Yamko Rambe Yamko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18: Baris 18:
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko<br />
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko<br />
Yuma No Bungo Awe Ade
Yuma No Bungo Awe Ade

Dalang dibalik Petrus adalah Esky
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko<br />
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko<br />
Yuma No Bungo Awe Ade<br />
Yuma No Bungo Awe Ade<br />

Revisi per 9 November 2022 07.20

Yamko Rambe Yamko adalah suatu lagu daerah yang berasal dari Lembah Grime, yang merupakan wilayah lembah berpenduduk di Jayapura yang dihuni oleh suku Namblong, suku Gresi, suku Kemtuk, suku Orya, dan suku Elseng. Berdasarkan penuturan musisi senior Grime, Yan Petrus Tegai, lagu Yamko Rambe Yamko secara khusus merupakan sebuah lagu rakyat yang berasal dari tradisi rumpun tiga suku di Lembah Grime, yakni suku Namblong, suku Gresi, dan suku Kemtuk. Lagu berirama energik ini menyimpan makna mistis dan supranatural yang mana pada mulanya merupakan sebuah lagu yang biasa dinyanyikan dalam ritual Kasep yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.[1] Pada tahun 1991, lagu Yamko Rambe Yamko ini dialbumkan bersama dengan lagu-lagu daerah khas Indonesia lainnya oleh Tjoek Soeparlan dalam rilisan albumnya yang berjudul "Instrumentalia Indonesian Bamboo Music Angklung Part 3".

Bahasa

Lahir dari akulturasi tradisi tiga suku pribumi yang berasal dari Lembah Grime, lagu Yamko Rambe Yamko merupakan salah satu contoh lagu daerah yang terbentuk dari campuran tiga bahasa dalam rumpun Nimboran cabang Kemtuik–Gresi yang terdiri dari bahasa Namblong, bahasa Gresi, dan bahasa Kemtuk.

Berdasarkan penuturan dari Yan Petrus Tegai, kata Yamko mempunyai arti "roh" yang merupakan kata dalam bahasa Namblong, sedangkan kata Rambe berasal dari bahasa Gresi yang mana secara hakikatnya kata tersebut berfungsi sebagai kata penjelas yang menjelaskan mengenai situasi ritual yang sakral. Dia juga menambakan bahwa kata Aronawa Kombe diambil dari bahasa Kemtuk yang mempunyai arti "ibu (ku/mu)" secara harfiah.

Kontroversi

Asal usul lagu ini diperdebatkan. Pada akhir Juni 2020, perdebatan tersebut viral di media sosial karena dugaan bahasa dalam lagu ini bukan berasal dari salah satu bahasa di Papua. Bahkan lagu tersebut di klaim oleh beberapa orang seperti Nomensen Mambraku dan Simon Patric Moran merupakan modifikasi lagu afrika yang disematkan kepada Papua dan diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia saat Irian Barat baru saja diserahkan dari UNTEA.[2] Penelusuran asal usul lagu ini disuarakan, termasuk di antaranya oleh pelawak Arie Kriting.[3] Sementara itu, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua pada 27 Juni 2020 mengatakan belum ada literatur pasti soal asal bahasa lagu ini.[4] Walaupun kontroversi ini selesai setelah penjelasan mengenai asal muasal lagu tersebut dari musisi senior Lembah Grime, Yan Petrus Tegai.

Lirik

Hee Yamko Rambe Yamkobr /> Aronawa kombe
Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa Kombe
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade

Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro

Referensi

  1. ^ "Lagu Yamko Rambe Yamko Asli dari Papua". Cenderawasih Pos. 2020-07-16. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  2. ^ "Yamko Rambe Yamko: Dari 'modifikasi' lagu Afrika hingga identitas yang 'disematkan' pada orang Papua". BBC News Indonesia. 2020-07-05. Diakses tanggal 2022-10-15. 
  3. ^ "'Yamko Rambe Yamko' Jadi Polemik, Diduga Bukan Bahasa Papua". hiburan. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  4. ^ Kholid, Idham. "BPNB Papua: Belum Ada Literatur Yamko Rambe Yamko dari Bahasa Mana". detiknews. Diakses tanggal 2020-06-28. 

Pranala luar