Yahya Zaini: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
Nasib baik Yahya memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan Akbar, seniornya di HMI. Tapi, pada Musyawarah Nasional Golkar 2004, Yahya mengambil peranan dalam menggagalkan ambisi Akbar mempertahankan kursi ketua umum. Ia berpihak ke kubu lawan, [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]] dan [[Ketua DPR|Ketua DPR-RI]] [[Agung Laksono]]. Kerja kerasnya mengegolkan Kalla berbuah jabatan baru di Golkar sebagai koordinator bidang agama dan [[Partai Golkar|Sekretaris Fraksi Partai Golkar]] di [[Dewan Perwakilan Rakyat]]. Zaini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan merupakan anggota Komisi II di DPR. Ia juga pernah terlibat dalam Pansus RUU Partai Politik sebagai ketua. |
Nasib baik Yahya memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan Akbar, seniornya di HMI. Tapi, pada Musyawarah Nasional Golkar 2004, Yahya mengambil peranan dalam menggagalkan ambisi Akbar mempertahankan kursi ketua umum. Ia berpihak ke kubu lawan, [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]] dan [[Ketua DPR|Ketua DPR-RI]] [[Agung Laksono]]. Kerja kerasnya mengegolkan Kalla berbuah jabatan baru di Golkar sebagai koordinator bidang agama dan [[Partai Golkar|Sekretaris Fraksi Partai Golkar]] di [[Dewan Perwakilan Rakyat]]. Zaini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan merupakan anggota Komisi II di DPR. Ia juga pernah terlibat dalam Pansus RUU Partai Politik sebagai ketua. |
||
== Referensi == |
|||
* [[Koran Tempo|Tempo]], [[5 Desember]] [[2006]] |
|||
* [[Koran Tempo|Tempo]], [[9 Desember]] [[2006]] |
|||
* [[Koran Berita Kota|Berita Kota]], 5 Desember 2006 |
|||
* [[Koran Berita Kota|Berita Kota]], 9 Desember 2006 |
|||
* [[Koran Warta Kota|Warta Kota]], [[8 Desember]] 2006 |
|||
* [[Koran Warta Kota|Warta Kota]], [[9 Desember]] 2006 |
|||
* [[Koran Kompas|Kompas]], [[9 Desember]] 2006 |
|||
* [[Koran Pos Kota|Pos Kota]], [[9 Desember]] 2006 |
|||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
Revisi per 1 November 2022 20.36
Muhammad Yahya Zaini, S.H. (lahir 24 April 1964) adalah politikus dan Anggota DPR-RI. Ia berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur dan Golkar sejak tahun 1997-sekarang
Kehidupan
Lahir di Dusun Teluk Jati (Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur), ia adalah putra dari KH Zaini dan Ny Khosniyah. Dusun yang terpencil di Jawa Timur itu terletak di wilayah yang berbukit. Ketika berusia tiga tahun, ibu kandungnya meninggal dan ikut dirawat oleh pamannya, H. Mukim. Sepeninggal istrinya, ayahnya menikahi Hj. Hawa. Pernikahan kedua ayahnya melahirkan empat anak yang salah satunya bermukim di Malaysia. Semenjak kecil, ia dikenal alim dan terpelajar. Sewaktu banyak anak seusianya tidak bersekolah, ia sudah bersekolah dan tergolong murid cerdas. Yahya juga pernah mengucurkan sebagian rezekinya ke kampungnya, seperti membantu membiayai warga kurang mampu yang kuliah.
Karier politik
Selepas menyandang gelar sarjana hukum dari Unair pada 1990, Yahya menjadi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tandjung hingga 1993. Periode 1992-1994, ia tampil sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Yahya terus mengikuti kesuksesan Akbar, yang kala itu menjabat Menteri Perumahan Rakyat (1993-1998). Ia pernah memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (1996-1999). Aktivitasnya di HMI dan Komite Nasional Pemuda Indonesia serta kedekatannya dengan Akbar menggiringnya masuk ke gedung parlemen pada periode 1997-1999.
Dalam kabinet pengurus pusat Golkar periode 1998-2004 yang dipimpin Akbar Tandjung, ia menjadi Wakil Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan. Kariernya di parlemen berlanjut setelah Golkar menjadi pemenang Pemilihan Umum 2004. Setelah melalui KNPI, ia kariernya di bidang politik semakin bersinar hingga menjadi Anggota DPR-RI pada periode 2004-2009.
Nasib baik Yahya memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan Akbar, seniornya di HMI. Tapi, pada Musyawarah Nasional Golkar 2004, Yahya mengambil peranan dalam menggagalkan ambisi Akbar mempertahankan kursi ketua umum. Ia berpihak ke kubu lawan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua DPR-RI Agung Laksono. Kerja kerasnya mengegolkan Kalla berbuah jabatan baru di Golkar sebagai koordinator bidang agama dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat. Zaini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan merupakan anggota Komisi II di DPR. Ia juga pernah terlibat dalam Pansus RUU Partai Politik sebagai ketua.
Catatan kaki
Pranala luar
- (Indonesia) Biodata tokoh-tokoh Forum Politisi Diarsipkan 2007-10-08 di Wayback Machine. (format PDF)
- Orang hidup berusia 60
- Kelahiran 1964
- Alumni Universitas Airlangga
- Tokoh Bawean
- Tokoh Jawa Timur
- Tokoh dari Gresik
- Tokoh HMI
- Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam
- Tokoh Islam Indonesia
- Tokoh KNPI
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Golongan Karya
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota DPR RI 1997–1999
- Anggota DPR RI 1999–2004
- Anggota DPR RI 2004–2009
- Anggota DPR RI 2019–2024