Lompat ke isi

Bibel, Qur'an dan Sains Modern: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 14: Baris 14:
| genre = [[Teologi]], [[Kristen]], [[Islam]], Sains
| genre = [[Teologi]], [[Kristen]], [[Islam]], Sains
| publisher = Penerbit Bulan Bintang
| publisher = Penerbit Bulan Bintang
| release_date = dalam bahasa Indonesia [[1979]]<br />terbitan bahasa Perancis [[1976]]
| release_date = dalam bahasa Indonesia [[1979]]{{br}}terbitan bahasa Perancis [[1976]]
| media_type =
| media_type =
| pages =
| pages =

Revisi per 5 Mei 2009 11.28

Bibel, Qur'an dan Sains Modern
PengarangMaurice Bucaille
Judul asliLa Bible, le Coran et la Science
PenerjemahProf. Dr. H.M. Rasyidi
NegaraPerancis
BahasaIndonesia
GenreTeologi, Kristen, Islam, Sains
PenerbitPenerbit Bulan Bintang
Tanggal terbit
dalam bahasa Indonesia 1979
terbitan bahasa Perancis 1976

Bibel, Qur'an dan Sains Modern (Perancis La Bible, le Coran et la Science) adalah sebuah buku karangan Maurice Bucaille. Buku ini mencoba menjelaskan bahwa tidak ada kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan modern. Bucaille dalam bukunya mengkritik Alkitab atau Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya bisa diragukan. Di antara tulisannya ialah:

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88]

Bucaille menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak. Jadi ayat Al Qur'an di atas sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Bucaille juga menjelaskan bahwa ayat Al Qur'an di bawah yang menyatakan bahwa Allah menyelamatkan badan Fir'an hingga bisa dilihat manusia saat ini sesuai dengan kenyataan:

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu" [QS 10:92]

Ternyata para ahli menemukan garam di dalam badan Fir'aun yang menunjukkan bahwa Fir'aun memang pernah tenggelam. Jenazah Fir'aun/Mumi bisa dilihat manusia hingga saat ini.

Di Bibel tidak sebutkan bahwa badan Fir'aun diselamatkan Tuhan. Jadi Al Qur'an sungguh kitab yang otentik.