Lompat ke isi

Arief Rachman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib)
k top: hapus templat bendera per MOS:BENDERA, removed: {{negara|Indonesia}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:
[[Sosiolog]]
[[Sosiolog]]
| organization =
| organization =
| known_for = {{hlist|Tokoh Pendidikan Indonesia|Pendiri & Kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta|Dosen luar biasa di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia|Guru besar di Universitas Negeri Jakarta}}
| known_for = {{hlist|Tokoh Pendidikan Indonesia|Pendiri & Kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta dan pendiri sekolah SMA Garuda Cendekia| Dosen luar biasa di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia|Guru besar di Universitas Negeri Jakarta}}
| spouse = Haryati Suwardi
| spouse = Haryati Suwardi
| children = {{plain list|
| children = {{plain list|

Revisi per 24 November 2022 06.49

Prof. Dr. H.
Arief Rachman
M.Pd., Pendidikan
Lahir19 Juni 1942 (umur 82)
Malang, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
PekerjaanDosen Sosiolog
Dikenal atas
  • Tokoh Pendidikan Indonesia
  • Pendiri & Kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta dan pendiri sekolah SMA Garuda Cendekia
  • Dosen luar biasa di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
  • Guru besar di Universitas Negeri Jakarta
Suami/istriHaryati Suwardi
Anak
  • Laila Alia Arief Rachman
  • Rahadi Arief Rachman
  • Deva Arief Rachman
Orang tuaH.R. Abdoellah Rachman & R. Siti Koersilah.

Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd. (Lahir 19 Juni 1942 di Malang, Pendudukan Jepang di Hindia Belanda) adalah seorang guru dan tokoh pendidikan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta, dosen luar biasa di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia; dan sekarang diangkat menjadi guru besar di Universitas Negeri Jakarta.

Pada tahun 2000 Arief Rachman sempat aktif sebagai pembawa acara program agama Islam Hikmah Fajar di RCTI.

Guru besar tersebut sudah tidak mengajar lagi, namun masih aktif di dunia pendidikan. Ia dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia, dan sempat ditanya pendapatnya ketika Presiden Amerika Serikat George Walker Bush berkunjung ke Indonesia pada tanggal 20 November 2006.

Ia yang dulunya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), saat ini ia menjabat duta UNESCO dari Indonesia dan sebagai Wakil Ketua Komisi Pencari Fakta kekerasan IPDN yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diketuai oleh Ryaas Rasyid.

Pranala luar

.