Sumatra Courant: Perbedaan antara revisi
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
Kepergian Chatelin menandai kemunduran ''Sumatra Courant''. Surat kabar ini berhenti terbit pada 11 Agustus 1900. Aset-asetnya dijual kepada [[Snelpersdrukkerij Insulinde]].<ref name=":3" /> |
Kepergian Chatelin menandai kemunduran ''Sumatra Courant''. Surat kabar ini berhenti terbit pada 11 Agustus 1900. Aset-asetnya dijual kepada [[Snelpersdrukkerij Insulinde]].<ref name=":3" /> |
||
Menurut sejarawan [[Rusli Amran]]'', Sumatra Courant'' melebur dengan surat kabar ''Nieuw Padangsch Handelsblad''. Hasil penggabungan melahirkan surat kabar baru bernama ''[[De Padanger]]'' yang edisi pertamanya terbit pada 13 Agustus 1900''.''<ref name=":0" /> |
Menurut sejarawan [[Rusli Amran]]'', Sumatra Courant'' melebur dengan surat kabar ''[[Nieuw Padangsch Handelsblad]]''. Hasil penggabungan melahirkan surat kabar baru bernama ''[[De Padanger]]'' yang edisi pertamanya terbit pada 13 Agustus 1900''.''<ref name=":0" /> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 November 2022 05.24
Niuws Handels en Advertentieblad | |
Tipe | Surat kabar mingguan (pada awal terbit) dan menjadi dua hari sekali. |
---|---|
Format | Koran |
Pemimpin redaksi | Louis Numa Hipolite Arthur Chatelin |
Didirikan | 1859 |
Bahasa | Bahasa Belanda |
Pusat | Padang |
Sumatra Courant: Niuws Handels en Advertentieblad adalah surat kabar mingguan berbahasa Belanda yang terbit di Kota Padang. Kantor redaksinya berada di Kampung Pondok. Surat kabar ini memuat berbagai peristiwa lokal dan cerita. Akan tetapi, umumnya berisi berita perdagangan dan periklanan.[1] Surat kabar ini tercatat sebagai surat kabar pertama di Sumatra.[2]
Sejarah
Sumatra Courant terbit pertama kali pada 17 Desember 1859 dengan nama Padang Nieuws en Advertentieblad. Pada tahun pertama, hanya ada tiga nomor percobaan yang terbit. Setelah itu, surta kabar ini terbit secara rutin sekali seminggu.[3]
Penerbitan Padang Nieuws en Advertentieblad dilakukan oleh Roeland Henri van Wijk Roelandszoon, seorang pengusaha penerbitan di Padang yang berusia 28 tahun. Pada 12 November 1860, Roeland berkongsi dengan pengusaha swasta di Padang bernama Pieter Bernhard van Zadelhoff, seorang pemilik toko buku, mendirikan penerbit baru. Namun, pada 15 Desember 1861, Roeland meninggal dunia.[4]
Pada 14–15 Mei 1862, hak penerbitan Padang Nieuws en Advertentieblad dilelang oleh agen ahli warisnya, J. Matthijssen.[5] Pieter Bernhard bekerja sama dengan W. F. Fabritius,[6] seorang pemilik mesin cetak, melanjutkan penerbitan surat kabar tersebut dan mengganti namanya menjadi Sumatra Courant pada pertengahan Juni 1862.[4] Sejak itu, Sumatra Courant terbit teratur sebanyak 52 nomor setiap tahun hingga 1866.[3] Salah soerang penulis tetapnya adalah A. W. A. Scholte, seorang mantan pegawai tentera lapangan.[4]
Pada Mei 1867, Sumatra Courant diakuisisi oleh Louis Numa Hipolite Arthur Chatelin. Ia sekaligus bertindak sebagai pemimpin redaksi. Ia sebelumnya bekerja di Java-Bode dan bergabung dengan Sumatra Courant pada Februari 1866.[7] Pada 1868, frekuensi penerbitan Sumatra Courant ditingkatkan menjadi dua kali seminggu, yakni pada hari Rabu dan Sabtu.[3][7]
Pada 1878, H.A. Mess (yang awalnya merupakan assistant editor) mengambil alih kepemilikan surat kabar dan menjadikan Sumatra Courant terbit tiga kali seminggu.[8] Chatelin tetap bertindak sebagai pemimpin redaksi, tetapi untuk alasan yang "tidak jelas", ia absen dari redaksi dan muncul kembali pada pertengahan 1881.[7]
Rubrik
Sumatra Courant menampilkan editorial Chatelin (khususnya tentang Sumatra dan berita umum Hindia Belanda) dan bertia mingguan. Surat kabar ini memiliki koresponden di Batavia serta Eropa. Selanjutnya, terdapat rubrik "Wetenschappelijke Kout", "Mengelwerk", dan "Kroniek".[7]
J. W. Young menjadi kontributor tetap untuk berita umum Tionghoa.[7]
Pada 1883, Arnold Snackey bergabung dengan Sumatra Courant. Ia mengasuh rubrik "Taal-, land- en volkenkundige snippers" dan "Vit de Maleische pers". Ia juga sempat menjadi menjadi wakil pemimpin redaksi pada 1884.[7]
Akhir terbit
Sumatra Courant bertransformasi menjadi surat kabar harian pada awal Mei 1897. Pada 6 April 1899, Chatelin menulis di surat kabar menyampaikan "ucapan selamat tinggal". Sejak itu, ia tidak lagi menulis editorial Sumatra Courant. Ia meninggal dunia karena sakit pada 7 Maret 1900.[7]
Kepergian Chatelin menandai kemunduran Sumatra Courant. Surat kabar ini berhenti terbit pada 11 Agustus 1900. Aset-asetnya dijual kepada Snelpersdrukkerij Insulinde.[7]
Menurut sejarawan Rusli Amran, Sumatra Courant melebur dengan surat kabar Nieuw Padangsch Handelsblad. Hasil penggabungan melahirkan surat kabar baru bernama De Padanger yang edisi pertamanya terbit pada 13 Agustus 1900.[2]
Referensi
- ^ Sunarti, Sastri,. Kelisanan dan keberaksaraan dalam surat kabar terbitan awal di Minangkabau, 1859-1940-an : kajian lintas media. Kepustakaan Populer Gramedia,, École française d'Extrême-Orient,, KITLV Office Jakarta,, Fadli Zon Library (Jakarta, Indonesia), (edisi ke-Cetakan pertama). Jakarta. ISBN 978-979-9106-55-1. OCLC 867767215.
- ^ a b Amran, Rusli (1988). Padang riwayatmu dulu. Yasaguna.
- ^ a b c Verhandelingen van het Bataviaasch Genotschap van Kunsten en Wetenschappen deel XXXVII.
- ^ a b c Adam, Ahmat. Suara Minangkabau: Sejarah dan Bibliografi Akhbar dan Majalah di Sumatera Barat (dalam bahasa Melayu). The University of Malaya Press. ISBN 978-983-100-937-6.
- ^ Padang Nieuws en Advertentieblad.
- ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar ... (dalam bahasa Belanda). Lands Drukkery.
- ^ a b c d e f g h Termorshuizen, Gerard (2001). Journalisten en heethoofden: een geschiedenis van de Indisch-Nederlandse dagbladpers, 1744-1905 (dalam bahasa Belanda). Nijgh & Van Ditmar. ISBN 978-90-388-7426-5.
- ^ Amran, Rusli (1988). Padang riwayatmu dulu. Yasaguna.