Lompat ke isi

Hutauruk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Pnaipospos (bicara | kontrib)
k merapikan penulisan artikel
Tag: Pengembalian manual pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaan lain|Hutauruk (disambiguasi)}}
{{kegunaan lain|Hutauruk (disambiguasi)}}


'''Hutauruk''' ([[Surat Batak|''surat Batak Toba'']]: ᯂᯮᯖᯥᯒᯂᯮ᯲) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga Batak]] [[Suku Batak Toba|Toba]] dan masuk ke dalam kelompok marga-marga keturunan [[Naipospos]].
'''Hutauruk''' adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa [[Batak]] dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan [[Naipospos]].
{{Infobox Marga Batak|nama=Hutauruk|marga=Hutauruk|aksara=ᯂᯮᯖᯥᯒᯂᯮ᯲ <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Toba]])}}|suku=[[Batak Toba]]|jarak={{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1|[[Si Raja Batak]]}}}
| label2 = 2 | data2 = {{{gen2|Raja Isumbaon}}}
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3|Tuan Sorimangaraja}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4|Tuan Sorbadibanua {{small| (Nai Suanon)}}}}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5|[[Naipospos]]}}}
| label6 = 6 | data6 = {{{gen7|'''Donda Ujung''' {{small|('''Hutauruk''')}}}}}}}|nama anak={{unbulleted list|1. Raja Sumonggop|2. Janjang Barani|3. Ompu Nasumurung|4. Ompu Hapal Tua}}|kampung=[[Dolok Imun]]|kerabat={{unbulleted list|[[Sibagariang]]|[[Simanungkalit]]|[[Situmeang]]|[[Marbun]]}}|induk=[[Naipospos]]|nama lengkap=Donda Ujung {{small|(Hutauruk)}}|padan=[[Lumban Batu]]}}


== Rumpun Keturunan Naipospos ==
== Rumpun Keturunan Naipospos ==
{{Main|Naipospos}}Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Hutauruk masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera kedua si Raja Naipospos bernama Donda Ujung. Hutauruk masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Simanungkalit]], [[Situmeang]], [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|url=https://www.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|language=Batak|access-date=}}</ref>
{{Main|Naipospos}}Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Hutauruk masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera kedua si Raja Naipospos bernama [[Hutauruk|Donda Ujung]]. Hutauruk masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Simanungkalit]], [[Situmeang]], [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|url=https://www.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|language=Batak|access-date=}}</ref>


Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni Donda Ujung (Hutauruk), [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.


Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite book|last=Situmeang|first=Doangsa P. L.|date=|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite book|last=Situmeang|first=Doangsa P. L.|date=|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
Baris 23: Baris 15:


=== Sejarah Donda Ujung ===
=== Sejarah Donda Ujung ===
[[Berkas:Dolok Imun.JPG|ka|jmpl|Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos]][[Donda Ujung]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Hutauruk. Donda Ujung sendiri adalah putera kedua dari lima bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan dilahirkan oleh istri pertama boru [[Pasaribu]]. Menurut legenda, nama Donda Ujung mengandung makna ''sahala habeguon'' dengan harapan ''masioloan'' atau seia-sekata dengan saudara-saudaranya. ''Sahala habeguon'' berarti jiwa ksatria pemberani yang ditakuti para lawan, hal ini tercermin dari lokasi perkampungan marga Hutauruk sebagai benteng yang berbatasan langsung dengan tanah ulayat keturunan [[Guru Mangaloksa|Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran)]].<ref>{{Cite web|title=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya|url=http://tarombo-naipospos.bologspot.com|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang}}</ref>
[[Berkas:Dolok_Imun.JPG|ka|jmpl|Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos]][[Donda Ujung]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Hutauruk. Donda Ujung sendiri adalah putera kedua dari lima bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan dilahirkan oleh istri pertama boru [[Pasaribu]]. Menurut legenda, nama Donda Ujung mengandung makna ''sahala habeguon'' dengan harapan ''masioloan'' atau seia-sekata dengan saudara-saudaranya. ''Sahala habeguon'' berarti jiwa ksatria pemberani yang ditakuti para lawan, hal ini tercermin dari lokasi perkampungan marga Hutauruk sebagai benteng yang berbatasan langsung dengan tanah ulayat keturunan [[Guru Mangaloksa|Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran)]].<ref>{{Cite web|title=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya|url=http://tarombo-naipospos.bologspot.com|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang}}</ref>


Pada zaman dahulu, antar perkampungan yang berbeda marga kadang kala terjadi persoalan yang bahkan dapat berujung pada peperangan perebutan lahan. Secara geografis, lokasi perkampungan keturunan Naipospos diapit oleh perkampungan keturunan [[Toga Sihombing]] di sebelah utara dan [[Guru Mangaloksa]] di sebelah selatan. Konon, setelah para putera [[Naipospos|Raja Naipospos]] tersebar dari [[Dolok Imun]], maka Donda Ujung pergi membuka perkampungan pertama di daerah yang berbatasan langsung dengan perkampungan keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran). Lokasi tersebut dikenal sekarang sebagai [[Hutauruk, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Hutauruk]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]]. Jiwa pemberani Donda Ujung tersebut membuat para lawannya takut sehingga menggelarinya ''parhuta na muruk'', yang artinya penguasa daerah yang garang. Gelar ''parhuta na muruk'', kemudian diperhalus menjadi Hutauruk.
Pada zaman dahulu, antar perkampungan yang berbeda marga kadang kala terjadi persoalan yang bahkan dapat berujung pada peperangan perebutan lahan. Secara geografis, lokasi perkampungan keturunan Naipospos diapit oleh perkampungan keturunan [[Toga Sihombing]] di sebelah utara dan [[Guru Mangaloksa]] di sebelah selatan. Konon, setelah para putera [[Naipospos|Raja Naipospos]] tersebar dari [[Dolok Imun]], maka Donda Ujung pergi membuka perkampungan pertama di daerah yang berbatasan langsung dengan perkampungan keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran). Lokasi tersebut dikenal sekarang sebagai [[Hutauruk, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Hutauruk]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]]. Jiwa pemberani Donda Ujung tersebut membuat para lawannya takut sehingga menggelarinya ''parhuta na muruk'', yang artinya penguasa daerah yang garang. Gelar ''parhuta na muruk'', kemudian diperhalus menjadi Hutauruk.
Baris 55: Baris 47:
<references />
<references />
{{Marga_Naipospos}}
{{Marga_Naipospos}}
{{Suku-Batak-stub}}



[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak]]

Revisi per 25 November 2022 05.32

Hutauruk adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Naipospos.

Rumpun Keturunan Naipospos

Dalam silsilah Batak, marga Hutauruk masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera kedua si Raja Naipospos bernama Donda Ujung. Hutauruk masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Sibagariang, Simanungkalit, Situmeang, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol.[1]

Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah Donda Hopol (Sibagariang) dari istri pertama, lalu Marbun lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni Donda Ujung (Hutauruk), Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah Jamita Mangaraja (Situmeang). Namun, tradisi di kebanyakan daerah di Tanah Batak, selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan silsilah (tarombo) apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.

Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di Dolok Imun, Hutaraja, sebagai sentral Naipospos.[2]

 
 
 
 
 
 
 
 
Raja
Naipospos

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sibagariang
 
Hutauruk
 
Simanungkalit
 
Situmeang
 
Marbun
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lumban Batu
 
Banjar Nahor
 
Lumban Gaol
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kisah Donda Ujung dan Keturunannya

Sejarah Donda Ujung

Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos

Donda Ujung merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Hutauruk. Donda Ujung sendiri adalah putera kedua dari lima bersaudara keturunan si Raja Naipospos dan dilahirkan oleh istri pertama boru Pasaribu. Menurut legenda, nama Donda Ujung mengandung makna sahala habeguon dengan harapan masioloan atau seia-sekata dengan saudara-saudaranya. Sahala habeguon berarti jiwa ksatria pemberani yang ditakuti para lawan, hal ini tercermin dari lokasi perkampungan marga Hutauruk sebagai benteng yang berbatasan langsung dengan tanah ulayat keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran).[3]

Pada zaman dahulu, antar perkampungan yang berbeda marga kadang kala terjadi persoalan yang bahkan dapat berujung pada peperangan perebutan lahan. Secara geografis, lokasi perkampungan keturunan Naipospos diapit oleh perkampungan keturunan Toga Sihombing di sebelah utara dan Guru Mangaloksa di sebelah selatan. Konon, setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Donda Ujung pergi membuka perkampungan pertama di daerah yang berbatasan langsung dengan perkampungan keturunan Guru Mangaloksa (Siopat Pisoran). Lokasi tersebut dikenal sekarang sebagai Desa Hutauruk di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Jiwa pemberani Donda Ujung tersebut membuat para lawannya takut sehingga menggelarinya parhuta na muruk, yang artinya penguasa daerah yang garang. Gelar parhuta na muruk, kemudian diperhalus menjadi Hutauruk.

Hutauruk kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Donda Ujung, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos.[4]

Keturunan Donda Ujung

Donda Ujung memiliki 4 (empat) orang putera, yang secara berurutan, yakni:

  1. Raja Sumonggop, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Soit, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbansoit
  2. Jangjang Barani, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Sundol, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbansundol
  3. Ompu Nasumurung, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Baringin, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbanbaringin
  4. Ompu Hapal Tua, kemudian membuka perkampungan bernama Lumban Rihit, sehingga keturunannya disebut dengan Hutauruk Lumbanrihit

Nama empat perkampungan tersebut menjadi tanah ulayat marga Hutauruk yang kini secara administratif menjadi bagian dalam wilayah Desa Hutauruk dan Desa Hutauruk Hasundutan di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Diperkirakan marga Hutauruk sudah mencapai delapan belas generasi. Donda Ujung dihitung sebagai generasi pertama marga Hutauruk, dilanjutkan empat orang puteranya sebagai generasi kedua, lalu keturunan berikutnya sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya. Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Hutauruk yang dirunut dari garis keturunan Raja Sumonggop (Lumban Soit).[5]

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1Donda Ujung
(Hutauruk)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2Raja Sumonggop
(Lumban Soit)
 
Jangjang Barani
(Lumban Sundol)
 
Ompu Nasumurung
(Lumban Baringin)
 
Ompu Hapal Tua
(Lumban Rihit)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3Raja Simodommodom
 
Donda Ujung II
 
Sipaettua
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
4Ama Antar Sabungan
 
 
 
 
 
Namora Sobiasan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5Antar Sabungan
(Guru Sotartulak)
 
 
Namora Tinungkun
 
 
 
Ompu Parbunga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6Ompu Batu Ramot
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ompu Batu Raja
 
 
 
7Ompu Batu Jahal
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pallogam
 
 
 
8Ama Batu Jahal
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Batu Raja
(Ompu Marjurangga)
 
 
 
9Batu Jahal
(Ompu Pusaha)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Bona
hilang saat Perang Padri
 
10Raja Ela Muda
(Raja Naopat)
 
Ompu Limbong
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Bakko Raja
(Datu Itak)
 
Frederick
 
11Ramot
(Sintua Casfard)
br. Parapat dan br. Sihombing
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Chrisman
br. Samosir
 
 
 
 
 
12Raja Muda
br. Samosir
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
13Maridup Pangihutan
br. Punjab dan br. Tambunan
 
Rovel Partomuan
 
Roycel Panusunan
br. Napitupulu
 
Bobby
br. Butarbutar
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14Martin Ihutan
 
Mirakel Ihutan
 
Moralis Ihutan
 

Pendapat Lain

Putera Toga Sipoholon

Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Donda Ujung adalah putera kedua Toga Sipoholon.[6]

Para tetua dan tokoh adat marga Hutauruk tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Donda Ujung memakai marga Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Donda Ujung. Bagi para tetua marga Hutauruk secara khusus yang bermukim di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.

Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga Naipospos hingga kini.[7]

Referensi

  1. ^ "Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos". Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja (dalam bahasa Batak). 
  2. ^ Situmeang, Doangsa P. L. BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos. 
  3. ^ "Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  4. ^ "Forum Dialog Tarombo Naipospos". 
  5. ^ "Tarombo Donda Ujung (Hutauruk)". tulisan Maridup Hutauruk. 
  6. ^ Hutagalung, W. M. (1991). PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak. Tulus Jaya. 
  7. ^ "Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang.