Lompat ke isi

Ludruk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wic2020 (bicara | kontrib)
+gambar
Ali Munir (bicara | kontrib)
k lihat pula
Baris 15: Baris 15:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.surabaya.go.id/budaya.php?page=ludruk Ludruk]
* {{id}} [http://www.surabaya.go.id/budaya.php?page=ludruk Ludruk]

== Lihat pula ==
* [[Ludruk]]
* [[Wayang Golek]]
* [[Wayang Kulit]]
* [[Wayang Orang]]


{{budaya-stub}}
{{budaya-stub}}

Revisi per 4 Mei 2009 05.51

Berkas:Kartolo Ludruk.jpg
Kartolo, salah seorang pemain ludruk terkenal.
Tari Remo, diperagakan sebagai pembuka pementasan Ludruk

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc).

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerakan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.

Kartolo adalah seorang pelawak ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur. Beliau sudah lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Nama Kartolo dan suaranya yang khas, dengan banyolan yang lugu dan cerdas, dikenal hampir di seluruh Jawa Timur, bahkan hingga Jawa Tengah.

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

Pranala luar

Lihat pula