut di atas, dosis obat dapat dikurangi atau dihentikan secara permanen. Pasien harus diperingatkan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan lebih, seperti mengoperasikan mesin atau berkendara. |
Gejala kelemahan, [[Prasinkop|pusing]], kantuk atau [[Tanda klinis|gejala]] lainnya dapat terjadi akibat efek obat ini. Jika terdapat gejala tersebut di atas, dosis obat dapat dikurangi atau dihentikan secara permanen. Pasien harus diperingatkan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan lebih, seperti mengoperasikan mesin atau berkendara.<ref name="di" /> |
||
== Interaksi obat == |
== Interaksi obat == |
||
Baris 66: | Baris 66: | ||
== Keamanan dalam overdosis == |
== Keamanan dalam overdosis == |
||
Gejala [[Sawan|kejang]] dilaporkan terjadi pada bayi setelah pemberian eperison secara tidak sengaja. |
Gejala [[Sawan|kejang]] dilaporkan terjadi pada bayi setelah pemberian eperison secara tidak sengaja.<ref>{{Cite journal|date=May 2007|title=Infantile case of seizure induced by intoxication after accidental consumption of eperisone hydrochloride, an antispastic agent|journal=Am J Emerg Med|volume=25|issue=4|pages=481–2|doi=10.1016/j.ajem.2006.09.002|pmid=17499672|vauthors=Tanno K, Narimatsu E, Takeyama Y, Asai Y}}</ref> |
||
== Catatan == |
== Catatan == |
Revisi per 26 September 2022 13.57
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(2RS)-1-(4-Etilfenil)-2-metil-3-(1-piperidil)propan-1-one | |
Data klinis | |
Nama dagang | Myonal |
AHFS/Drugs.com | International Drug Names |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | Resep dokter |
Rute | O |
Pengenal | |
Nomor CAS | 64840-90-0 |
Kode ATC | M03BX09 |
PubChem | CID 3236 |
DrugBank | DB08992 |
ChemSpider | 3123 |
UNII | 2M2P0551D3 |
KEGG | D01671 |
ChEBI | CHEBI:77069 |
ChEMBL | CHEMBL1902981 |
Data kimia | |
Rumus | C17H25NO |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Eperisone (diformulasi sebagai garam eperison hidroklorida) adalah obat golongan antispasmodik.
Cara kerja eperison ialah dengan merelaksasi otot rangka dan otot polos pembuluh darah, dan menyebabkan penurunan miotonia, peningkatan sirkulasi, dan penekanan refleks nyeri. Obat ini menginhibisi miotonia dengan cara mengurangi nyeri, iskemia, dan hipertonia pada otot rangka, sehingga meringankan rasa kaku dan kelenturan, dan mempermudah gerakan otot [1]
Eperison dapat pula menyebabkan rasa pusing dan tinitus yang berhubungan dengan gangguan serebrovaskular atau spondylosis serviks.
Eperison memiliki efek sedasi yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan obat antispasmodik lain. Hal ini mempermudah pemberian obat pada pasien dan menjadikannya obat pilihan bagi pasien yang membutuhkan terapi antispasmodik tanpa mengurangi tingkat kesadaran.
Eperison juga mempermudah gerakan volunter ekstremitas atas dan bawah tanpa menurunkan kekuatan otot tersebut. Hal ini berguna selama tahap awal rehabilitasi dan berguna sebagai obat suportif selama terapi rehabilitatif berikutnya.
Indikasi
- Paralisis spastik pada kondisi penyakit serebrovaskular [2]
- Paralisis tulang belakang spastik
- Spondilosis serviks [3]
- Sekuele setelah tindakan bedah (termasuk akibat tumor serebrospinal) [4]
- Sequelae trauma (misalnya trauma tulang belakang atau cedera kepala ) [4]
- Sklerosis lateral amiotrofik
- Kelumpuhan otak
- Degenerasi spinocerebellum
- Penyakit pembuluh darah spinal dan ensefalomielopati lainnya
- Sindrom serviks, periartritis bahu, dan nyeri punggung bawah .[5]
Preparat
Eperison hidroklorida tersedia dalam dosis 50 mg tablet salut gula, atau sebagai granula 10% pada pemberian oral.[6] Pada masa penelitian eksperimental, obat ini tersedia sebagai sediaan transdermal, dan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan pada hewan pengerat. Akan tetapi, sediaan transdermal eperison ini belum tersedia untuk digunakan manusia.[7]
Dosis dan pemberian obat
Dosis eperison pada orang dewasa adalah 50-150 mg per hari dalam dosis terbagi, diminum setelah makan. Akan tetapi, dosis dapat disesuaikan oleh dokter yang meresepkan. Hal ini bergantung pada faktor-faktor lain seperti beratnya gejala, umur, dan respon pasien terhadap terapi.
Belum ditetapkan secara pasti keamanan eperison untuk penggunaan pada anak-anak. Karenanya, penggunaan eperison pada anak tidak direkomendasikan tanpa penelitian lebih lanjut.[6]
Perlu adanya pengurangan dosis eperison pada orang dengan lanjut usia, dan pasien lansia harus dipantau secara ketat untuk tanda-tanda hipofungsi fisiologis selama pengobatan dengan eperison.[6]
Penggunaan selama kehamilan dan menyusui
Belum ada penelitian yang menyebutkan eperison aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, obat ini hanya boleh digunakan pada wanita hamil, jika manfaat yang diharapkan jauh lebih besar daripada kemungkinan risiko yang terkait dengan pengobatan. Produsen Myonal merekomendasikan obat ini tidak digunakan selama menyusui. Jika penggunaan eperison tidak bisa dihindari, pasien disarankan untuk berhenti menyusui selama masih mengkonsumsi eperison. Eperison telah terbukti diekskresikan ke dalam ASI pada penelitian pada hewan (pada tikus).
Farmakologi
- Relaksasi otot rangka
- Relaksasi otot rangka hipertonik
- Meningkatkan aliran darah intramuskular
- Menekan refleks potensial tulang belakang
- Menurunkan sensitivitas gelendong otot melalui neuron motorik
- Vasodilatasi dan augmentasi aliran darah
- Efek analgesik dan menghambat refleks nyeri di sumsum tulang belakang
Kontraindikasi
Eperison dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap obat ini.
Efek samping obat ini antara lain: relaksasi berlebih (sangat jarang), mengantuk, gangguan pencernaan, nyeri perut, mual, muntah, anoreksia, diare, sembelit, vertigo, sakit kepala, insomnia, ruam kulit, dll.[8]
Perhatian
Penggunaan eperison pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat apa pun harus dilakukan dengan hati-hati. Pemberian pada pasien dengan gangguan fungsi hati dapat memperburuk disfungsi hati.
Gejala kelemahan, pusing, kantuk atau gejala lainnya dapat terjadi akibat efek obat ini. Jika terdapat gejala tersebut di atas, dosis obat dapat dikurangi atau dihentikan secara permanen. Pasien harus diperingatkan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan lebih, seperti mengoperasikan mesin atau berkendara.[6]
Interaksi obat
Terdapat laporan mengenai gangguan akomodasi mata yang terjadi setelah penggunaan obat tolperison hidroklorida dan metokarbamol secara bersamaan.[9][10]
Keamanan dalam overdosis
Gejala kejang dilaporkan terjadi pada bayi setelah pemberian eperison secara tidak sengaja.[11]
Catatan
- Fujioka M, Kuriyama H (December 1985). "Eperisone, an antispastic agent, possesses vasodilating actions on the guinea-pig basilar artery". J. Pharmacol. Exp. Ther. 235 (3): 757–63. PMID 3935775.
- Inoue S, Bian K, Okamura T, Okunishi H, Toda N (July 1989). "Mechanisms of action of eperisone on isolated dog saphenous arteries and veins". Jpn. J. Pharmacol. 50 (3): 271–82. doi:10.1254/jjp.50.271. PMID 2761129.
- Viveksarathi, K., dkk. "Desain bentuk dosis dan evaluasi tablet eperisone hydrochloride matrix film coated extended release." Int J Pharm Pharm Sci 4.2 (2012): 575-581. http://www.ijppsjournal.com/Vol4Issue2/3559.pdf Diarsipkan 2018-04-13 di Wayback Machine.
Referensi
- ^ Yang SI, Park HY, Lee SH, et al. (July 2004). "Transdermal eperisone elicits more potent and longer-lasting muscle relaxation than oral eperisone". Pharmacology. 71 (3): 150–6. doi:10.1159/000077449. PMID 15161997.
- ^ "eperisone Summary Report - CureHunter". www.curehunter.com.
- ^ Bose K (1999). "The efficacy and safety of eperisone in patients with cervical spondylosis: Results of a randomized, double-blind, placebo-controlled trial". Methods Find Exp Clin Pharmacol. 21 (3): 209–13. doi:10.1358/mf.1999.21.3.534831. PMID 10389124.
- ^ a b "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-02-06. Diakses tanggal 2008-09-01.
- ^ "Efficacy and safety of eperisone in patients with low back pain: a double blind randomized study". europeanreview.org. 17 October 2012.
- ^ a b c d "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-12-29. Diakses tanggal 2008-09-01.
- ^ Yang Sang-In; Park Ha-Young; Lee Sang-Ho; Lee Seung-Jin; Han Ok-Yeun; Lim Sung-Cil; Jang Choon-Gon; Lee Wan-Suk; Shin Young-Hee (July 2004). "Transdermal eperisone elicits more potent and longer-lasting muscle relaxation than oral eperisone". Pharmacology. 71 (3): 150–6. doi:10.1159/000077449. PMID 15161997.
- ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-11-28. Diakses tanggal 2010-06-12.
- ^ "Perilax Dosage & Drug Information | MIMS Indonesia". www.mims.com. Diakses tanggal 2021-09-22.
- ^ "Methocarbamol (Professional Patient Advice)". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-22.
- ^ Tanno K, Narimatsu E, Takeyama Y, Asai Y (May 2007). "Infantile case of seizure induced by intoxication after accidental consumption of eperisone hydrochloride, an antispastic agent". Am J Emerg Med. 25 (4): 481–2. doi:10.1016/j.ajem.2006.09.002. PMID 17499672.