Salihiyah: Perbedaan antara revisi
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Salihids" |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
| flag_s1 = |
| flag_s1 = |
||
}} |
}} |
||
{{Negara dan dinasti Arab bersejarah}} |
|||
'''Salīḥids''' ({{Lang-ar|بنو سليح}}), juga hanya dikenal sebagai '''Salīḥ''' atau oleh keluarga kerajaan mereka, '''Zokomid''' (dalam [[ Arab]] yang dikenal sebagai ''Ḍajaʿima'') adalah Arab dominan ''[[foederati]]'' dari [[Kekaisaran Bizantium]] pada abad ke-5. Mereka menggantikan [[Tanukhid]], yang dominan pada abad ke-4, dan pada gilirannya dikalahkan dan digantikan oleh [[Ghassanid]] pada awal abad ke-6. |
|||
Kaum Salihid awalnya terkonsentrasi di wilayah [[Lembah Sirhan]] dan [[Kegubernuran Balqa|Balqa]], tetapi menyebar hingga ke [[Suriah (wilayah)|Suriah]] bagian utara setelah memasuki dinas Kekaisaran Bizantium. Kaum Salihid dituduh memungut pajak dari [[Badui]] yang berusaha untuk tinggal di ''[[Limes Arabicus]]'' dan melindungi perbatasan Bizantium dari perampok Badui dari [[Semenanjung Arab]] dan [[Suriah] Gurun]]. |
|||
Para Salihid adalah orang Kristen yang bersemangat, dan setidaknya salah satu dari [[filar]] dan raja mereka, Dawud, membangun sebuah [[Biara#Kristen|biara Kristen]], Deir Dawud. |
|||
==Sumber== |
|||
Periode Salihid jauh lebih tidak jelas daripada periode Tanukhid sebelumnya (abad ke-4) dan periode Ghassanid kemudian (abad ke-6) karena kelangkaan sumber yang tersedia.{{sfn|Shahid|1989|p=233}} Satu-satunya sumber Yunani yang menyebutkan suku tersebut, yaitu keluarga kerajaan Zokomid, adalah [[Sozomen]] (w. ca. 450 CE); yang terakhir telah digambarkan sebagai "berharga untuk menulis sejarah "foederati" Arab pada abad keempat dan kelima", menurut sejarawan modern [[Irfan Shahîd]].<ref>Shahid, hal. 243.</ref> |
|||
Sumber-sumber Arab yang menjelaskan tentang Salihid juga sedikit, kecuali sejarawan Arab abad pertengahan [[Hisham ibn al-Kalbi]] (w. 819),{{sfn|Shahid|1989|p=233}} yang mendokumentasikan [ [silsilah]] dan beberapa sejarahnya dalam ''Jamharat al-Nasab''.<ref name="Shahid235">Shahid, hal. 235.</ref> Tidak seperti dokumentasinya tentang suku-suku Arab lainnya, Hisyam tidak menerima informasinya secara langsung dari suku Salihid, karena hanya sedikit jika ada yang tersisa di masa hidupnya; sebaliknya, sebagian besar informasinya berasal dari suku-suku yang pernah berinteraksi dengan kaum Shalihiyah, yaitu Ghassaniyah, [[Banu Kalb]] dan [[Kerajaan Jenis|Kinda]]].<ref>Shahid, hlm. 236.</ref> Ketika digabungkan dengan sumber Yunani lainnya, abad ke-6 [[Theophanes of Byzantium]], yang menyebutkan kebangkitan Ghassanid, catatan Hisham lebih dipercaya.<ref>Shahid, hlm. 243– 244.</ref> |
|||
Sebagian besar referensi lain untuk Salihid dalam sumber-sumber Arab berasal dari karya Hisyam.<ref name="Shahid235"/> Untuk kejatuhan Salihid, ''al-Muḥabbar'', yang ditulis oleh murid Hisyam [[Ibn Habib]], dianggap sebagai sumber yang paling penting,<ref>Shahid, hal 283.</ref> sedangkan ''Tarikh'' dari [[Ya'qubi]] dianggap "paling berharga untuk [[onomastik|onomastik]] dan [ [toponymy|toponymic]] presisi", menentukan "periode kejatuhan Salih" dan "istilah ''foedus''" antara penerus Ghassanid Salihid dan Bizantium.<ref name="Shahid285">Shahid, hal . 285.</ref> Karya-karya sejarawan abad ke-10 [[Hamza al-Isfahani]] juga memberikan kontribusi detail untuk rekonstruksi kejatuhan Salihid.<ref name="Shahid285"/> |
|||
== Silsilah == |
|||
Silsilah Salihid sangat tidak jelas, meskipun konsensus ilmiah menyatakan bahwa mereka pada akhirnya berasal dari kelompok suku [[Quda'a]].<ref name="Shahid244">Shahid, hal. 244.</ref> Suku Quda'a telah menetap di [[Keuskupan Timur|Oriens]] (Suriah Bizantium) dan Arabia utara sejak zaman kuno.<ref name="Shahid244"/> Dalam sumber-sumber Arab , Salihid mengacu pada suku, sedangkan Daja'ima mengacu pada rumah tangga kerajaan suku selama pemerintahan Bizantium.<ref name="Shahid244"/> Seperti yang didokumentasikan dalam ''Jamharat al-Nasab'', hubungan silsilah Salihid ke Quda'a adalah sebagai berikut: Salīḥ ibn ulwān ibn Imran ibn Ilḥafī ibn Quḍāʿa.<ref name="Shahid244n57">Shahid, hal. 244, n. 57.</ref> Nama asli Salīḥ, senama suku dan [[nenek moyang]], adalah Amr.<ref name="Shahid253">Shahid, hal. 253.</ref> Pendiri rumah tangga Zokomid (Ḍajaʿima) adalah uʿjum ibn Saʾd ibn Salīḥ.<ref name="Shahid244n57"/> |
|||
==Sejarah== |
|||
===Asal === |
|||
Menurut sumber-sumber Arab abad pertengahan, sebelum mereka masuk ke Oriens, Salihid telah didirikan di [[Semenanjung Arab]] utara.<ref name="Shahid246">Shahid, hlm. 246.</ref> Sejarawan Arab abad pertengahan [[Umar ibn Shabba]] melaporkan bahwa pada awal abad ke-3, kaum Salihiyah telah bersekutu dengan [[Kekaisaran Palmyren]] dan menetap oleh yang terakhir di ''manāẓir al -Shām'' (menara pengawas ''Limes Arabicus'', perbatasan Bizantium–Arab) antara [[Balqa (wilayah)|Balqa]] ([[Transyordania (wilayah)|Transyordan]]] dan [[Huwwarin] ]].<ref name="Shahid249">Shahid, hal. 249.</ref> Sebagian besar sumber menunjukkan migrasi asli dari [[Wadi Sirhan]], sebuah lembah yang ujung utaranya membuka ke provinsi Bizantium [[Arabia Petraea]].<ref name="Shahid247">Shahid, p . 247.</ref> Lembah ini juga merupakan rumah bagi kerabat Quda'a Salihid, Banu Kalb, sehingga lebih masuk akal bahwa Salihid memasuki Oriens dari Wadi Sirhan.<ref name="Shahid247"/> |
|||
Pemukiman pertama kaum Salihiyah di "Limes Arabicus" dan basis kekuatan utama mereka kemungkinan besar berada di provinsi Arabia, [[Palaestina Salutaris]] dan [[Phoenice (provinsi Romawi)|Phoenice Libanensis]], semuanya terletak di selatan [[Levant]].<ref name="Shahid251">Shahid, hal. 251.</ref> Menurut Shahid, ini adalah wilayah alami di mana suku yang memasuki wilayah Bizantium dari Wadi Sirhan akan menetap; apalagi, ini adalah wilayah di mana ''foederati'' paling dibutuhkan oleh Bizantium pada abad ke-5 karena perdamaian dengan [[Kekaisaran Sasania]] hanya menyisakan Semenanjung Arab sebagai sumber yang paling mungkin untuk kekuatan musuh ke kekaisaran. .<ref name="Shahid251"/> |
|||
===Kebangkitan=== |
|||
Periode yang tepat di mana Salihid, atau lebih khusus, rumah penguasa Zokomid mereka, mendominasi "foederati" Arab dari Kekaisaran Bizantium tidak dapat dipastikan.<ref name="Shahid253"/> Menurut sejarawan Warwick Ball, Salihid menjadi sekutu Arab utama Bizantium pada akhir abad ke-4 setelah kejatuhan Tanukhid, yang kekuatan dan dukungannya memburuk terutama sebagai akibat dari pemberontakan yang gagal pada tahun 383.<ref name="Ball108">Ball, hlm. 108.</ref> Jelas bahwa masa kejayaan mereka adalah antara pemerintahan kaisar [[Arcadius]] (395–408) dan [[Anastasius I Dicorus|Anastasius]] (489–518).<ref name="Shahid253 "/> Pendiri rumah tangga Zokomid, Zokomos, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai amāṭa dan dijuluki ''Ḍujʿum'' (yang perkasa) sudah menjadi tokoh suku yang kuat sebelum mengabdi pada Byzantium.<ref name="Shahid254">Shahid, p. 254.</ref> Sozomen menunjukkan bahwa Zokomos menjadi [[filar]] di bawah Bizantium dan masuk Kristen bersama dengan "semua rakyatnya" setelah "seorang biksu dari selebritas besar" menubuatkan kelahiran putranya dengan syarat memeluk iman Kristen.<ref>Shahid, hlm. 253.–254.</ref> |
|||
Zokomos melahirkan dua putra, 'Amr dan 'Awf.<ref name="Shahid254"/> Yang pertama mungkin adalah putra yang dinubuatkan di atas karena namanya menandakan pertanda baik.<ref name="Shahid254"/> Putra ini mendirikan cabang keluarga Zokomid yang kurang penting dan menurut spekulasi Shahid, mungkin telah mendirikan biara Dayr 'Amr di utara Yerusalem, yang saat ini merupakan wilayah Kristen yang dikenal dengan nama yang sama.<ref name="Shahid255">Shahid , p. 255.</ref> 'Amr melahirkan Mundhir, yang tidak diketahui apa-apa selain namanya.<ref name="Shahid255"/> 'Awf memiliki seorang putra bernama 'Amr, yang memperanakkan Habāla, Habūla (mungkin orang yang sama ) dan awthara.<ref name="Shahid257">Shahid, hal. 257.</ref> Tidak ada yang diketahui tentang putra dan cucu 'Awf.<ref name="Shahid257"/> Namun, keturunan dari cucu Mundhir dan 'Amr ibn 'Awf telah didokumentasikan dalam berbagai tingkatan. Mereka adalah generasi terakhir dari filum Zokomid/Salihid.<ref name="Shahid257"/> Putra Habala/Habula, Dawud, adalah filum dan raja Salihid yang paling terkenal, sebagian besar karena biografi singkatnya dalam ''Jamharat al- Nasab''. Yang terakhir mengatakan tentang Dawud sebagai berikut: |
|||
<blockquote>Dan dia adalah seorang raja yang biasa terlibat dalam ekspedisi perampokan. Kemudian dia menjadi seorang Kristen, bertobat, membenci pertumpahan darah, dan mengikuti kehidupan religius. Dia membangun sebuah biara dan biasa membawa air dan lesung di punggungnya, mengatakan 'Saya tidak ingin ada yang membantu saya,' dan pakaiannya menjadi basah, dan dia dijuluki 'al-Lathiq', 'the basah kuyup.' Ketika dia menolak pertumpahan darah dan pembunuhan, posisinya melemah dan dia menjadi target penyerangan sampai dia dibunuh oleh Thaʿlaba ibn mir al-Akbar dan Muʿawiya ibn ujayr. — ''Jamharat al-Nasab'' oleh [[Hisham ibn al-Kalbi]]</blockquote> |
|||
Menurut Shahid, pernyataan ''Jamharat'' bahwa Dawud masuk Kristen "pasti salah" karena Zokomid sudah menjadi Kristen sejak zaman Zokomos sekitar 400 M.<ref name="Shahid258">Shahid, p. 258.</ref> Namun, pernyataan tentang kesalehan baru Dawud "benar dan tidak dapat dilihat dengan kecurigaan".<ref name="Shahid258"/> Nama Dawud, yang merupakan bahasa Arab untuk "[[David]]", adalah unik di antara para Salihid, dan para pendahulu dan penerus Tanukhid dan Ghassanid mereka, masing-masing, dalam hal itu alkitabiah dan bukan Arab.<ref name="Shahid258"/> Ini menunjukkan bahwa Dawud atau ayahnya jelas terikat pada tradisi alkitabiah atau orang Israel raja Daud khususnya.<ref name="Shahid258"/> Dawud adalah pembangun sebuah biara dengan namanya, Dayr Dawud, di Suriah utara, antara [[Resafa]] dan [[Ithriya]].<ref>Shahid, p. 262.</ref> Sebelum menjadi raja dan filum Salihid, Dawud dianggap sebagai ''jarrār'' (panglima seribu [pejuang]) atau [[chiliarch]],<ref name="Shahid258"/> menurut kepada murid Hisyam [[Ibn Habib]].<ref>Shahid, hal. 258, n. 123.</ref> |
|||
Sebagaimana ditunjukkan dalam "Jamharat" dan dalam sebuah syair puisi yang disusun oleh putri anonim Dawud, Dawud dibunuh oleh Tha'laba ibn 'Amir dan Mu'awiya ibn Hujayr, kepala suku dari saudara-saudara suku Banu Kalb dan Banu Namir ibn Wabara , masing-masing.<ref name="Shahid260">Shahid, hal. 160.</ref> Menurut Shahid, jelas bahwa pembunuh Dawud berasal dari suku-suku sekutu yang berusaha melemahkan kaum Salihid yang dominan.<ref name="Shahid260"/> Dari ayat putri Dawud, terlihat juga bahwa pertempuran itu terjadi antara [[Ashteroth Karnaim|al-Qurnatayn]] (modern [[al-Shaykh Saad]]) di [[Hawran]] dan Gunung Harib di [[Dataran Tinggi Golan]].<ref name="Shahid260"/> Kematian Dawud, tanpa keturunan yang tercatat, merupakan kontributor utama kejatuhan akhir Salihid.<ref>Shahid, hal. 261.</ref> Selanjutnya, penggabungan Kaisar [[Leo I the Thracian]] dari kontingen Salihid besar dalam ekspedisinya melawan [[Vandal]] di [[Afrika Utara]] secara signifikan melemahkan kekuatan Salihid karena kontingen adalah [[Pertempuran Cap Bon (468)|dimusnahkan dalam pertempuran]].<ref name="Ball108"/> |
|||
Sepupu atau saudara laki-laki Dawud, Ziyad, mungkin menggantikan Dawud sebagai filosof ketika yang terakhir mengambil kehidupan religius atau meninggal.<ref name="Shahid265"/> Dia juga seorang ''jarrar'', menurut Ibn Habib, dan berpartisipasi dalam [[pertempuran al-Baradān]], yang kemungkinan besar adalah mata air di gurun Samawah yang luas antara Suriah dan Irak selatan.<ref>Shahid, hlm. 262–263.</ref> Setelah sukses awal selama pertempuran, pertempuran itu menguntungkan suku Kinda lawan yang dipimpin oleh Akil al-Murar Hujr, dan Ziyad dibunuh.<ref>Shahid, hal. 263.</ref> Shahid menegaskan bahwa bukan Akil al-Murar Hujr, yang tampaknya meninggal pada awal atau pertengahan abad ke-5, tetapi cicitnya Hujr ibn Harits, yang dikatakan oleh sumber-sumber Bizantium telah menyerang ' 'Limes Arabicus'', dan mungkin para penjaga Salihid di perbatasan itu, sekitar tahun 500.<ref>Shahid, hal. 264.</ref> |
|||
===Jatuh ke Ghassanid=== |
|||
Zokomid lainnya, Sabīṭ ibn al-Mundhir, menjabat sebagai ''jābī'' (pemungut pajak), yang bertugas mengumpulkan pajak dari suku-suku Arab di Oriens atas nama otoritas Bizantium.<ref name="Shahid256">Shahid, hal. . 256.</ref> Dia mungkin telah didelegasikan wewenang ini oleh Raja Dawud. Hal ini penting, menurut Shahid, karena menyoroti "fungsi filum Arab Bizantium: mereka tidak hanya berperang tetapi juga mengumpulkan pajak untuk kekaisaran dari sesama orang Arab".<ref name="Shahid256"/> Sabit dibunuh oleh kepala suku Ghassanid yang tuli dan bermata satu, Jidʿ ibn Amr, ketika Sabit berusaha mengumpulkan pajak dari Ghassanid.<ref name="Shahid255">Shahid, hlm. 255.</ref> Tindakan ini memicu perang Salihid–Ghassanid yang berakhir dengan kemenangan Ghassanid dan supremasi mereka selanjutnya atas suku federasi Arab Byzantium.<ref name="Shahid255"/> Ghassanid telah melintasi ''Limes Arabicus '' sekitar 490 dan diwajibkan untuk membayar upeti kepada wali Salihid dari ''Limes''.<ref>Shahid, hlm. 282–283.</ref> Ketentuan upeti Ghassaniyah, menurut Ibn Habib , satu dinar, satu setengah dinar, dan dua dinar, untuk setiap suku Ghassanid, tergantung pada status mereka.<ref>Shahid, hal. 288.</ref> |
|||
Pembunuhan Dawud, Ziyad dan Sabit, penurunan kekuatan Salihid setelah kampanye Vandalisme 468, dan serangan oleh Kindites dan Ghassanid yang kuat di Arabia menjelang akhir abad ke-5, semuanya menyebabkan status Salihid melemah hingga 502, ketika Ghassaniyah secara resmi menjadi federasi Arab yang dominan di Byzantium.<ref name="Shahid537">Shahid, hal. 537.</ref> Setelah itu, Shahid menunjukkan bahwa Salihid terus beroperasi, tetapi diturunkan.<ref>Shahid, hal. 301.</ref> Antara 502 dan 529, mereka kemungkinan besar merupakan salah satu dari banyak ''foederati'' Arab dan langsung menjawab ''[[dux]]'' (gubernur) provinsi mereka atau ''[[magister militum per Orientem]]'' (komandan pasukan lapangan Oriens).<ref name="Shahid302">Shahid, hal. 302.</ref> Periode waktu ini mungkin merupakan ''[[floruit]]'' ārith ibn Mandala, filum Zokomid terakhir, menurut tabel silsilah ''Jamharat''{{'}}. <ref name="Shahid265">Shahid, hal. 265.</ref> Menurut [[Ibn Duraid|Ibn Durayd]], penyair [[Tayy]]id [[Amir ibn Juwayn]] mengatakan dalam sebuah puisi bahwa Harith ibn Mandala melakukan ekspedisi penyerangan, kemungkinan atas nama Bizantium, melawan suku Arab, mungkin [[Banu Asad]], dan tidak pernah kembali.<ref name="Shahid265"/> |
|||
Ketika Ghassaniyah di bawah raja mereka [[Jabalah IV ibn al-Harith|Jabala ibn al-Ḥarith]] dijadikan filum tertinggi atas semua suku federasi Arab, Salihid menjadi bawahan Ghassanid, meskipun ketegangan dan kemungkinan bentrokan tampaknya bertahan antara mereka.<ref name="Shahid302"/> Pada tahun 580, hubungan antara Ghassanid dan Bizantium menjadi sangat penuh, dan otoritas atas suku-suku federasi Arab kembali didesentralisasi.<ref name="Shahid537"/> Salihid mungkin telah merdeka Ghassanid sebagai akibatnya, dan salah satu filum mereka berpartisipasi dalam pengepungan Bizantium [[Mardin]] pada tahun 586.<ref name="Shahid537"/> |
|||
===Sisa-sisa di era Islam=== |
|||
Tidak ada yang terdengar tentang Salihid sampai [[penaklukan Muslim atas Levant]] pada tahun 630-an ketika mereka berperang bersama suku-suku federasi Kristen Arab lainnya melawan orang-orang Arab Muslim.<ref name="Shahid304">Shahid, hlm. 304.</ref> Di [[Dumat al-Jandal]] di Arabia utara, Salihid, Kalbid, Tanukhid dan Ghassanid, dikalahkan oleh komandan Muslim [[Iyad ibn Ghanm]].<ref name="Shahid304" /> Kemudian, aliansi Kristen Arab yang sama, didukung oleh [[Lakhmid]] dan [[Banu Judham]] dikalahkan oleh jenderal Muslim [[Khalid ibn al-Walid]] di Ziza di Transyordan.<ref name= "Shahid304"/> Kaum Salihid muncul lagi bersama Tanukhid pada tahun 638, kali ini di ''ḥādir'' (perkemahan militer) [[Qinnasrin]]; pada waktu itu, jendral Muslim [[Abu Ubaidah ibn al-Jarrah]] meminta para anggota ''ḥādir'' untuk masuk [[Islam]], tetapi Salihid Kristen Ortodoks menolak.<ref name="Shahid304" /> |
|||
Para Salihid kemungkinan tersebar di seluruh [[Bilad al-Sham]] (Suriah Islam) dan [[Irak]] dan klan mereka mungkin telah bergabung dengan suku-suku lain.<ref name="Shahid538">Shahid, hal. 538.</ref> Hanya satu Salihid, seorang Usamah bin Zayd al-Sal tertentu, yang menjadi terkenal selama era Islam.<ref name="Shahid538"/> Dia melayani para khalifah [[Khalifah Umayyah|Umayyah]] [[al -Walid I]] dan [[Sulaiman ibn Abd al-Malik]] sebagai pengawas mereka dari ''[[kharaj]]'' (pajak tanah) di Mesir dan [[Yazid II]] dan [[Hisham ibn Abd al -Malik]] sebagai "[[katib|kātib]]'' "juru tulis" mereka.<ref name="Shahid982">Shahid, encyc., hal. 982.</ref> Jika tidak, Kekristenan Salihid yang setia membuat mereka terisolasi di era Islam, tidak seperti Tanukhid dan Ghassaniyah, yang anggota dan klannya terus berkembang.<ref name="Shahid982"/> |
|||
Menurut berbagai ahli geografi era [[Abbasid Caliphate|Abbasid]]], anggota Shalih ditemukan tinggal di dekat [[Kufah]] bersama sekutu [[Tayy]]id mereka, dan di dekat [[Latakia]].<ref name= "Shahid304"/> [[Al-Bakri]], yang menyimpan catatan Ibn Shabba tentang Salihid, melaporkan bahwa keturunan Shalihid masih mendiami al-Balqa dan Huwwarin pada saat Ibn Shabba menulis karyanya pada tahun 876.<ref name= "Shahid249"/> |
|||
===Era modern=== |
|||
Di zaman modern [[Yordania]] (al-Balqa), keberadaan Salihi kuno dibuktikan di berbagai tempat: desa al-Salīḥī sekitar 20 kilometer barat laut [[Amman]], mata air Ayn al-Salīḥī dan mata air Ayn al-Sal. Lembah Wādī al-Sal. Selain itu, di sekitar tempat-tempat ini hidup suku al-Salīḥāt (Sleiḥat); Shahid menegaskan bahwa yang terakhir adalah "hampir pasti, karena kelangkaan nama, keturunan Salid kuno".<ref name="Shahid982"/> |
|||
== Referensi == |
|||
=== Kutipan === |
|||
{{Reflist|20em}} |
|||
=== Sumber === |
|||
{{refbegin}} |
|||
* {{cite book |first = Warwick |last = Ball |title = Rome in the East: The Transformation of an Empire |year = 2016 |publisher=Routledge |edition = 2nd |ISBN = 978-1-317-29635-5 }} |
|||
* {{cite book |last1 = Shahid |first1 = Irfan |title = Byzantium and the Arabs in the Fifth Century |year = 1989 |publisher = Dumbarton Oaks Trustees for Harvard University |location = Washington, D.C. |ISBN = 0-88402-152-1 |url = https://books.google.com/books?id=6oYCfWor5AIC&pg=PA245 }} |
|||
* {{cite encyclopedia |article = Salīḥ |last = Shahid |first = Irfan |editor1= Bosworth, C. E. |editor2=van Donzel, E. |editor3=Heinrichs, W. P. |editor4=Lecomte, G. |encyclopedia = The Encyclopedia of Islam |edition=New |volume=VIII, Ned–Sam |publisher = Brill |location = Leiden and New York |year = 1995 |ISBN = 90-04-09834-8 |pages = 981–982 }} |
|||
{{refend}} |
|||
[[Kategori:Sejarah Yordania]] |
[[Kategori:Sejarah Yordania]] |
Revisi per 22 Oktober 2022 06.40
Salihiyah سليح | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
abad ke-4–abad ke-6 Masehi | |||||||||
Status | Konfederasi suku, Foederati dari Kekaisaran Bizantium | ||||||||
Agama | kristiani | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | abad ke-4 | ||||||||
• Dibubarkan | abad ke-6 Masehi | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | |||||||||
Templat:Negara dan dinasti Arab bersejarah Salīḥids (bahasa Arab: بنو سليح), juga hanya dikenal sebagai Salīḥ atau oleh keluarga kerajaan mereka, Zokomid (dalam Arab yang dikenal sebagai Ḍajaʿima) adalah Arab dominan foederati dari Kekaisaran Bizantium pada abad ke-5. Mereka menggantikan Tanukhid, yang dominan pada abad ke-4, dan pada gilirannya dikalahkan dan digantikan oleh Ghassanid pada awal abad ke-6.
Kaum Salihid awalnya terkonsentrasi di wilayah Lembah Sirhan dan Balqa, tetapi menyebar hingga ke Suriah bagian utara setelah memasuki dinas Kekaisaran Bizantium. Kaum Salihid dituduh memungut pajak dari Badui yang berusaha untuk tinggal di Limes Arabicus dan melindungi perbatasan Bizantium dari perampok Badui dari Semenanjung Arab dan [[Suriah] Gurun]].
Para Salihid adalah orang Kristen yang bersemangat, dan setidaknya salah satu dari filar dan raja mereka, Dawud, membangun sebuah biara Kristen, Deir Dawud.
Sumber
Periode Salihid jauh lebih tidak jelas daripada periode Tanukhid sebelumnya (abad ke-4) dan periode Ghassanid kemudian (abad ke-6) karena kelangkaan sumber yang tersedia.[1] Satu-satunya sumber Yunani yang menyebutkan suku tersebut, yaitu keluarga kerajaan Zokomid, adalah Sozomen (w. ca. 450 CE); yang terakhir telah digambarkan sebagai "berharga untuk menulis sejarah "foederati" Arab pada abad keempat dan kelima", menurut sejarawan modern Irfan Shahîd.[2]
Sumber-sumber Arab yang menjelaskan tentang Salihid juga sedikit, kecuali sejarawan Arab abad pertengahan Hisham ibn al-Kalbi (w. 819),[1] yang mendokumentasikan [ [silsilah]] dan beberapa sejarahnya dalam Jamharat al-Nasab.[3] Tidak seperti dokumentasinya tentang suku-suku Arab lainnya, Hisyam tidak menerima informasinya secara langsung dari suku Salihid, karena hanya sedikit jika ada yang tersisa di masa hidupnya; sebaliknya, sebagian besar informasinya berasal dari suku-suku yang pernah berinteraksi dengan kaum Shalihiyah, yaitu Ghassaniyah, Banu Kalb dan Kinda].[4] Ketika digabungkan dengan sumber Yunani lainnya, abad ke-6 Theophanes of Byzantium, yang menyebutkan kebangkitan Ghassanid, catatan Hisham lebih dipercaya.[5]
Sebagian besar referensi lain untuk Salihid dalam sumber-sumber Arab berasal dari karya Hisyam.[3] Untuk kejatuhan Salihid, al-Muḥabbar, yang ditulis oleh murid Hisyam Ibn Habib, dianggap sebagai sumber yang paling penting,[6] sedangkan Tarikh dari Ya'qubi dianggap "paling berharga untuk onomastik dan [ [toponymy|toponymic]] presisi", menentukan "periode kejatuhan Salih" dan "istilah foedus" antara penerus Ghassanid Salihid dan Bizantium.[7] Karya-karya sejarawan abad ke-10 Hamza al-Isfahani juga memberikan kontribusi detail untuk rekonstruksi kejatuhan Salihid.[7]
Silsilah
Silsilah Salihid sangat tidak jelas, meskipun konsensus ilmiah menyatakan bahwa mereka pada akhirnya berasal dari kelompok suku Quda'a.[8] Suku Quda'a telah menetap di Oriens (Suriah Bizantium) dan Arabia utara sejak zaman kuno.[8] Dalam sumber-sumber Arab , Salihid mengacu pada suku, sedangkan Daja'ima mengacu pada rumah tangga kerajaan suku selama pemerintahan Bizantium.[8] Seperti yang didokumentasikan dalam Jamharat al-Nasab, hubungan silsilah Salihid ke Quda'a adalah sebagai berikut: Salīḥ ibn ulwān ibn Imran ibn Ilḥafī ibn Quḍāʿa.[9] Nama asli Salīḥ, senama suku dan nenek moyang, adalah Amr.[10] Pendiri rumah tangga Zokomid (Ḍajaʿima) adalah uʿjum ibn Saʾd ibn Salīḥ.[9]
Sejarah
Asal
Menurut sumber-sumber Arab abad pertengahan, sebelum mereka masuk ke Oriens, Salihid telah didirikan di Semenanjung Arab utara.[11] Sejarawan Arab abad pertengahan Umar ibn Shabba melaporkan bahwa pada awal abad ke-3, kaum Salihiyah telah bersekutu dengan Kekaisaran Palmyren dan menetap oleh yang terakhir di manāẓir al -Shām (menara pengawas Limes Arabicus, perbatasan Bizantium–Arab) antara Balqa (Transyordan] dan [[Huwwarin] ]].[12] Sebagian besar sumber menunjukkan migrasi asli dari Wadi Sirhan, sebuah lembah yang ujung utaranya membuka ke provinsi Bizantium Arabia Petraea.[13] Lembah ini juga merupakan rumah bagi kerabat Quda'a Salihid, Banu Kalb, sehingga lebih masuk akal bahwa Salihid memasuki Oriens dari Wadi Sirhan.[13]
Pemukiman pertama kaum Salihiyah di "Limes Arabicus" dan basis kekuatan utama mereka kemungkinan besar berada di provinsi Arabia, Palaestina Salutaris dan Phoenice Libanensis, semuanya terletak di selatan Levant.[14] Menurut Shahid, ini adalah wilayah alami di mana suku yang memasuki wilayah Bizantium dari Wadi Sirhan akan menetap; apalagi, ini adalah wilayah di mana foederati paling dibutuhkan oleh Bizantium pada abad ke-5 karena perdamaian dengan Kekaisaran Sasania hanya menyisakan Semenanjung Arab sebagai sumber yang paling mungkin untuk kekuatan musuh ke kekaisaran. .[14]
Kebangkitan
Periode yang tepat di mana Salihid, atau lebih khusus, rumah penguasa Zokomid mereka, mendominasi "foederati" Arab dari Kekaisaran Bizantium tidak dapat dipastikan.[10] Menurut sejarawan Warwick Ball, Salihid menjadi sekutu Arab utama Bizantium pada akhir abad ke-4 setelah kejatuhan Tanukhid, yang kekuatan dan dukungannya memburuk terutama sebagai akibat dari pemberontakan yang gagal pada tahun 383.[15] Jelas bahwa masa kejayaan mereka adalah antara pemerintahan kaisar Arcadius (395–408) dan Anastasius (489–518).[10] Pendiri rumah tangga Zokomid, Zokomos, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai amāṭa dan dijuluki Ḍujʿum (yang perkasa) sudah menjadi tokoh suku yang kuat sebelum mengabdi pada Byzantium.[16] Sozomen menunjukkan bahwa Zokomos menjadi filar di bawah Bizantium dan masuk Kristen bersama dengan "semua rakyatnya" setelah "seorang biksu dari selebritas besar" menubuatkan kelahiran putranya dengan syarat memeluk iman Kristen.[17]
Zokomos melahirkan dua putra, 'Amr dan 'Awf.[16] Yang pertama mungkin adalah putra yang dinubuatkan di atas karena namanya menandakan pertanda baik.[16] Putra ini mendirikan cabang keluarga Zokomid yang kurang penting dan menurut spekulasi Shahid, mungkin telah mendirikan biara Dayr 'Amr di utara Yerusalem, yang saat ini merupakan wilayah Kristen yang dikenal dengan nama yang sama.[18] 'Amr melahirkan Mundhir, yang tidak diketahui apa-apa selain namanya.[18] 'Awf memiliki seorang putra bernama 'Amr, yang memperanakkan Habāla, Habūla (mungkin orang yang sama ) dan awthara.[19] Tidak ada yang diketahui tentang putra dan cucu 'Awf.[19] Namun, keturunan dari cucu Mundhir dan 'Amr ibn 'Awf telah didokumentasikan dalam berbagai tingkatan. Mereka adalah generasi terakhir dari filum Zokomid/Salihid.[19] Putra Habala/Habula, Dawud, adalah filum dan raja Salihid yang paling terkenal, sebagian besar karena biografi singkatnya dalam Jamharat al- Nasab. Yang terakhir mengatakan tentang Dawud sebagai berikut:
Dan dia adalah seorang raja yang biasa terlibat dalam ekspedisi perampokan. Kemudian dia menjadi seorang Kristen, bertobat, membenci pertumpahan darah, dan mengikuti kehidupan religius. Dia membangun sebuah biara dan biasa membawa air dan lesung di punggungnya, mengatakan 'Saya tidak ingin ada yang membantu saya,' dan pakaiannya menjadi basah, dan dia dijuluki 'al-Lathiq', 'the basah kuyup.' Ketika dia menolak pertumpahan darah dan pembunuhan, posisinya melemah dan dia menjadi target penyerangan sampai dia dibunuh oleh Thaʿlaba ibn mir al-Akbar dan Muʿawiya ibn ujayr. — Jamharat al-Nasab oleh Hisham ibn al-Kalbi
Menurut Shahid, pernyataan Jamharat bahwa Dawud masuk Kristen "pasti salah" karena Zokomid sudah menjadi Kristen sejak zaman Zokomos sekitar 400 M.[20] Namun, pernyataan tentang kesalehan baru Dawud "benar dan tidak dapat dilihat dengan kecurigaan".[20] Nama Dawud, yang merupakan bahasa Arab untuk "David", adalah unik di antara para Salihid, dan para pendahulu dan penerus Tanukhid dan Ghassanid mereka, masing-masing, dalam hal itu alkitabiah dan bukan Arab.[20] Ini menunjukkan bahwa Dawud atau ayahnya jelas terikat pada tradisi alkitabiah atau orang Israel raja Daud khususnya.[20] Dawud adalah pembangun sebuah biara dengan namanya, Dayr Dawud, di Suriah utara, antara Resafa dan Ithriya.[21] Sebelum menjadi raja dan filum Salihid, Dawud dianggap sebagai jarrār (panglima seribu [pejuang]) atau chiliarch,[20] menurut kepada murid Hisyam Ibn Habib.[22]
Sebagaimana ditunjukkan dalam "Jamharat" dan dalam sebuah syair puisi yang disusun oleh putri anonim Dawud, Dawud dibunuh oleh Tha'laba ibn 'Amir dan Mu'awiya ibn Hujayr, kepala suku dari saudara-saudara suku Banu Kalb dan Banu Namir ibn Wabara , masing-masing.[23] Menurut Shahid, jelas bahwa pembunuh Dawud berasal dari suku-suku sekutu yang berusaha melemahkan kaum Salihid yang dominan.[23] Dari ayat putri Dawud, terlihat juga bahwa pertempuran itu terjadi antara al-Qurnatayn (modern al-Shaykh Saad) di Hawran dan Gunung Harib di Dataran Tinggi Golan.[23] Kematian Dawud, tanpa keturunan yang tercatat, merupakan kontributor utama kejatuhan akhir Salihid.[24] Selanjutnya, penggabungan Kaisar Leo I the Thracian dari kontingen Salihid besar dalam ekspedisinya melawan Vandal di Afrika Utara secara signifikan melemahkan kekuatan Salihid karena kontingen adalah dimusnahkan dalam pertempuran.[15]
Sepupu atau saudara laki-laki Dawud, Ziyad, mungkin menggantikan Dawud sebagai filosof ketika yang terakhir mengambil kehidupan religius atau meninggal.[25] Dia juga seorang jarrar, menurut Ibn Habib, dan berpartisipasi dalam pertempuran al-Baradān, yang kemungkinan besar adalah mata air di gurun Samawah yang luas antara Suriah dan Irak selatan.[26] Setelah sukses awal selama pertempuran, pertempuran itu menguntungkan suku Kinda lawan yang dipimpin oleh Akil al-Murar Hujr, dan Ziyad dibunuh.[27] Shahid menegaskan bahwa bukan Akil al-Murar Hujr, yang tampaknya meninggal pada awal atau pertengahan abad ke-5, tetapi cicitnya Hujr ibn Harits, yang dikatakan oleh sumber-sumber Bizantium telah menyerang ' 'Limes Arabicus, dan mungkin para penjaga Salihid di perbatasan itu, sekitar tahun 500.[28]
Jatuh ke Ghassanid
Zokomid lainnya, Sabīṭ ibn al-Mundhir, menjabat sebagai jābī (pemungut pajak), yang bertugas mengumpulkan pajak dari suku-suku Arab di Oriens atas nama otoritas Bizantium.[29] Dia mungkin telah didelegasikan wewenang ini oleh Raja Dawud. Hal ini penting, menurut Shahid, karena menyoroti "fungsi filum Arab Bizantium: mereka tidak hanya berperang tetapi juga mengumpulkan pajak untuk kekaisaran dari sesama orang Arab".[29] Sabit dibunuh oleh kepala suku Ghassanid yang tuli dan bermata satu, Jidʿ ibn Amr, ketika Sabit berusaha mengumpulkan pajak dari Ghassanid.[18] Tindakan ini memicu perang Salihid–Ghassanid yang berakhir dengan kemenangan Ghassanid dan supremasi mereka selanjutnya atas suku federasi Arab Byzantium.[18] Ghassanid telah melintasi Limes Arabicus sekitar 490 dan diwajibkan untuk membayar upeti kepada wali Salihid dari Limes.[30] Ketentuan upeti Ghassaniyah, menurut Ibn Habib , satu dinar, satu setengah dinar, dan dua dinar, untuk setiap suku Ghassanid, tergantung pada status mereka.[31]
Pembunuhan Dawud, Ziyad dan Sabit, penurunan kekuatan Salihid setelah kampanye Vandalisme 468, dan serangan oleh Kindites dan Ghassanid yang kuat di Arabia menjelang akhir abad ke-5, semuanya menyebabkan status Salihid melemah hingga 502, ketika Ghassaniyah secara resmi menjadi federasi Arab yang dominan di Byzantium.[32] Setelah itu, Shahid menunjukkan bahwa Salihid terus beroperasi, tetapi diturunkan.[33] Antara 502 dan 529, mereka kemungkinan besar merupakan salah satu dari banyak foederati Arab dan langsung menjawab dux (gubernur) provinsi mereka atau magister militum per Orientem (komandan pasukan lapangan Oriens).[34] Periode waktu ini mungkin merupakan floruit ārith ibn Mandala, filum Zokomid terakhir, menurut tabel silsilah Jamharat'. [25] Menurut Ibn Durayd, penyair Tayyid Amir ibn Juwayn mengatakan dalam sebuah puisi bahwa Harith ibn Mandala melakukan ekspedisi penyerangan, kemungkinan atas nama Bizantium, melawan suku Arab, mungkin Banu Asad, dan tidak pernah kembali.[25]
Ketika Ghassaniyah di bawah raja mereka Jabala ibn al-Ḥarith dijadikan filum tertinggi atas semua suku federasi Arab, Salihid menjadi bawahan Ghassanid, meskipun ketegangan dan kemungkinan bentrokan tampaknya bertahan antara mereka.[34] Pada tahun 580, hubungan antara Ghassanid dan Bizantium menjadi sangat penuh, dan otoritas atas suku-suku federasi Arab kembali didesentralisasi.[32] Salihid mungkin telah merdeka Ghassanid sebagai akibatnya, dan salah satu filum mereka berpartisipasi dalam pengepungan Bizantium Mardin pada tahun 586.[32]
Sisa-sisa di era Islam
Tidak ada yang terdengar tentang Salihid sampai penaklukan Muslim atas Levant pada tahun 630-an ketika mereka berperang bersama suku-suku federasi Kristen Arab lainnya melawan orang-orang Arab Muslim.[35] Di Dumat al-Jandal di Arabia utara, Salihid, Kalbid, Tanukhid dan Ghassanid, dikalahkan oleh komandan Muslim Iyad ibn Ghanm.[35] Kemudian, aliansi Kristen Arab yang sama, didukung oleh Lakhmid dan Banu Judham dikalahkan oleh jenderal Muslim Khalid ibn al-Walid di Ziza di Transyordan.[35] Kaum Salihid muncul lagi bersama Tanukhid pada tahun 638, kali ini di ḥādir (perkemahan militer) Qinnasrin; pada waktu itu, jendral Muslim Abu Ubaidah ibn al-Jarrah meminta para anggota ḥādir untuk masuk Islam, tetapi Salihid Kristen Ortodoks menolak.[35]
Para Salihid kemungkinan tersebar di seluruh Bilad al-Sham (Suriah Islam) dan Irak dan klan mereka mungkin telah bergabung dengan suku-suku lain.[36] Hanya satu Salihid, seorang Usamah bin Zayd al-Sal tertentu, yang menjadi terkenal selama era Islam.[36] Dia melayani para khalifah Umayyah al -Walid I dan Sulaiman ibn Abd al-Malik sebagai pengawas mereka dari kharaj (pajak tanah) di Mesir dan Yazid II dan Hisham ibn Abd al -Malik sebagai "kātib "juru tulis" mereka.[37] Jika tidak, Kekristenan Salihid yang setia membuat mereka terisolasi di era Islam, tidak seperti Tanukhid dan Ghassaniyah, yang anggota dan klannya terus berkembang.[37]
Menurut berbagai ahli geografi era Abbasid], anggota Shalih ditemukan tinggal di dekat Kufah bersama sekutu Tayyid mereka, dan di dekat Latakia.[35] Al-Bakri, yang menyimpan catatan Ibn Shabba tentang Salihid, melaporkan bahwa keturunan Shalihid masih mendiami al-Balqa dan Huwwarin pada saat Ibn Shabba menulis karyanya pada tahun 876.[12]
Era modern
Di zaman modern Yordania (al-Balqa), keberadaan Salihi kuno dibuktikan di berbagai tempat: desa al-Salīḥī sekitar 20 kilometer barat laut Amman, mata air Ayn al-Salīḥī dan mata air Ayn al-Sal. Lembah Wādī al-Sal. Selain itu, di sekitar tempat-tempat ini hidup suku al-Salīḥāt (Sleiḥat); Shahid menegaskan bahwa yang terakhir adalah "hampir pasti, karena kelangkaan nama, keturunan Salid kuno".[37]
Referensi
Kutipan
- ^ a b Shahid 1989, hlm. 233.
- ^ Shahid, hal. 243.
- ^ a b Shahid, hal. 235.
- ^ Shahid, hlm. 236.
- ^ Shahid, hlm. 243– 244.
- ^ Shahid, hal 283.
- ^ a b Shahid, hal . 285.
- ^ a b c Shahid, hal. 244.
- ^ a b Shahid, hal. 244, n. 57.
- ^ a b c Shahid, hal. 253.
- ^ Shahid, hlm. 246.
- ^ a b Shahid, hal. 249.
- ^ a b Shahid, p . 247.
- ^ a b Shahid, hal. 251.
- ^ a b Ball, hlm. 108.
- ^ a b c Shahid, p. 254.
- ^ Shahid, hlm. 253.–254.
- ^ a b c d Shahid , p. 255. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Shahid255" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c Shahid, hal. 257.
- ^ a b c d e Shahid, p. 258.
- ^ Shahid, p. 262.
- ^ Shahid, hal. 258, n. 123.
- ^ a b c Shahid, hal. 160.
- ^ Shahid, hal. 261.
- ^ a b c Shahid, hal. 265.
- ^ Shahid, hlm. 262–263.
- ^ Shahid, hal. 263.
- ^ Shahid, hal. 264.
- ^ a b Shahid, hal. . 256.
- ^ Shahid, hlm. 282–283.
- ^ Shahid, hal. 288.
- ^ a b c Shahid, hal. 537.
- ^ Shahid, hal. 301.
- ^ a b Shahid, hal. 302.
- ^ a b c d e Shahid, hlm. 304.
- ^ a b Shahid, hal. 538.
- ^ a b c Shahid, encyc., hal. 982.
Sumber
- Ball, Warwick (2016). Rome in the East: The Transformation of an Empire (edisi ke-2nd). Routledge. ISBN 978-1-317-29635-5.
- Shahid, Irfan (1989). Byzantium and the Arabs in the Fifth Century. Washington, D.C.: Dumbarton Oaks Trustees for Harvard University. ISBN 0-88402-152-1.
- Shahid, Irfan (1995). "Salīḥ". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W. P.; Lecomte, G. The Encyclopedia of Islam. VIII, Ned–Sam (edisi ke-New). Leiden and New York: Brill. hlm. 981–982. ISBN 90-04-09834-8.