Lompat ke isi

Ratu Tisha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18: Baris 18:
| notable_works =
| notable_works =
}}
}}
'''Ratu Tisha Destria''', S.Si. ({{lahirmati|[[Jakarta]]|30|12|1985}}) merupakan wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (sekjen) [[PSSI]].
'''Ratu Tisha Destria''', [[Sarjana Sains|S.Si]]. ({{lahirmati|[[Jakarta]]|30|12|1985}}) merupakan wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (sekjen) [[PSSI]].


Lahir dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani, Tisha menyelesaikan pendidikan sarjananya di [[Institut Teknologi Bandung]] jurusan Matematika. Sejak masih duduk di bangku sekolah sampai kemudian berkuliah, Tisha menggemari olahraga [[sepak bola]] bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer yang turut membangun serta membina tim dari dasar.
Lahir dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani, Tisha menyelesaikan pendidikan sarjananya di [[Institut Teknologi Bandung]] jurusan Matematika. Sejak masih duduk di bangku sekolah sampai kemudian berkuliah, Tisha menggemari olahraga [[sepak bola]] bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer yang turut membangun serta membina tim dari dasar.

Revisi per 9 Oktober 2022 22.56

Ratu Tisha
LahirRatu Tisha Destria
30 Desember 1985 (umur 38)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
Dikenal atasWanita pertama yang menjadi Sekjen PSSI
Orang tuaTubagus Adhe (ayah), Venia Maharani (ibu)

Ratu Tisha Destria, S.Si. (lahir 30 Desember 1985) merupakan wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (sekjen) PSSI.

Lahir dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani, Tisha menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung jurusan Matematika. Sejak masih duduk di bangku sekolah sampai kemudian berkuliah, Tisha menggemari olahraga sepak bola bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer yang turut membangun serta membina tim dari dasar.

Setelah lulus dari ITB tahun 2008, Tisha langsung menerima tawaran bekerja pada perusahaan jasa perminyakan Schlumberger.[1] Disini ia kemudian mendapat banyak tambahan ilmu, terutama dalam eksplorasi data dan konflik manajemen. Ia bahkan harus berpindah-pindah negara dari Kairo, Mesir, ke Houston, Amerika Serikat lalu ke London, Inggris dan Beijing Tiongkok. Oleh sebab itu, Tisha menguasai lima bahasa sekaligus.

Untuk menambah ilmu dan wawasan ia juga mengikuti beragam seminar sepak bola internasional yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark. Ia juga mendapat informasi tentang program FIFA Master yang disponsori FIFA. Berbekal portofolio dari kegiatan seminar yang dia ikuti, Tisha kemudian mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master. Dari 6.400 pendaftar, akhirnya hanya 28 orang yang diterima, termasuk Tisha. Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha berhak menyandang gelar Master of Art. Tisha lulus dengan hasil memuaskan menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.

Berbekal ilmu yang ia dapat selama di FIFA, Tisha lantas dipercaya untuk berperan dalam persepak-bolaan Indonesia yang salah satunya adalah menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016.[2] Sukses dari gelaran acara tesebut, Tisha lantas diangkat menjadi Sekretaris Jenderal PSSI periode 2017-2020.[3]

Tisha mengundurkan diri sebagai sekjen PSSI pada tanggal 13 April 2020.[4] Sepuluh bulan sebelumnya, Ia terpilih sebagai Wakil Presiden AFF.[5]

Referensi