Lompat ke isi

Jambewangi, Sempu, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Habibie Punjabi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30: Baris 30:


Tak lama berselang perubahan administrasi wilayah terjadi lagi seiring dengan terbentuknya kecamatan [[Sempu, Banyuwangi|Sempu]] pada tahun 1995. Wilayah desa Jambewangi yang saat itu merupakan bagian dari wilayah kecamatan [[Genteng, Banyuwangi|Genteng]] kemudian dimasukkan ke dalam wilayah kecamatan [[Sempu, Banyuwangi|Sempu]] berdasarkan PP. No.37 pada Tahun 1995 hingga saat ini.<ref>[https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57089/pp-no-37-tahun-1995 ''PP No.37 Tahun 1995'']. Database peraturan. November 1995. Diakses tanggal 23/06/2019</ref>
Tak lama berselang perubahan administrasi wilayah terjadi lagi seiring dengan terbentuknya kecamatan [[Sempu, Banyuwangi|Sempu]] pada tahun 1995. Wilayah desa Jambewangi yang saat itu merupakan bagian dari wilayah kecamatan [[Genteng, Banyuwangi|Genteng]] kemudian dimasukkan ke dalam wilayah kecamatan [[Sempu, Banyuwangi|Sempu]] berdasarkan PP. No.37 pada Tahun 1995 hingga saat ini.<ref>[https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57089/pp-no-37-tahun-1995 ''PP No.37 Tahun 1995'']. Database peraturan. November 1995. Diakses tanggal 23/06/2019</ref>


Sementara itu sejarah pembangunan di desa Jambewangi baik fisik maupun non-fisik sudah dimulai sejak masa pemerintahan 'Lurah Jambewangi' (Kades Djojo Redjo) Kepala Desa Jambewangi yang pertama, yaitu sekitar tahun 1930 berupa pengolahan lahan-lahan babatan menjadi persawahan dan dilanjutkan kemudian dengan pembangunan saluran irigasi guna mengairi lahan persawahan yang sudah terbentuk. Selain itu pada masa pemerintahan Kades Djojo Redjo ini juga sudah dilakukan upaya pengerasan jalan desa.

Kemudian pada masa pemerintahan Kades Astro Prawira sekitar tahun 1932 sampai dengan tahun 1947 telah dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan yang meliputi penambahan pembuatan saluran irigasi guna mencakupi kebutuhan pengairan lahan pertanian yang ada, kemudian pelebaran jalan dusun dan pembuatan Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 dengan bahan dari kayu dan beratap, serta mulai dirintis pula pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR (setingkat SD saat ini).

Kemudian sekitar tahun 1948 sampai dengan tahun 1967 yaitu pada masa Pemerintahan Kades Sastro Hardjono, Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 yang semula hanya menggunakan bahan kayu kemudian dibongkar, dan untuk pertama kalinya diganti dengan konstruksi beton. Selain itu dilaksanakan pula kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR sebanyak 4 gedung yang tersebar di 4 dusun, pembuatan Kanal Kedawung dan pemecahan dusun Sumberjo menjadi dua dusun yaitu Dusun Sumberjo sebagi induk dusun dan Dusun Sidomulyo sebagai dusun pecahan.

Berikutnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Kades Tukiran yaitu antara tahun 1968 sampai dengan tahun 1992. Pada masa awal pemerintahan Kades Tukiran kondisi keamanan baik lokal maupun nasional belum stabil karena pasca peristiwa G-30-S/PKI, oleh karena itu yang dilakukan pertama kali adalah pemulihan kondisi keamanan di wilayah Desa Jambewangi dan sekitarnya. Kemudian setelah situasi keamanan benar-benar pulih, dengan dibawah pimpinan Kades Tukiran, seluruh masyarakat Desa Jambewangi  kembali melanjutkan pelaksanaan progam-progam pembangunan yang meliputi pengerasan jalan poros desa, kemudian rehab jembatan Kali Tugung 1, 2 dan 3, pembangunan gedung Puskesmas Pembantu di Dusun Panjen dan Dusun Krajan, pembangunan Kantor dan Balai Desa Jambewangi, penambahan dan pembangunan gedung SD dan MI serta pembangunan Jembatan Kali Setail di Dusun Parastembok yang kemudian diresmikan oleh Bapak Bupati Banyuwangi, pada masa pemerintahan Kades Tukiran ini pula Desa Jambewangi mengikuti Lomba Desa sampai tingkat Nasional yaitu sekitar tahun 1973.

Kemudian sejak tahun 1993 sampai akhir tahun 2006, di bawah pimpinan Kades Ali Zubaidi, BA, Desa Jambewangi terus melaksanakan progam-progam pembangunan yang meliputi pengaspalan jalan sepanjang 16 km, kemudian dilanjutkan pembangunan Puskesmas Pembantu di Dusun Sumberjo, Dusun Sidomulyo dan Dusun Tlogosari, Progam Listrik Masuk Desa di seluruh wilayah desa, penyempurnaan saluran Irigasi Dam Kedawung, pembangunan Gapura pintu masuk desa dan dusun, rehab gedung gedung SD dan SMP, Progam Telephon Masuk Desa, pengadaan Air Bersih Masyarakat, penghijauan di sepanjang jalan desa kurang lebih sepanjang 1,6 km, pembangunan jembatan Gondowangi di Dusun Tlogosari, dan terakhir rehab Balai Desa Jambewangi. Pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA pula Desa Jambewangi mengikuti beberapa even lomba diantaranya Lomba Desa Tingkat Nasional pada tahun 1993, Lomba Perikanan Tingkat Propinsi pada tahun 1996, dan Lomba UKS untuk SD/MI. Selain progam-progam pembangunan yang bersifat fisik tersebut, pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA, dilaksanakan pula progam pembangunan yang bersifat non-fisik yaitu berupa Progam Pengentasan Kemiskinan Perkotaan atau lebih dikenal dengan P2KP.


== Pembagian wilayah ==
== Pembagian wilayah ==

Revisi per 9 November 2022 07.00

Jambewangi

Kantor Desa Jambewangi
Peta lokasi Desa Jambewangi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBanyuwangi
KecamatanBangorejo
Kode pos
68468
Kode Kemendagri35.10.20.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Jambewangi adalah sebuah nama desa di wilayah Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Sejarah

Nama "Jambewangi" telah ada sekitar tahun 1930 bersamaan dengan datangnya para pendatang yang membuka pemukiman di wilayah ini. Pendatang tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Blitar tepatnya dari desa Jambewangi yang berada di kecamatan Selopuro saat ini. Pemberian nama yang sama dengan nama desa asal para pendatang itu bertujuan agar mereka bisa "kerasan" (bahasa Jawa: kerasan, translit. betah atau nyaman) tinggal di daerah baru tersebut.[1]

Pada awalnya Jambewangi merupakan nama sebuah dusun yang berada di wilayah desa Sempu yang saat itu masih menjadi bagian dari wilayah kecamatan Genteng. Tetapi kemudian desa Sempu dipecah menjadi 2 desa, yaitu desa Sempu itu sendiri dan desa baru yang belum diberi nama. Desa baru tersebut menaungi 5 dusun yang sebelumnya berada di wilayah desa Sempu, dusun-dusun tersebut adalah.

  1. Dusun Jambewangi
  2. Dusun Sumberjo
  3. Dusun Panjen
  4. Dusun.Parastembok
  5. Dusun Tlogosari

Bpk. Djojo Redjo yang terpilih sebagai kepala desa yang pertama di desa baru tersebut kebetulan berasal dari dusun Jambewangi sehingga kemudian warga masyarakat menyebutnya dengan sebutan "Lurah Jambewangi" yang maksudnya adalah lurah dari Jambewangi. Dan dari sebutan tersebut kemudian akhirnya disepakati nama desa yang baru itu diberi nama "Jambewangi".[1][2]

Tak lama berselang perubahan administrasi wilayah terjadi lagi seiring dengan terbentuknya kecamatan Sempu pada tahun 1995. Wilayah desa Jambewangi yang saat itu merupakan bagian dari wilayah kecamatan Genteng kemudian dimasukkan ke dalam wilayah kecamatan Sempu berdasarkan PP. No.37 pada Tahun 1995 hingga saat ini.[3]


Sementara itu sejarah pembangunan di desa Jambewangi baik fisik maupun non-fisik sudah dimulai sejak masa pemerintahan 'Lurah Jambewangi' (Kades Djojo Redjo) Kepala Desa Jambewangi yang pertama, yaitu sekitar tahun 1930 berupa pengolahan lahan-lahan babatan menjadi persawahan dan dilanjutkan kemudian dengan pembangunan saluran irigasi guna mengairi lahan persawahan yang sudah terbentuk. Selain itu pada masa pemerintahan Kades Djojo Redjo ini juga sudah dilakukan upaya pengerasan jalan desa.

Kemudian pada masa pemerintahan Kades Astro Prawira sekitar tahun 1932 sampai dengan tahun 1947 telah dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan yang meliputi penambahan pembuatan saluran irigasi guna mencakupi kebutuhan pengairan lahan pertanian yang ada, kemudian pelebaran jalan dusun dan pembuatan Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 dengan bahan dari kayu dan beratap, serta mulai dirintis pula pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR (setingkat SD saat ini).

Kemudian sekitar tahun 1948 sampai dengan tahun 1967 yaitu pada masa Pemerintahan Kades Sastro Hardjono, Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 yang semula hanya menggunakan bahan kayu kemudian dibongkar, dan untuk pertama kalinya diganti dengan konstruksi beton. Selain itu dilaksanakan pula kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR sebanyak 4 gedung yang tersebar di 4 dusun, pembuatan Kanal Kedawung dan pemecahan dusun Sumberjo menjadi dua dusun yaitu Dusun Sumberjo sebagi induk dusun dan Dusun Sidomulyo sebagai dusun pecahan.

Berikutnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Kades Tukiran yaitu antara tahun 1968 sampai dengan tahun 1992. Pada masa awal pemerintahan Kades Tukiran kondisi keamanan baik lokal maupun nasional belum stabil karena pasca peristiwa G-30-S/PKI, oleh karena itu yang dilakukan pertama kali adalah pemulihan kondisi keamanan di wilayah Desa Jambewangi dan sekitarnya. Kemudian setelah situasi keamanan benar-benar pulih, dengan dibawah pimpinan Kades Tukiran, seluruh masyarakat Desa Jambewangi  kembali melanjutkan pelaksanaan progam-progam pembangunan yang meliputi pengerasan jalan poros desa, kemudian rehab jembatan Kali Tugung 1, 2 dan 3, pembangunan gedung Puskesmas Pembantu di Dusun Panjen dan Dusun Krajan, pembangunan Kantor dan Balai Desa Jambewangi, penambahan dan pembangunan gedung SD dan MI serta pembangunan Jembatan Kali Setail di Dusun Parastembok yang kemudian diresmikan oleh Bapak Bupati Banyuwangi, pada masa pemerintahan Kades Tukiran ini pula Desa Jambewangi mengikuti Lomba Desa sampai tingkat Nasional yaitu sekitar tahun 1973.

Kemudian sejak tahun 1993 sampai akhir tahun 2006, di bawah pimpinan Kades Ali Zubaidi, BA, Desa Jambewangi terus melaksanakan progam-progam pembangunan yang meliputi pengaspalan jalan sepanjang 16 km, kemudian dilanjutkan pembangunan Puskesmas Pembantu di Dusun Sumberjo, Dusun Sidomulyo dan Dusun Tlogosari, Progam Listrik Masuk Desa di seluruh wilayah desa, penyempurnaan saluran Irigasi Dam Kedawung, pembangunan Gapura pintu masuk desa dan dusun, rehab gedung gedung SD dan SMP, Progam Telephon Masuk Desa, pengadaan Air Bersih Masyarakat, penghijauan di sepanjang jalan desa kurang lebih sepanjang 1,6 km, pembangunan jembatan Gondowangi di Dusun Tlogosari, dan terakhir rehab Balai Desa Jambewangi. Pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA pula Desa Jambewangi mengikuti beberapa even lomba diantaranya Lomba Desa Tingkat Nasional pada tahun 1993, Lomba Perikanan Tingkat Propinsi pada tahun 1996, dan Lomba UKS untuk SD/MI. Selain progam-progam pembangunan yang bersifat fisik tersebut, pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA, dilaksanakan pula progam pembangunan yang bersifat non-fisik yaitu berupa Progam Pengentasan Kemiskinan Perkotaan atau lebih dikenal dengan P2KP.

Pembagian wilayah

Saat ini desa Jambewangi terdiri dari 6 dusun, dusun-dusun tersebut adalah 4 dusun lama yaitu.

  • Dusun Panjen
  • Dusun Parastembok
  • Dusun Sumberejo
  • Dusun Tlogosari

Dan 2 dusun baru hasil dari penghapusan dusun Jambewangi yang dibagi menjadi dua dusun, yaitu.

  • Dusun Sidomulyo
  • Dusun Krajan

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b Asal usul desa Jambewangi. Blog Jambewangi. 19 Agustus 2011. Diakses tanggal 24/06/2019
  2. ^ Sejarah desa Sempu. Website resmi desa Sempu. 8 Maret 2017. Diakses tanggal 30/06/2019
  3. ^ PP No.37 Tahun 1995. Database peraturan. November 1995. Diakses tanggal 23/06/2019