Lompat ke isi

Sumaryanto (akademisi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah parameter nama di infobox
Baris 1: Baris 1:
{{inuse}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]]</small>
|honorific-prefix = <small>[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]]</small>
|name = Sutrisna Wibawa
|name = Sumaryanto
|honorific-suffix =<small> [[Magister|M.Pd.]]</small>
|honorific-suffix =<small> [[Magister|M.Kes.]], AIFO.</small>
|image =
|image =
|imagesize = 250px
|imagesize = 250px

Revisi per 9 Oktober 2022 00.40

Sumaryanto
M.Kes., AIFO.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
Masa jabatan
22 Maret 2017 – 23 September 2020
Sebelum
Pendahulu
Margana (Plt.)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir1 Maret 1965 (umur 59)
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
KebangsaanIndonesia
AlmamaterIKIP Yogyakarta
Universitas Airlangga
Universitas Gadjah Mada
Profesidosen
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO. adalah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Dirinya menjadi rektor menggantikan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa setelah mengungguli Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan rekan satu fakultasnya, Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. AIFO. Sebelumnya, Sumaryanto merupakan wakil rektor dan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan di universitas yang sama.[1][2][3][4][5][6][7]

Tim pencari fakta Tragedi Kanjuruhan

Tahun 2022, Sumaryanto ditunjuk oleh Presiden Presiden Joko Widodo menjadi salah satu anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022.[8] Penunjukan ini tertuang dalam Kepres No. 19 Tahun 2022.[9]

Sebagai anggota tim pencari fakta, Sumaryanto dan tim bertugas mengeidentifikasi permasalahan untuk mencari solusi terbaik agar ke depannya tidak terulang lagi.[10] Dari kerja tim, Sumaryanto berharap ada "win-win solution" dan masyarakat Indonesia dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini.[10]

Pendidikan

Referensi

Lihat pula