Kue jahe: Perbedaan antara revisi
Pengetik-AM (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
+Kategori:Hidangan jahe; +Kategori:Hidangan natal menggunakan HotCat |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
[[Kategori:Kue]] |
[[Kategori:Kue]] |
||
[[Kategori:Hidangan jahe]] |
|||
[[Kategori:Hidangan natal]] |
Revisi per 7 November 2022 06.58
Kue jahe | |
---|---|
Bahan utama | Jahe, madu, dan molase |
Sunting kotak info • L • B | |
Kue jahe mengacu pada kategori luas makanan yang dipanggang, biasanya dibumbui dengan jahe, cengkeh, pala, dan kayu manis, yang diberi pemanis seperti madu, gula, atau molase. Kue jahe bervariasi, mulai dari kue roti yang lembut dan lembab, hingga sesuatu yang mirip dengan biskuit jahe.[1]
Etimologi
Pada awalnya, istilah gingerbread (dari Latin zingiber melalui Prancis lama gingebras) merujuk kepada jahe yang disajikan. Ini kemudian merujuk kepada sebuah manisan yang terbuat dari madu dan rempah-rempah. Gingerbread sering kali dipakai untuk menerjemahkan istilah Prancis pain d'épices (artinya "kue rempah-rempah") atau istilah Jerman Lebkuchen (Leb adalah kata tak spesifik dalam bahasa Jerman. Kata tersebut dapat berarti Leben (kehidupan) atau Laib (roti bundar), kuchen = kue) atau Pfefferkuchen (kue paprika).
Referensi
- ^ The Oxford Companion to Sugar and Sweets. Oxford University Press. 1 April 2015. ISBN 978-0-19-931362-4.