Lompat ke isi

Terusan Thai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dino Eri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dino Eri (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Maret 2016}}
{{Orphan|date=Maret 2016}}
[[Berkas:Thai Canal map-de.jpg|jmpl]]
[[Berkas:Thai Canal map-de.jpg|jmpl]]
'''Terusan Thai''' (sebelumnya disebut '''Terusan Kra''' atau '''Terusan tanah genting Kra''') adalah rencana untuk terusan yang akan melewati [[Thailand]] selatan untuk mempersingkat transportasi di wilayah tersebut, seperti [[Terusan Panama]] dan [[Terusan Suez]]. secara efektif mengubah [[Semenanjung Malaka]] menjadi sebuah pulau.
'''Terusan Thai''' (sebelumnya disebut '''Terusan Kra''' atau '''Terusan tanah genting Kra''') adalah rencana untuk terusan yang akan melewati [[Thailand]] selatan untuk mempersingkat transportasi di wilayah tersebut, seperti [[Terusan Panama]] dan [[Terusan Suez]]. Secara efektif mengubah [[Semenanjung Malaka]] menjadi sebuah pulau.


Karena Semenanjung Malaya memperpanjang rute transportasi di sekitar Asia, terusan melalui [[tanah genting Kra]] diusulkan pada tahun [[1677]], ketika Raja Thai [[Narai]] yang Agung meminta insinyur Prancis de Lamar untuk meneliti kemungkinan membangun terusan yang menghubungkan [[Songkhla]] dengan Myanmar.
Karena Semenanjung Malaya memperpanjang rute transportasi di sekitar Asia, terusan melalui [[tanah genting Kra]] diusulkan pada tahun [[1677]], ketika Raja Thai [[Narai]] yang Agung meminta insinyur Prancis de Lamar untuk meneliti kemungkinan membangun terusan yang menghubungkan [[Songkhla]] dengan Myanmar.

Revisi per 5 November 2022 15.11

Terusan Thai (sebelumnya disebut Terusan Kra atau Terusan tanah genting Kra) adalah rencana untuk terusan yang akan melewati Thailand selatan untuk mempersingkat transportasi di wilayah tersebut, seperti Terusan Panama dan Terusan Suez. Secara efektif mengubah Semenanjung Malaka menjadi sebuah pulau.

Karena Semenanjung Malaya memperpanjang rute transportasi di sekitar Asia, terusan melalui tanah genting Kra diusulkan pada tahun 1677, ketika Raja Thai Narai yang Agung meminta insinyur Prancis de Lamar untuk meneliti kemungkinan membangun terusan yang menghubungkan Songkhla dengan Myanmar.

Pranala luar