Lompat ke isi

Rōmusha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Barisan Pekerdja.webm|jmpl|Film propaganda ''Barisan Pekerdja'' yang diproduksi oleh Jepang selama menjajah Indonesia.]]
[[Berkas:Barisan Pekerdja.webm|jmpl|Film propaganda ''Barisan Pekerdja'' yang diproduksi oleh Jepang selama menjajah Indonesia.]]
'''Kerja romusa''' adalah [[Kerja paksa|pekerja paksa]] yang dipekerjakan oleh [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] pada [[Indonesia: Era Jepang|masa pendudukan Jepang di Indonesia]] (yang dulunya '''''[[Hindia Belanda]]''''') pada saat itu. Pengerahan tenaga kerja ini disebut romusha yang awalnya didukung rakyat Indonesia. Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat secara sukarela demi upaya pembekalan terhadap kepentingan propaganda Jepang itu sendiri. Propaganda yang dilakukan Jepang untuk membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran.<ref>{{Cite web|title=romusa|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/romusa|website=KBBI Daring|language=id|access-date=}}</ref> Istilah ini diserap dari kata {{Nihongo|'''''rōmusha'''''|労務者|4='''''buruh, pekerja, kuli'''''}}, yang secara bahasa memiliki definisi orang yang memiliki kontrak kerja tertentu dan sebagian besar terlibat dalam pekerjaan manual.<ref>{{Cite web|title=労務者(ろうむしゃ)の意味 - goo国語辞書|url=https://dictionary.goo.ne.jp/word/%E5%8A%B4%E5%8B%99%E8%80%85/|website=goo辞書|language=ja|access-date=}}</ref> Akan tetapi, dalam bahasa Jepang saat ini, kata ''rōmusha'' sudah tidak digunakan dan diganti dengan kata {{Nihongo|'''''rōdōsha'''''|労働者|4='''''karyawan, pekerja'''''}}. Pada [[Indonesia: Era Jepang|masa penjajahan]] selama [[Perang Pasifik]], kerja romusa diperlakukan secara paksa dan kasar oleh Jepang. Kebanyakan romusa adalah petani, dan sejak Oktober 1943, pihak Jepang mewajibkan para petani untuk menjadi romusa.<ref>[http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah07.shtml "1940 to 1945: Perang Dunia II (the Second World War)"], diakses 30 Juli 2006</ref> Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta [[Asia Tenggara]]. Jumlah romusa tidak diketahui secara pasti—dengan perkiraan berkisar antara 4 hingga 10 juta orang.<ref>[http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-6196.html "The Japanese Occupation, 1942-45"], ''Country-data.com'', diakses 30 Juli 2006</ref>
'''Kerja romusa''' adalah [[Kerja paksa|pekerja paksa]] yang dipekerjakan oleh [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] pada [[Indonesia: Era Jepang|masa pendudukan Jepang di Indonesia]] (yang dulunya '''''[[Hindia Belanda]]''''') pada saat itu. Pengerahan tenaga kerja ini disebut romusha yang awalnya didukung rakyat Indonesia. Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat Indonesia secara sukarela demi upaya pembekalan terhadap kepentingan propaganda Jepang itu sendiri. Propaganda yang dilakukan Jepang untuk membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran.<ref>{{Cite web|title=romusa|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/romusa|website=KBBI Daring|language=id|access-date=}}</ref> Istilah ini diserap dari kata {{Nihongo|'''''rōmusha'''''|労務者|4='''''buruh, pekerja, kuli'''''}}, yang secara bahasa memiliki definisi orang yang memiliki kontrak kerja tertentu dan sebagian besar terlibat dalam pekerjaan manual.<ref>{{Cite web|title=労務者(ろうむしゃ)の意味 - goo国語辞書|url=https://dictionary.goo.ne.jp/word/%E5%8A%B4%E5%8B%99%E8%80%85/|website=goo辞書|language=ja|access-date=}}</ref> Akan tetapi, dalam bahasa Jepang saat ini, kata ''rōmusha'' sudah tidak digunakan dan diganti dengan kata {{Nihongo|'''''rōdōsha'''''|労働者|4='''''karyawan, pekerja'''''}}. Pada [[Indonesia: Era Jepang|masa penjajahan]] selama [[Perang Pasifik]], kerja romusa diperlakukan secara paksa dan kasar oleh Jepang. Kebanyakan romusa adalah petani, dan sejak Oktober 1943, pihak Jepang mewajibkan para petani untuk menjadi romusa.<ref>[http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah07.shtml "1940 to 1945: Perang Dunia II (the Second World War)"], diakses 30 Juli 2006</ref> Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta [[Asia Tenggara]]. Jumlah romusa tidak diketahui secara pasti—dengan perkiraan berkisar antara 4 hingga 10 juta orang.<ref>[http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-6196.html "The Japanese Occupation, 1942-45"], ''Country-data.com'', diakses 30 Juli 2006</ref>


== Dalam budaya populer ==
== Dalam budaya populer ==

Revisi per 14 Oktober 2022 03.32

Film propaganda Barisan Pekerdja yang diproduksi oleh Jepang selama menjajah Indonesia.

Kerja romusa adalah pekerja paksa yang dipekerjakan oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (yang dulunya Hindia Belanda) pada saat itu. Pengerahan tenaga kerja ini disebut romusha yang awalnya didukung rakyat Indonesia. Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat Indonesia secara sukarela demi upaya pembekalan terhadap kepentingan propaganda Jepang itu sendiri. Propaganda yang dilakukan Jepang untuk membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran.[1] Istilah ini diserap dari kata rōmusha (労務者, buruh, pekerja, kuli), yang secara bahasa memiliki definisi orang yang memiliki kontrak kerja tertentu dan sebagian besar terlibat dalam pekerjaan manual.[2] Akan tetapi, dalam bahasa Jepang saat ini, kata rōmusha sudah tidak digunakan dan diganti dengan kata rōdōsha (労働者, karyawan, pekerja). Pada masa penjajahan selama Perang Pasifik, kerja romusa diperlakukan secara paksa dan kasar oleh Jepang. Kebanyakan romusa adalah petani, dan sejak Oktober 1943, pihak Jepang mewajibkan para petani untuk menjadi romusa.[3] Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah romusa tidak diketahui secara pasti—dengan perkiraan berkisar antara 4 hingga 10 juta orang.[4]

Dalam budaya populer

  • Rōmusha adalah nama untuk sebuah film tahun 1973 arahan Sjumandjaya tentang masa penjajahan Jepang, tetapi tidak jadi diputar karena dilarang pemerintah Indonesia.[5]

Lihat pula

Referensi