Sampar (novel): Perbedaan antara revisi
k +{{Authority control}} |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
}} |
}} |
||
'''Sampar''' ([[Prancis]]: ''La Peste'') adalah sebuah [[novel]] karangan [[Albert Camus]] yang terbit |
'''''Sampar''''' ([[Prancis]]: ''La Peste'') adalah sebuah [[novel]] karangan [[Albert Camus]] yang terbit pada 1947.<ref name="rujukan">{{cite book|title=Manusia Multi Dimensional|author=Sindhunata dan A. Sudiarja (ed:Sastraprateja)|publisher=Gramedia|page=15|year=1982|location=Jakarta}}</ref> ''La Peste'' artinya adalah penyakit [[sampar]].<ref name="rujukan"/> Sampar adalah penyakit menular yang terjadi pada hewan maupun manusia.<ref name="kamus">{{cite web|url=http://kbbi.web.id/sampar|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=24 April 2014}}</ref> Novel ini menjadi novel Albert Camus yang paling populer karena dianggap paling mewakili pemikirannya.<ref name="rujukan"/> Selain itu, ''Sampar'' juga menjadi novelnya yang paling laris dan membuatnya semakin terkenal dalam dunia [[sastra]] dan [[filsafat]].<ref name="rujukan"/> ''La Peste'' pula yang membuat Camus mendapat [[Penghargaan Nobel Kesusastraan|Penghargaan Nobel]] pada 1957.<ref name="rujukan"/> Dalam bahasa Inggris novel ''La Peste'' dikenal dengan nama ''The Plague''.<ref name="camus">{{cite book|title=Camus|author=Conor Cruise O'Brien|publisher=Wm. Collins Sons & Co. Ltd.|location=London|year=1974|ISBN=0-00-632254-9|page=33-35}}</ref> |
||
== Sekilas tentang Sampar == |
== Sekilas tentang Sampar == |
||
Cerita novel Sampar bisa dilihat sebagai usaha Albert Camus untuk menggambarkan suasana Prancis pada masa [[Nazi]].<ref name="nhdini">{{cite book|title=Sampar|author=Albert Camus(penerj. N.H. Dini)|publisher=Obor|year=1985|location=Jakarta|page=v-vii}}</ref> Penyakit sampar seperti [[perang]] yang menyerang manusia tanpa diketahui sebelumnya.<ref name="nhdini"/> Latar novel ini adalah kota Oran.<ref name="nhdini"/> Kota Oran terserang penyakit sampar yang sangat hebat dan memicu penyingkiran dan pengucilan.<ref name="nhdini"/> Tokoh bernama [[Bernard Rieux]] menjadi tokoh pencerita dalam Sampar.<ref name="nhdini"/> Dia adalah seorang dokter.<ref name="nhdini"/> Wabah sampar membuat dokter tidak lagi menjadi penyembuh penyakit.<ref name="nhdini"/> Dokter hanya bisa mendiagnosa dan memutuskan pengucilan orang yang terjangkit sampar.<ref name="nhdini"/> Tokoh lain yang ada dalam novel ini dan menjadi lawan bicara Rieux adalah [[Tarrou]].<ref name="nhdini"/> Selain itu ada tokoh bernama Cottard yang mencerminkan watak [[egois]] dan [[licik]].<ref name="nhdini"/> Namun tiga [[karakter]] utama dalam novel Sampar adalah Pencerita, Kota dan Penyakit Sampar.<ref name="camus"/> Pada dasarnya melalui novel Sampar ini Albert Camus ingin menunjukkan bahwa manusia akan mengeluarkan protesnya ketika berhadapan dengan kondisi-kondisi [[absud]]nya.<ref name="hary">{{cite book|title=Sesudah Filsafat (kump. karangan)|author=Hary Susanto|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|year=2006|page=311|ISBN=979-21-1381-9}}</ref> |
Cerita novel Sampar bisa dilihat sebagai usaha Albert Camus untuk menggambarkan suasana Prancis pada masa [[Nazi]].<ref name="nhdini">{{cite book|title=Sampar|author=Albert Camus(penerj. N.H. Dini)|publisher=Obor|year=1985|location=Jakarta|page=v-vii}}</ref> Penyakit sampar seperti [[perang]] yang menyerang manusia tanpa diketahui sebelumnya.<ref name="nhdini"/> Latar novel ini adalah kota Oran.<ref name="nhdini"/> Kota Oran terserang penyakit sampar yang sangat hebat dan memicu penyingkiran dan pengucilan.<ref name="nhdini"/> Tokoh bernama [[Bernard Rieux]] menjadi tokoh pencerita dalam Sampar.<ref name="nhdini"/> Dia adalah seorang dokter.<ref name="nhdini"/> Wabah sampar membuat dokter tidak lagi menjadi penyembuh penyakit.<ref name="nhdini"/> Dokter hanya bisa mendiagnosa dan memutuskan pengucilan orang yang terjangkit sampar.<ref name="nhdini"/> Tokoh lain yang ada dalam novel ini dan menjadi lawan bicara Rieux adalah [[Tarrou]].<ref name="nhdini"/> Selain itu ada tokoh bernama Cottard yang mencerminkan watak [[egois]] dan [[licik]].<ref name="nhdini"/> Namun tiga [[karakter]] utama dalam novel Sampar adalah Pencerita, Kota dan Penyakit Sampar.<ref name="camus"/> Pada dasarnya melalui novel Sampar ini Albert Camus ingin menunjukkan bahwa manusia akan mengeluarkan protesnya ketika berhadapan dengan kondisi-kondisi [[absud]]nya.<ref name="hary">{{cite book|title=Sesudah Filsafat (kump. karangan)|author=Hary Susanto|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|year=2006|page=311|ISBN=979-21-1381-9}}</ref> |
||
[[Berkas:Albert Camus, gagnant de prix Nobel, portrait en buste, posé au bureau, faisant face à gauche, cigarette de tabagisme.jpg|jmpl|ka|150px|Albert Camus, penulis novel Sampar]] |
[[Berkas:Albert Camus, gagnant de prix Nobel, portrait en buste, posé au bureau, faisant face à gauche, cigarette de tabagisme.jpg|jmpl|ka|150px|Albert Camus, penulis novel ''Sampar'']] |
||
== Absurditas dalam Sampar == |
== Absurditas dalam Sampar == |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
Albert Camus tidak memberikan pengajaran [[moral]] dalam novel Sampar.<ref name="rujukan"/> Dengan jalan [[seni]] Camus melepaskan diri dari isu moral.<ref name="rujukan"/> Seni novel ini terutama terletak pada kemampuan Camus menyampaikan sesuatu yang absurd dengan cara yang tidak absurd.<ref name="rujukan"/> Dalam novel ini Camus sebenarnya lebih mengutamakan seni daripada filsafat.<ref name="rujukan"/> |
Albert Camus tidak memberikan pengajaran [[moral]] dalam novel Sampar.<ref name="rujukan"/> Dengan jalan [[seni]] Camus melepaskan diri dari isu moral.<ref name="rujukan"/> Seni novel ini terutama terletak pada kemampuan Camus menyampaikan sesuatu yang absurd dengan cara yang tidak absurd.<ref name="rujukan"/> Dalam novel ini Camus sebenarnya lebih mengutamakan seni daripada filsafat.<ref name="rujukan"/> |
||
= Rujukan = |
== Rujukan == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Revisi per 2 Oktober 2022 03.53
Pengarang | Albert Camus |
---|---|
Judul asli | La Peste |
Negara | Prancis |
Bahasa | Bahasa Prancis |
Genre | Novel filsafat |
Penerbit | Librairie Gallimard Alfred A. Knopf (US) |
Tanggal terbit | 1947 |
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | 1948 |
ISBN | ISBN N/A Invalid ISBN |
Sampar (Prancis: La Peste) adalah sebuah novel karangan Albert Camus yang terbit pada 1947.[1] La Peste artinya adalah penyakit sampar.[1] Sampar adalah penyakit menular yang terjadi pada hewan maupun manusia.[2] Novel ini menjadi novel Albert Camus yang paling populer karena dianggap paling mewakili pemikirannya.[1] Selain itu, Sampar juga menjadi novelnya yang paling laris dan membuatnya semakin terkenal dalam dunia sastra dan filsafat.[1] La Peste pula yang membuat Camus mendapat Penghargaan Nobel pada 1957.[1] Dalam bahasa Inggris novel La Peste dikenal dengan nama The Plague.[3]
Sekilas tentang Sampar
Cerita novel Sampar bisa dilihat sebagai usaha Albert Camus untuk menggambarkan suasana Prancis pada masa Nazi.[4] Penyakit sampar seperti perang yang menyerang manusia tanpa diketahui sebelumnya.[4] Latar novel ini adalah kota Oran.[4] Kota Oran terserang penyakit sampar yang sangat hebat dan memicu penyingkiran dan pengucilan.[4] Tokoh bernama Bernard Rieux menjadi tokoh pencerita dalam Sampar.[4] Dia adalah seorang dokter.[4] Wabah sampar membuat dokter tidak lagi menjadi penyembuh penyakit.[4] Dokter hanya bisa mendiagnosa dan memutuskan pengucilan orang yang terjangkit sampar.[4] Tokoh lain yang ada dalam novel ini dan menjadi lawan bicara Rieux adalah Tarrou.[4] Selain itu ada tokoh bernama Cottard yang mencerminkan watak egois dan licik.[4] Namun tiga karakter utama dalam novel Sampar adalah Pencerita, Kota dan Penyakit Sampar.[3] Pada dasarnya melalui novel Sampar ini Albert Camus ingin menunjukkan bahwa manusia akan mengeluarkan protesnya ketika berhadapan dengan kondisi-kondisi absudnya.[5]
Absurditas dalam Sampar
Dalam novel Sampar, absurditas digambarkan dengan berjangkitnya wabah sampar yang melanda kota Oran.[1] Tidak ada yang dapat menjelaskan ketenangan kota Oran tiba-tiba terusik dengan berjangkitnya sampar.[1] Tidak ada yang dapat menerangkan pula sebab penyakit sampar menjangkiti kota Oran.[1] Penyakit sampar datang secara mendadak dan membuat seluruh penduduk kota cemas.[1] Akan tetapi, penduduk kota seakan tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya dapat menerimanya saja.[1] Permasalahan menjadi absurd karena penyakit sampar bukanlah akibat dari suatu sebab.[1] Apalagi penyakit ini pun membunuh anak-anak yang tidak berdosa.[1] Penderitaan yang ada di dunia ini semakin tidak bisa dimengerti ketika korbannya adalah anak-anak kecil yang tidak bersalah.[1]
Sampar sebagai suatu karya seni
Albert Camus tidak memberikan pengajaran moral dalam novel Sampar.[1] Dengan jalan seni Camus melepaskan diri dari isu moral.[1] Seni novel ini terutama terletak pada kemampuan Camus menyampaikan sesuatu yang absurd dengan cara yang tidak absurd.[1] Dalam novel ini Camus sebenarnya lebih mengutamakan seni daripada filsafat.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Sindhunata dan A. Sudiarja (ed:Sastraprateja) (1982). Manusia Multi Dimensional. Jakarta: Gramedia. hlm. 15.
- ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 24 April 2014.
- ^ a b Conor Cruise O'Brien (1974). Camus. London: Wm. Collins Sons & Co. Ltd. hlm. 33-35. ISBN 0-00-632254-9.
- ^ a b c d e f g h i j Albert Camus(penerj. N.H. Dini) (1985). Sampar. Jakarta: Obor. hlm. v-vii.
- ^ Hary Susanto (2006). Sesudah Filsafat (kump. karangan). Yogyakarta: Kanisius. hlm. 311. ISBN 979-21-1381-9.