Lompat ke isi

Benteng Tanjung Butung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
FianM (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Benteng di Indonesia menggunakan HotCat
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Benteng Tanjung Butung''' terletak di bagian selatan dari pelabuhan [[Kota Tanjungpinang]]. [[Lahan]] benteng merupakan daerah [[Bukit|perbukitan]] Tanjung Butung. Letak benteng masuk dalam wilayah Kecamatan [[Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang|Tanjungpinang Barat]], Kota Tanjungpinang. [[Bahan bangunan]] yang dipakai adalah [[batu]] [[laterit]]. Ukuran batu berbeda-beda antara 50 x 25 x 15 [[sentimeter kubik]] hingga 85 x 35 x 30 senitmeter kubik. Di sekeliling benteng ada kompleks [[rumah sakit]] [[angkatan laut]], dan [[perumahan]] [[purnawirawan]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]. Benteng Tanjung Butung sudah tidak utuh. Sisa benteng hanya [[Dinding|tembok]] keliling dan tempat tinggal pasukan. Bentuk Benteng Tanjung Butung adalah [[persegi panjang]]. Tiap sudutnya ada [[selekoh]]. Luas benteng ini sekitar 130 [[meter]] × 80 meter. Selekoh di bagian barat berbentul [[segi lima]] dan menghadap ke [[laut]], muara Sungai Riau, dan [[Pulau Penyengat]]. Bentuk dinding di bagian utara adalah setengah [[lingkaran]]. Sedangkan dinding di bagian selatan berbentuk [[jajar genjang]]. Selekoh di bagian timur sudah tidak terlihat.<ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2053/1/Buku%20Benteng2.pdf|title=Benteng Dulu, Kini dan Esok|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-65-4|editor-last=Adrisijanti|editor-first=Inajati|pages=10-11|url-status=live}}</ref>
'''Benteng Tanjung Butung''' terletak di bagian selatan dari pelabuhan [[Kota Tanjungpinang]]. [[Lahan]] benteng merupakan daerah [[Bukit|perbukitan]] Tanjung Butung. Letak benteng masuk dalam wilayah Kecamatan [[Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang|Tanjungpinang Barat]], Kota Tanjungpinang. [[Bahan bangunan]] yang dipakai adalah [[batu]] [[laterit]]. Ukuran batu berbeda-beda antara 50 x 25 x 15 [[sentimeter kubik]] hingga 85 x 35 x 30 senitmeter kubik. Di sekeliling benteng ada kompleks [[rumah sakit]] [[angkatan laut]], dan [[perumahan]] [[purnawirawan]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]. Benteng Tanjung Butung sudah tidak utuh. Sisa benteng hanya [[Dinding|tembok]] keliling dan tempat tinggal pasukan. Bentuk Benteng Tanjung Butung adalah [[persegi panjang]]. Tiap sudutnya ada [[selekoh]]. Luas benteng ini sekitar 130 [[meter]] × 80 meter. Selekoh di bagian barat berbentul [[segi lima]] dan menghadap ke [[laut]], muara Sungai Riau, dan [[Pulau Penyengat]]. Bentuk dinding di bagian utara adalah setengah [[lingkaran]]. Sedangkan dinding di bagian selatan berbentuk [[jajar genjang]]. Selekoh di bagian timur sudah tidak terlihat.<ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2053/1/Buku%20Benteng2.pdf|title=Benteng Dulu, Kini dan Esok|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-65-4|editor-last=Adrisijanti|editor-first=Inajati|pages=10-11|url-status=live}}</ref>



Revisi per 28 Oktober 2022 04.18

Benteng Tanjung Butung terletak di bagian selatan dari pelabuhan Kota Tanjungpinang. Lahan benteng merupakan daerah perbukitan Tanjung Butung. Letak benteng masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang. Bahan bangunan yang dipakai adalah batu laterit. Ukuran batu berbeda-beda antara 50 x 25 x 15 sentimeter kubik hingga 85 x 35 x 30 senitmeter kubik. Di sekeliling benteng ada kompleks rumah sakit angkatan laut, dan perumahan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Benteng Tanjung Butung sudah tidak utuh. Sisa benteng hanya tembok keliling dan tempat tinggal pasukan. Bentuk Benteng Tanjung Butung adalah persegi panjang. Tiap sudutnya ada selekoh. Luas benteng ini sekitar 130 meter × 80 meter. Selekoh di bagian barat berbentul segi lima dan menghadap ke laut, muara Sungai Riau, dan Pulau Penyengat. Bentuk dinding di bagian utara adalah setengah lingkaran. Sedangkan dinding di bagian selatan berbentuk jajar genjang. Selekoh di bagian timur sudah tidak terlihat.[1]

Referensi

  1. ^ Adrisijanti, Inajati (ed.). Benteng Dulu, Kini dan Esok (PDF). Yogyakarta: Kepel Press. hlm. 10–11. ISBN 978-602-1228-65-4.