Lompat ke isi

Pohul pohul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k RaFaDa20631 memindahkan halaman Kue Pohulpohul ke Kue pohulpohul dengan menimpa pengalihan lama: nama masakan bukan nama diri
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Kris Simbolon memindahkan halaman Kue pohulpohul ke Pohul pohul: nama yang benar
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 21 Oktober 2022 19.05

Berkas:POHUL-POHUL.jpg
Kue Pohulpohul

Kue Pohulpohul atau Itak Pohulpohul adalah makanan ringan khas tradisional Batak yang berasal dari Tapanuli.

Bentuk dan Kandungannya

Bentuknya seperti kepalan jari tangan mirip Itak Gurgur karena alat cetaknya cukup serdahana yakni kepalan jari tangan. Itulah sebabnya disebut "pohulpohul" (kepalan).

Pohulpohul ada dua jenis namun bentuknya tetap sama, yakni yang mentah dan yang dikukus.

Kue pohulpohul ini mengandung gizi seperti:

  • karbohidrat,
  • protein,
  • vitamin B1, B2, B3, B6,
  • zat besi,
  • kalsium,
  • lemak,
  • omega 3,
  • serat

Filosofi

Pohulpohul sering menjadi buah tangan bagi pihak keluarga yang datang berkunjung dalam rangka pembicaraan adat, misalnya, membicarakan rencana perkawinan putra dan putri kedua belah pihak.

Tentu saja pohulpohul ini hanya oleh-oleh pendamping belaka dari oleh-oleh utama, yakni berupa makanan 'berat' yakni ikan mas.

Pohulpohul yang bentuknya mengikuti siluet kepalan tangan, yakni bekas jari-jari yang membentuk pohulpohul tersebut sehingga tepung beras sebagai bahan utamanya menjadi padat dan saling mengisi, merupakan perlambang dari bagaimana pembicaraan adat di antara kedua belah pihak (paranak dan parboru) berlangsung. Dalam proses yang diwarnai oleh dialog dan negosiasi tersebut, adakalanya terjadi saling lempar perkataan yang menusuk atau menyinggung perasaan. Namun seperti pada pohulpohul di mana tepung saling mengisi dan saling memadatkan diri, kiranya diharapkan demikianlah perkataan-perkataan yang bersiliweran dalam pembicaraan adat, saling mengisi dan saling memadatkan dengan tiada lain tujuannya adalah untuk menyempurnakan hajatan adat yg sedang dipersiapkan.

Referensi