K. Adelaar The relevance of Salako for Proto-Malayic and for Old ... - Brill</ref> Leluhurnya, [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia Purba]] yang berasal dari [[Bahasa Proto-Austronesia|bahasa Austronesia Purba]], mulai terpecah setidaknya pada tahun 2000 SM akibat [[Suku bangsa Austronesia|orang-orang Austronesia]] menyebar dari pulau [[Taiwan]] ke selatan menuju [[Filipina]], [[Kalimantan]], [[Kepulauan Maluku|Maluku]], dan [[Sulawesi]].
K. Adelaar The relevance of Salako for Proto-Malayic and for Old ... - Brill</ref> Leluhurnya, [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia Purba]] yang berasal dari [[Bahasa Proto-Austronesia|bahasa Austronesia Purba]], mulai terpecah setidaknya pada tahun 2000 SM akibat [[Suku bangsa Austronesia|orang-orang Austronesia]] menyebar dari pulau [[Taiwan]] ke selatan menuju [[Filipina]], [[Kalimantan]], [[Kepulauan Maluku|Maluku]], dan [[Sulawesi]].
Bahasa Melayik Purba dituturkan di Kalimantan setidaknya pada tahun 1000 SM dan telah dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa leluhur semua [[Rumpun bahasa Melayik|dialek Melayu]] berikutnya. Ahli bahasa umumnya setuju bahwa tanah air [[rumpun bahasa Melayik]] ada di Kalimantan berdasarkan sebaran geografisnya di pedalaman, variasinya yang bukan disebabkan oleh [[kontak bahasa]], dan sifatnya yang kadang kala konservatif.<ref>{{harvnb|Andaya|2001|p=317}}</ref> Diduga kuat bahasa ini berasal dari pulau bagian barat [[Kalimantan]] dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru kepulauan [[Nusantara]]. Sekitar awal milenium pertama, penutur rumpun bahasa Melayik telah mendirikan permukiman di wilayah pesisir [[Vietnam]] Tengah-Selatan, [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaya]], [[Kalimantan]], [[Pulau Luzon|Luzon]], [[Sulawesi]], [[Kepulauan Maluku]], [[Kepulauan Riau]], [[Kepulauan Bangka Belitung]], dan [[Kepulauan Sunda|Kepulauan Jawa-Bali]] modern.<ref>{{harvnb|Andaya|2001|p=318}}</ref>
Bahasa Melayik Purba dituturkan di Kalimantan setidaknya pada tahun 1000 SM dan telah dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa leluhur semua [[Rumpun bahasa Melayik|dialek Melayu]] berikutnya. Ahli bahasa umumnya setuju bahwa tanah air [[rumpun bahasa Melayik]] ada di Kalimantan berdasarkan sebaran geografisnya di pedalaman, variasinya yang bukan disebabkan oleh [[kontak bahasa]], dan sifatnya yang kadang kala konservatif.<ref>{{harvnb|Andaya|2001|p=317}}</ref> Diduga kuat bahasa ini berasal dari pulau bagian barat [[Kalimantan]] dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru kepulauan [[Nusantara]]. Sekitar awal milenium pertama, penutur rumpun bahasa Melayik telah mendirikan permukiman di wilayah pesisir [[Vietnam]] Tengah-Selatan, [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaya]], [[Kalimantan]], [[Pulau Luzon|Luzon]], [[Sulawesi]], [[Kepulauan Maluku]], [[Kepulauan Riau]], [[Kepulauan Bangka Belitung]], dan [[Kepulauan Sunda|Kepulauan Jawa-Bali]] modern.<ref>{{harvnb|Andaya|2001|p=318}}</ref>
==Fonologi==
==Fonologi==
Revisi per 8 Oktober 2022 13.04
Artikel bermasalah
Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Bahasa Melayik Purba dituturkan di Kalimantan setidaknya pada tahun 1000 SM dan telah dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa leluhur semua dialek Melayu berikutnya. Ahli bahasa umumnya setuju bahwa tanah air rumpun bahasa Melayik ada di Kalimantan berdasarkan sebaran geografisnya di pedalaman, variasinya yang bukan disebabkan oleh kontak bahasa, dan sifatnya yang kadang kala konservatif.[3] Diduga kuat bahasa ini berasal dari pulau bagian barat Kalimantan dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru kepulauan Nusantara. Sekitar awal milenium pertama, penutur rumpun bahasa Melayik telah mendirikan permukiman di wilayah pesisir Vietnam Tengah-Selatan, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Luzon, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Jawa-Bali modern.[4]
Fonologi
Bahasa Melayik Purba mempunyai 19 konsonan dan 4 vokal.[5]
Leksem Melayik Purba sebagian besar bersuku kata dua, meskipun beberapa leksem mempunyai satu, tiga, atau empat suku kata. Leksem mempunyai struktur kata berikut:[5]