Lompat ke isi

Klitih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Huftthmm (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 1: Baris 1:
{{Gaya penulisan}}
{{Gaya penulisan}}


'''Klitih''' ({{lang-jv|ꦏ꧀ꦭꦶꦛꦶꦃ|klithih}}) atau yang memiliki kepanjangan '''Kliling Golek Getih (Keliling Cari Darah)''' merupakan salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan sekitarnya (terutama [[Kabupaten Klaten|Klaten]] dan [[Kota Magelang|Magelang]]<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jogja.tribunnews.com/2019/06/28/2-pelaku-klitih-di-magelang-berhasil-ditangkap-korban-dibacok-dan-dirampas-hp-nya|title=2 Pelaku Klitih di Magelang Berhasil Ditangkap, Korban Dibacok dan Dirampas HP-nya|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://borobudurnews.com/modus-klitih-mertoyudan-tanya-alamat-kemudian-tebaskan-golok/|title=Modus Klitih Mertoyudan : Tanya Alamat Kemudian Tebaskan Golok|date=2019-06-28|website=BorobudurNews|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref>). Umumnya, pelaku klitih adalah pelajar remaja.<ref>{{Cite web|last=|date=2022-04-05|title=Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/4930153/mengenal-apa-itu-klitih-fenomena-kekerasan-jalanan-yang-marak-terjadi-di-yogyakarta|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-04-07}}</ref> Pada umumnya, pelaku klitih akan mengincar target yang dianggap masih [[Sekolah menengah atas|SMA]] atau [[Sekolah menengah kejuruan|SMK]] di daerah yang sepi, kemudian melakukan [[Penindasan|perundungan]] (''bullying'') secara fisik terhadap korban.<ref name=":0" /> Banyak korban klitih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang cukup parah.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tirto.id/klitih-kenakalan-remaja-yang-terkadang-berujung-maut-dbsk|title=Klitih, Kenakalan Remaja yang Terkadang Berujung Maut|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-06-30}}</ref>
'''Klitih''' ({{lang-jv|ꦏ꧀ꦭꦶꦛꦶꦃ|klithih}}) atau yang memiliki kepanjangan '''Kliling Golek Getih (Keliling Cari Darah)''' merupakan salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan sekitarnya (terutama [[Kabupaten Klaten|Klaten]] dan [[Kota Magelang|Magelang]]<ref name=":0">{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2019/06/28/2-pelaku-klitih-di-magelang-berhasil-ditangkap-korban-dibacok-dan-dirampas-hp-nya|title=2 Pelaku Klitih di Magelang Berhasil Ditangkap, Korban Dibacok dan Dirampas HP-nya|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-06-30|first=Rendika Ferri|last=K}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://borobudurnews.com/modus-klitih-mertoyudan-tanya-alamat-kemudian-tebaskan-golok/|title=Modus Klitih Mertoyudan : Tanya Alamat Kemudian Tebaskan Golok|date=2019-06-28|website=BorobudurNews|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref>). Umumnya, pelaku klitih adalah pelajar remaja.<ref>{{Cite news|last=Camelia|date=2022-04-05|title=Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/4930153/mengenal-apa-itu-klitih-fenomena-kekerasan-jalanan-yang-marak-terjadi-di-yogyakarta|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-04-07|editor-last2=Camelia|editor-last=Lahitani|editor-first=Sulung}}</ref> Pada umumnya, pelaku klitih akan mengincar target yang dianggap masih [[Sekolah menengah atas|SMA]] atau [[Sekolah menengah kejuruan|SMK]] di daerah yang sepi, kemudian melakukan [[Penindasan|perundungan]] (''bullying'') secara fisik terhadap korban.<ref name=":0" /> Banyak korban klitih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang cukup parah.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tirto.id/klitih-kenakalan-remaja-yang-terkadang-berujung-maut-dbsk|title=Klitih, Kenakalan Remaja yang Terkadang Berujung Maut|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-06-30}}</ref>


== Definisi ==
== Definisi ==
Klitih berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang.<ref>{{Cite web|last=|date=2022-04-05|title=Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/4930153/mengenal-apa-itu-klitih-fenomena-kekerasan-jalanan-yang-marak-terjadi-di-yogyakarta|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-04-07}}</ref> Ada juga yang menyebut klitih merupakan penyebutan terhadap [[Pasar Klitikan|Pasar Klitikan Yogyakarta]] di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan.{{Cn}}{{Jelaskan}} Menurut sosiolog [[Universitas Gadjah Mada]], Arie Sujito, makna asli istilah klitih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan. “Klitih dulu sebetulnya hanya aktivitas orang keluar malam mencari kegiatan untuk mengatasi kepenatan.”<ref>{{Cite web|last=Tashandra|first=Nabila|date=2022-04-05|title=Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya|url=https://travel.kompas.com/read/2022/04/06/051627827/apa-itu-klitih-di-yogyakarta-berikut-asal-usulnya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-04-06}}</ref> Sementara istilah nglitih digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/sejarah-klitih-di-yogyakarta|title=Sejarah Klitih di Yogyakarta|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref> Akan tetapi, makna klitih kemudian mengalami pergeseran ([[Peyoratif|peyorasi]]) dan menjadi identik dengan aksi kekerasan dengan senjata tajam.{{cn}}
Klitih berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang.<ref>{{Cite news|last=Camelia|date=2022-04-05|title=Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/4930153/mengenal-apa-itu-klitih-fenomena-kekerasan-jalanan-yang-marak-terjadi-di-yogyakarta|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-04-07|editor-last2=Camelia|editor-last=Lahitani|editor-first=Sulung}}</ref> Ada juga yang menyebut klitih merupakan penyebutan terhadap [[Pasar Klitikan|Pasar Klitikan Yogyakarta]] di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan.{{Cn}}{{Jelaskan}} Menurut sosiolog [[Universitas Gadjah Mada]], Arie Sujito, makna asli istilah klitih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan. “Klitih dulu sebetulnya hanya aktivitas orang keluar malam mencari kegiatan untuk mengatasi kepenatan.”<ref>{{Cite news|last=Arieza|first=Ulfa|date=2022-04-05|title=Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya|url=https://travel.kompas.com/read/2022/04/06/051627827/apa-itu-klitih-di-yogyakarta-berikut-asal-usulnya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-04-06|editor-last=Tashandra|editor-first=Nabilla}}</ref> Sementara istilah nglitih digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/sejarah-klitih-di-yogyakarta|title=Sejarah Klitih di Yogyakarta|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref> Akan tetapi, makna klitih kemudian mengalami pergeseran ([[Peyoratif|peyorasi]]) dan menjadi identik dengan aksi kekerasan dengan senjata tajam.{{cn}}


== Perkembangan kasus ==
== Perkembangan kasus ==

Revisi per 5 November 2022 11.12

Klitih (bahasa Jawa: ꦏ꧀ꦭꦶꦛꦶꦃ, translit. klithih) atau yang memiliki kepanjangan Kliling Golek Getih (Keliling Cari Darah) merupakan salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya (terutama Klaten dan Magelang[1][2]). Umumnya, pelaku klitih adalah pelajar remaja.[3] Pada umumnya, pelaku klitih akan mengincar target yang dianggap masih SMA atau SMK di daerah yang sepi, kemudian melakukan perundungan (bullying) secara fisik terhadap korban.[1] Banyak korban klitih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang cukup parah.[4]

Definisi

Klitih berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang.[5] Ada juga yang menyebut klitih merupakan penyebutan terhadap Pasar Klitikan Yogyakarta di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan.[butuh rujukan][perlu dijelaskan] Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito, makna asli istilah klitih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan. “Klitih dulu sebetulnya hanya aktivitas orang keluar malam mencari kegiatan untuk mengatasi kepenatan.”[6] Sementara istilah nglitih digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai.[7] Akan tetapi, makna klitih kemudian mengalami pergeseran (peyorasi) dan menjadi identik dengan aksi kekerasan dengan senjata tajam.[butuh rujukan]

Perkembangan kasus

Pada awalnya, klitih hanyalah berupa kegiatan perundungan antar geng sekolah yang terjadi di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Namun, semakin lama, klitih berkembang menjadi kegiatan perampokan yang dilakukan oleh sekelompok geng (premanisme) yang targetnya berkembang dari geng musuh menjadi masyarakat awam.[1][4] Yang paling umum, klitih dilakukan di tempat sepi dan terjadi pada malam hari.[8]

Kasus klitih pada dasarnya merupakan fenomena anak muda di Yogyakarta yang ingin mencari jati diri atau pengakuan terutama dari lingkungan persahabatan mereka (geng sekolah).[9] Untuk membuktikan itu, terkadang mereka membutuhkan barang bukti berupa barang milik geng pesaing atau setidaknya melakukan perundungan terhadap geng pesaing.[9]

Faktor politik

Selain itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang merupakan basis persaingan politik yang penting di Indonesia, terutama oleh aliran politik nasionalis dan agamais. Budaya kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Yogyakarta sudah ada sejak era 1980-an dan 1990-an. Kekerasan yang dilakukan pelajar pada masa itu dilakukan oleh dua geng besar yang legendaris yaitu QZRUH dan JOXZIN.[7][10]

QZRUH sendiri merupakan kepanjangan dari "Q-ta Zuka Ribut Untuk Tawuran (atau Hiburan) ". QZRUH sendiri memiliki daerah kekuasaan di Kota Yogyakarta bagian utara terutama di kawasan Terban dan sekitar Jalan Magelang. Sementara JOXZIN merupakan singkatan dari Joxo Zinthing atau Pojox Benzin (pojokan SPBU Kantor Pos Besar) atau Jogja Zindikat. Geng ini "menguasai" kawasan Jalan Malioboro hingga Yogyakarta bagian selatan.[7][10] Qzruh sendiri dalam sejarahnya selalu didukung oleh kelompok politik yang cenderung nasionalis (dahulu diasosiasikan sebagai pendukung PDI atau Golkar) sedangkan Joxzin sendiri didukung oleh kelompok politik yang cenderung bernuansa agamis (dahulu diasosiasikan sebagai pendukung PPP). Tidak jarang pula, kedua kelompok ini memiliki afiliasi dengan beberapa geng sekolah yang ada di kawasan kekuasaan mereka.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c K, Rendika Ferri. "2 Pelaku Klitih di Magelang Berhasil Ditangkap, Korban Dibacok dan Dirampas HP-nya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  2. ^ "Modus Klitih Mertoyudan : Tanya Alamat Kemudian Tebaskan Golok". BorobudurNews. 2019-06-28. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  3. ^ Camelia (2022-04-05). Lahitani, Sulung; Camelia, ed. "Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  4. ^ a b "Klitih, Kenakalan Remaja yang Terkadang Berujung Maut". tirto.id. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  5. ^ Camelia (2022-04-05). Lahitani, Sulung; Camelia, ed. "Mengenal Apa Itu Klitih, Fenomena Kekerasan Jalanan yang Marak Terjadi di Yogyakarta". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  6. ^ Arieza, Ulfa (2022-04-05). Tashandra, Nabilla, ed. "Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-04-06. 
  7. ^ a b c "Sejarah Klitih di Yogyakarta". kumparan. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  8. ^ "Viral di Medsos, Pelaku Klitih Dihadang Warga". krjogja.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-06-30. 
  9. ^ a b "Klitih dan Status Jagoan Remaja di Yogyakarta". kumparan. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  10. ^ a b "QZRUH dan JOXZIN Dua Gank Legendaris Jogja, Siapa Mereka?". krjogja.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-01.